Home Edukasi Imaamul Muslimin: Kemampuan Literasi Dapat Dicapai Dengan Sekolah di Perguruan Tinggi

Imaamul Muslimin: Kemampuan Literasi Dapat Dicapai Dengan Sekolah di Perguruan Tinggi

309
0
SHARE
Imaamul Muslimin: Kemampuan Literasi Dapat Dicapai Dengan Sekolah di Perguruan Tinggi

Keterangan Gambar : Hal itu dikatakan Imaam Yakhsyallah Mansur saat memberikan tausiyah pada Tabligh Akbar atau Taklim Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) bertema ”Pengembangan Literasi Umat di Era Digital Dalam Rangka Peningkatan Pengamalan Syari’ah Hidup Berjama’ah dan Perjuangan Bela Baitul Maqdis” di Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi Kabupaten Bogor, Ahad 23 Februari 2025.

BOGOR Parahyangan Post- Imaamul Muslimin KH. Drs. Yakhsyallah Mansur, M.A., mengatakan bahwa untuk bisa memiliki kemampuan literasi yang tinggi salah satunya bisa dicapai dengan menuntut ilmu (sekolah) di perguruan tinggi. Keberadaan dua perguruan tinggi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah dan Sekolah Tinggi Ilmu Shuffah Al-Qur’an Abdullah Bin Mas’ud (STISA ABM) harus disyukuri  para ikhwan dan akhwat.

Hal itu dikatakan Imaam Yakhsyallah Mansur saat memberikan tausiyah pada Tabligh Akbar atau Taklim Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) bertema ”Pengembangan Literasi Umat di Era Digital Dalam Rangka Peningkatan Pengamalan Syari’ah Hidup Berjama’ah dan Perjuangan Bela Baitul Maqdis” di Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi Kabupaten Bogor, Ahad 23 Februari 2025.

Imaam Yakhsyallah Mansur menjelaskan, literasi adalah kemampuan untuk membaca, menulis, dan memahami informasi tertulis dalam berbagai konteks. Literasi juga mencakup kemampuan untuk memahami dan menganalisis informasi yang komplek, serta kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat.

”Kita sudah punya dua perguruan tinggi, STAI Al-Fatah dan STISA ABM. Semuanya akan kita kembangkan, dan harus kita syukuri bersama antara lain dengan memasukkan putra-putri kita ke perguruan tinggi tersebut,” kata Imaam Yakhsyallah.

Imaam Yakhsyallah Mansur mengungkapkan bahwa STISA ABM saat ini belum memiliki gedung tersendiri. Sejak didirikan pada tahun 2013 perguruan tinggi yang terletak di Dusun Muhajirun, Desa Negeraratu, Kecamatan Natar, Lampung Selatan ini bangunan Sekretariat, Rektorat dan ruang kuliah masih menyatu dengan Ma’had Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Muhajirun.

”STAI Al-Fatah sudah memiliki gedung, sementara STISA ABM belum memiliki,” ujar Imaam Yakhsyallah.

Oleh karenanya ia mengharapkan dukungan kaum muslimin, ikhwan dan akhwat untuk terwujudnya pembangunan gedung perguruan tinggi tersebut yang saat ini sudah dimulai dengan meratakan tanah bekas kebun karet di Dusun Dwidarma, Desa Negara Ratu Kecamatan Natar, Lampung Selatan.

”Ini ada uang 500.000 untuk modal awal pembangunan STISA ABM Lampung, saya serahkan langsung kepada ketua panitia pembangunan. Dana yang lain nanti menyusul dari para ikhwan dan akhwat,” ucap Imaam Yakhsyallah Mansur sambil mengeluarkan uang lima lembar seratus ribuan dari saku baju diserahkan kepada ketua panitia pembangunan Windu Subagyo.

Imaam Yakhsyallah juga mengatakan bahwa dana yang terkumpul dari infaq para ikhwan-akhwat di acara Tabligh Akbar antara lain akan dipergunakan untuk pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) di Gaza Palestina dan Pembangunan STISA ABM Lampung.

Menurut Windu Subagyo, biaya pembangunan Gedung STISA ABM mencapai 9 Milyar. Ia akan bekerjasama antara lain dengan Majelis Wakaf Pusat menciptakan lahan produktif guna mendukung biaya pembangunan. Panitia Pembangunan STISA ABM juga membuka donasi sebagai income pasive (amal jariyah) para ikhwan dan akhwat.

”Donasi kaum muslimin bisa disalurkan melalui rekening yang sudah ada di brosur STISA ABM,” kata Windu Subagyo.

Hilangkan Rasa Iri dan Dengki

Terkait dengan bulan Ramadhan yang sebentar lagi akan datang, Imaamul Muslimin Syeikh Yakhsyallah Mansur berpesan kepada para ikhwan dan akhwat agar jangan ada rasa iri, dengki dan dendam kepada semua muslim.

”Mari kita masuki bulan Ramadhan dengan menghilangkan rasa iri, dengki dan dendam dari hati kita kepada seluruh umat Islam. Mereka yang sudah bersyahadat adalah saudara-saudara kita,” ujar Imaam Yakhsyallah Mansur.

Menurutnya itulah yang dilakukan para shahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam terdahulu ketika akan memasuki bulan Ramadhan dengan hati yang bersih dari rasa iri dan dengki.

Imaam Yakhsyallah juga berpesan ketika berada dalam bulan Ramdhan para ikhwan agar melakukan aktivitas sebagaimana dicontohkan Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam, seperti tadarus Al-Qur’an, memperbanyak amal sholeh, kajian Kitab, i’tikaf dan sebagainya.

Tabligh Akbar ini merupakan puncak rangkaian acara Festival Sya’ban yang diselenggarakan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) setiap menjelang Ramadhan. Selain Tabligh  Akbar, kegiatan festival lainnya berupa Bazar Sya’ban, Baksos Kesehatan, Seminar Ketahanan Keluarga, dan  Konsolidasi Umaro.

Kegiatan tahunan di Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi Bogor ini berjalan lancar. Sekitar 23.000 ikhwan dan akhwan hadir di acara Tabligh Akbar yang didukung berbagai pihak di antaranya Radio Rasil, Aqsha Working Group (AWG), Ukhuwah Al-Fatah Rescu (UAR), AljamahTV, STAI Al-Fatah, STISA ABM, MINA, MER-C, Maemuna Center, dan SSC.

Dalam rangkaian Takbligh Akbar atau Taklim Pusat sejak sabtu pagi hingga Ahad siang 22 – 23 Februari  2025 ini panitia menampilkan tidak kurang 20 pembicara dari dalam dan luar negeri untuk menyampaikan pesan-pesan moral pentingnya literasi bagi peningkatan kehidupan berjamaah dan pembelaan terhadap pembebasan Baitul Maqdis.

(am/pp)