Home Hukrim Tarif Kamar Tidur di Lapas Cipinang diungkap Napi

Tarif Kamar Tidur di Lapas Cipinang diungkap Napi

1,115
0
SHARE
Tarif Kamar Tidur di Lapas Cipinang diungkap Napi

JAKARTA (www.parahyangan-post.com) - Rika Aprianti selaku Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjenpas Kemenkumham menegaskan, pihaknya sudah meminta penjelasan terhadap Tony Nainggolan yang kini menjabat sebagai Kepala Lapas Cipinang.

Lebih lanjut, Ditjenpas akan menindak dan memberi sanksi kepada pihak yang melakukan pelanggaran. Dia mengatakan komitmen tersebut sudah diketahui semua jajaran pemasyarakatan.

" Sudah dikonfirmasi juga ke Kalapas Cipinang, dan penjelasan dari Kalapas mengatakan bahwa apa yang diberitakan tersebut tidak benar," kata Rika, Jum'at (4/2/2022). 

Perihal sewa kamar, Rika menjelaskan hal tersebut dinilai tidak benar. Alasannya, pihaknya selalu melakukan pengawasan serta evaluasi tentang layanan terhadap warga binaan. 

Kemudian, kata dia, untuk di tingkat wilayah pembinaan, monitoring dan evaluasi semua pelaksanaan tata laksana pemasyarakatan dilakukan oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan. 

Sebelumnya, warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang Jakarta Timur beberkan perihal jual beli kamar. WC mengatakan lahan tempat tidur beralaskan kardus seadanya dipungut biaya Rp 30 ribu tiap minggunya. Lokasi tidur para narapidana tersebut juga berdekatan dengan pot. 

Para narapidana enggan bersuara atas kejadian ini, sebab konsekuensinya akan dijebloskan ke sel isolasi bila diketahui petugas. Selain itu, lokasi tempat untuk tidur mempengaruhi juga pengeluaran biaya didalam Lapas.

Tarif jual beli kamar menurutnya telah lama terjadi. WC menyebut uang kamar tersebut nantinya diserahkan ke oknum petugas sipir.

" Nanti duitnya diserahkan ke sipir disini seperti itu. Kalau untuk tidur dikamar antara Rp 5 juta hingga Rp 25 juta per bulan," ungkap salah seorang narapidana, 

Bandar besar narkotika didalam Lapas Cipinang bisa tidur dikamar sesuatu dengan keuangannya. Kata WC, yang hidup makmur di Lapas Cipinang tak lain bandar narkoba. Ironisnya, napi yang tidak memiliki duit akan mengalami kesulitan. 

Demi tidur saja, diutarakannya, terpaksa napi harus merengek-rengek minta duit kepada keluarga mereka diluar sana. Duitnya, dari keluarga mereka itu digunakan untuk membayar kebutuhan tidur didalam Lapas. 

" Ya mau nggak mau kita harus bayar buat tidur. Minta duit ke keluarga diluar untuk dikirim kesini. Kalau nggak punya duit ya susah," tandasnya.

(Didi/PP)