Keterangan Gambar : Acara Edukasi dan Pendampingan Keamanan Pangan dan Label Gizi Serta Strategi Ekspor UMKM di Bidang Kuliner sebagai Mitra PKM Dikti 2024, di Kampus UEU Jumat 18 Oktober 2024.
BEKASI - Parahyangan Post - Untuk meningkatkan daya saing pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) jangan takut untuk mencoba melakukan ekspor ke mancanegara, sehingga produk UMKM bisa berbicara di kancah dunia internasional.
Hal ini disampaikan Athina Kartika Sari, S.H.,LLM Dosen Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul (UEU) di acara Edukasi dan Pendampingan Keamanan Pangan dan Label Gizi Serta Strategi Ekspor UMKM di Bidang Kuliner sebagai Mitra PKM Dikti 2024, di Kampus UEU Jumat 18 Oktober 2024.
Athina Kartika menjelaskan untuk melakukan perencanaan kegiatan ekspor, UMKM harus memperhatikan beberapa aspek, misalnya jenis produk olahan apa yang ingin diekspor, negara mana yang menjadi tujuan ekspor, bagaimana kebutuhan regulasi negara tujuan ekspor, bagaimana jalur pengiriman produk tujuan ekspor, serta bagaimana pengemasan produk tujuan ekspor.
Untuk jenis produk olahan yang akan diekspor, Athina mengingatkan agar produk olahan harus awet dan tahan lama sampai negara tujuan ekspor, sedangkan berkaitan dengan regulasi negara tujuan pelaku UMKM pemula perlu mencari negara tujuan ekspor yang tidak terlalu rumit regulasinya, “seperti Afrika atau negara negara Timur tengah” ungkapnya.
Sedangkan untuk jalur pengiriman, Athina mengingatkan juga agar produk yang akan diekspor menghitung jalur pengiriman produk tujuan ekspor, “Pengekspor harus memperhitungkan jalur pengiriman produk di jalur laut, darat atau udara, karena itu beresiko pada lamanya waktu tempuh ke negara tujuan dan kondisi produk yang diekspor” ujarnya.
Dan terakhir, lanjut Athina pengekspor harus memperhatikan kemasan produk, karena selera pembeli negara tujuan ekspor terkadang berbeda dengan model kemasan ekspor yang didesain Negara pengekspor, “maka diharapkan pengekspor mengirim dalam bentuk ukuran kemasan yang lebih besar hal itu untuk menekan cost” katanya.
Sementara itu Putri Ronitawati, SKM, M.Si.,RD dalam sesi Keamanan Makanan dan Label Pangan mengatakan keamanan makanan bagi UMKM merupakan hal yang sangat penting, hal ini untuk melindungi konsumen dari resiko kesehatan yang diakibatkan mengonsumi makanan yang tidak aman.
“Aman berarti bersih dan higienis dari proses persiapan, pengolahan, hingga penyajian, dan konsumen juga perlu mengetahui apa saja bahan yang terkandung dalam makanan melalui label gizi” jelas Dosen lulusan Magister of Science in Institute of Bogor Agriculture (2012-2016).
Putri menjelaskan keamanan makanan adalah upaya mencegah makanan dari kemungkinan cemaraan biologis, kimia dan benda lain yang dapat menganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman dikonsumsi.
Koordinator UMKM Juara Bekasi, Afif Ridwan mengatakan pelatihan keamanan pangan dan strategi ekspor UMKM ini banyak memberi inspirasi dan motivasi bagi pelaku UMKM, khususnya yang bergerak di bidang usaha makanan dan minuman untuk terus meningkatkan diri dan mengembangkan daya saing di wilayah domestic maupun mancanegara.
“Pelatihan ini sangat berguna bagi pelaku usaha kecil mikro dan menengah untuk menambah pengetahuan tentang menciptakan produk yang aman bagi konsumen, serta memotivasi pelaku usaha untuk melangkah maju meningkatkan daya saing produk umkm ke manca negara” ungkapnya.
Pelatihan ini dihadiri oleh para pelaku usaha UMKM berbagai jenis kuliner makanan dan minuman yang banyak dikonsumi kalangan masyarakat diantaranya kue soes, roti, bolen, cookies, asinan, risol, baso aci, seblak, keripik kentang, dan lain-lain.
Kegiatan Edukasi dan Pendampingan Keamanan Pangan dan label Gizi Serta Strategi Ekspor UMKM di Bidang Kuliner ini untuk mendukung keberlangsungan dan kesuksesan (UMKM) di wilayah Bekasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Program Pengabdian Masyarakat PKM DIKTI 2024 yang bertujuan untuk memperkuat pengetahuan dan keterampilan para pelaku UMKM dalam mengeksplorasi potensi jual yang dimiliki.
(rl/pp)
LEAVE A REPLY