Keterangan Gambar : Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana ke 24 Institut Attaqwa KH Noer Alie Bekasi di Islamic centre Kota Bekasi, Jl Ahmad Yani Rabu 11 September 2024.
-Lulusan Perguruan Tinggi Harus Menjadi Problem Solver-
BEKASI - Parahyangan Post - Wajah ceria dan bahagia terpancar dari para wisudawan dan wisudawati pada acara Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana ke 24 Institut Attaqwa KH Noer Alie Bekasi di Islamic centre Kota Bekasi, Jl Ahmad Yani Rabu 11 September 2024.
Acara Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana ini dihadiri oleh Ketua Yayasan Attaqwa Dr. Irfan Mas'ud, MA. Ketua Kopertais Wilayah II Jawa Barat, Kasubdit Pengembangan Akademik Diktis Kemenag RI, mantan Rektor UIN Bandung Prof Dr Mahmud, M.Si, Rektor Institut Attaqwa KH Noer Alie, Dr Syaiful Bahri, M.Pd, wakil rektor serta seluruh civitas akademika kampus Institut Attaqwa KH Noer Alie Bekasi, anggota senat, para dosen, mahasiswa dan keluarga wisudawan dan wisudawati.
Rektor Institut Attaqwa KH Noer Alie Bekasi Syaiful Bahri dalam sambutannya mengatakan perubahan STAI Attaqwa Bekasi menjadi Institut Attaqwa KH Noer Alie (IAN) Bekasi harus diikuti dengan perubahan yang bersifat fundamental dan transformatif.
Perubahan transformatif yang dimaksud Syaiful Bahri adalah perubahan yang dibangun dengan kesadaran penuh dalam aspek moral dan intelektual oleh seluruh civitas akademika IAN.
"Perubahan pada kampus Institut Attaqwa Attaqwa KH Noer Alie Bekasi harus melalui tahapan dari sebuah kesadaran untuk meraih keunggulan, kompetitif, dan transformatif" ungkapnya.
Pada tahapan pertama. Institut Attaqwa KH Noer Alie Bekasi, lanjut Syaiful Bahri telah membuka program Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) dengan jumlah mahasiswa sebanyak 20 an.
"Alhamdulillah tahap pertama IAN telah memiliki 20 calon mahasiswa pasca sarjana semoga terus bertumbuh dan berkembang" jelasnya.
Sementara itu Ketua Yayasan Attaqwa Bekasi Dr Irfan Mas'ud, MA mengatakan lulusan Institut Attaqwa KH Noer Alie harus terjun ke masyarakat dan aktif menyelesaikan masalah sosial.
"Lulusan kampus Attaqwa harus menjadi problem solver, dapat menjawab setiap persoalan di masyarakat" ungkapnya.
Irfan Mas'ud menekan lulusan kampus Institut Attaqwa KH Noer Alie Bekasi harus berani terjun ke masyarakat, serta turut serta dalam menyelesaikan masalah di dunia pendidikan serta mengedepankan dakwah yang lebih solutif.
Harus diakui, lanjut Irfan Mas'ud masih banyak yang harus diperbaiki di Institut Attaqwa KH Noer Alie Bekasi, terutama aspek Sumber daya Insani.
"Jumlah tenaga pengajar atau dosen di kampus attaqwa rata-rata masih S2, pengajar S3 dan Profesor masih kurang, kedepan IAN harus banyak melahirkan lulusan S3 dan Profesor" jelasnya.
LEAVE A REPLY