Keterangan Gambar : Dukungan orangtua dalam program Literasi Membara 30 Menit
BOGOR - Parahyangan Post – Universitas Terbuka (UT) kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan pendidikan di Indonesia melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang kali ini fokus pada peningkatan literasi membaca bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sirojul Anwar di Kabupaten Bogor. Program bertajuk “Habituasi Membaca Selama 30 Menit” ini diharapkan mampu menciptakan budaya membaca yang konsisten dan berkelanjutan di kalangan siswa.
Program habituasi ini disusun untuk memberikan solusi nyata terhadap masalah rendahnya kemampuan membaca di sekolah-sekolah dasar. Survei dan riset awal yang dilakukan menunjukkan bahwa banyak siswa belum lancar membaca, yang berpotensi menghambat kemampuan mereka dalam memahami materi pelajaran lain. PKM UT ini dirancang untuk membantu siswa membangun kebiasaan membaca yang tidak hanya dilakukan di sekolah, tapi juga di rumah dengan dukungan penuh dari orang tua.
"Membangun Kebiasaan Membaca yang Konsisten"
Dr. Romi Siswanto, ketua tim PKM dari Universitas Terbuka, menjelaskan bahwa program ini dijalankan selama 66 hari, dimulai dari bulan Mei hingga Agustus 2024. “Program ini tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah, tetapi juga di rumah. Kami ingin menjadikan membaca sebagai bagian dari rutinitas harian siswa, baik di sekolah maupun di rumah,” ujar Romi.
Program ini melibatkan guru kelas dan orang tua siswa. Pada akhir April 2024, UT menyelenggarakan pelatihan bagi guru MI Sirojul Anwar mengenai metode pengajaran literasi dan pentingnya menanamkan kebiasaan membaca sejak dini. Tidak hanya itu, UT juga memberikan pengarahan kepada orang tua siswa tentang bagaimana mendukung anak-anak mereka dalam membaca di rumah.
Sebagai bagian dari kontribusi nyata kepada masyarakat, UT menyumbangkan buku-buku bacaan yang relevan dan menarik bagi siswa sebanyak 325 judul. Buku-buku ini diharapkan dapat memperkaya wawasan serta meningkatkan minat baca siswa. “Kami mendistribusikan buku cerita fabel dan bacaan edukatif yang dirancang khusus untuk menarik minat membaca siswa SD,” tambah Dr. Romi.
Setiap harinya, siswa didorong untuk membaca selama 30 menit di sekolah, di bawah pengawasan guru, dan melanjutkan aktivitas membaca di rumah dengan pengawasan orang tua. Mahasiswa UT juga secara rutin melakukan monitoring kegiatan ini setiap minggu di sekolah untuk memantau perkembangan program dan memberikan solusi terhadap kendala yang muncul di lapangan.
Program ini akan dievaluasi secara berkala untuk melihat dampaknya terhadap kemampuan membaca siswa yang dilakukan oleh mahasiswa UT yang terlibat dalam program ini. Pada bulan Agustus 2024, UT akan melakukan evaluasi akhir untuk mengukur efektivitas program serta mendapatkan umpan balik dari guru dan orang tua.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan literasi siswa secara signifikan dan menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia.
“Melalui program ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi peningkatan kualitas pendidikan dasar, khususnya dalam hal literasi membaca. Kami optimis bahwa siswa yang memiliki kebiasaan membaca yang baik akan lebih mudah memahami pelajaran lain dan berprestasi lebih baik di sekolah,” tutup Dr. Romi.
Program “Habituasi Membaca Selama 30 Menit” ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Terbuka untuk terus berkontribusi pada pengembangan pendidikan dan literasi di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian khusus. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, UT berharap dapat menciptakan generasi muda yang lebih cerdas, kritis, dan memiliki kecintaan terhadap membaca.
(hd/pp)
LEAVE A REPLY