Home Nusantara Monday Forum Roadshow Buku Grand Syekh Al-Azhar dan Perdamaian Dunia

Monday Forum Roadshow Buku Grand Syekh Al-Azhar dan Perdamaian Dunia

Meneladani Dakwah Kemanusiaan dan Komunikasi Global

69
0
SHARE
Monday Forum Roadshow Buku Grand Syekh Al-Azhar dan Perdamaian Dunia

JAKARTA II Parahyangan Post— Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Tazkia bekerja sama dengan Universitas Darunnajah, Darunnajah University Press, Komunitas Penulis Darunnajah, dan Rumah Produktif Indonesia menggelar Monday Forum Roadshow Buku #1 bertajuk “Grand Syekh Al-Azhar dan Perdamaian Dunia”, Senin (10/11/2025), secara virtual di Auditorium Universitas Tazkia, Bogor.

Forum tersebut menghadirkan sejumlah akademisi dan praktisi lintas bidang untuk mendalami keteladanan Grand Syekh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyeb, dalam dakwah dan komunikasi perdamaian dunia.

Acara dibuka dengan sambutan Dr. Fakhrudin, Dekan Fakultas Dakwah Universitas Tazkia, yang menegaskan bahwa keteladanan Grand Syekh Al-Azhar merupakan contoh nyata bagaimana ilmu dan spiritualitas dapat membangun peradaban damai.

“Beliau mengajarkan bahwa perdamaian tidak lahir dari kekuasaan, tetapi dari keadilan dan kebijaksanaan dalam berdakwah. Indonesia dapat belajar banyak dari misi Al-Azhar yang konsisten memperjuangkan nilai kemanusiaan,” ujarnya.

Moderator forum, Dr. Yanuardi Syukur, yang juga editor buku Grand Syekh Al-Azhar dan Perdamaian Dunia, menegaskan bahwa acara ini menjadi bagian dari upaya menghadirkan wacana intelektual Islam moderat di ruang publik kampus dan media.

Dakwah Kemanusiaan dan Diplomasi Moral

Salah satu pembicara, Rana Setiawan, jurnalis Kantor Berita MINA dan salah satu penulis buku, dalam paparannya menekankan bahwa Grand Syekh Al-Azhar merupakan ulama pembela keadilan global yang konsisten memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan pembebasan Masjid Al-Aqsa.

“Dalam setiap pernyataannya, Grand Syekh tidak hanya menyeru umat Islam untuk bersuara, tetapi juga untuk berpikir dan bertindak dengan hikmah. Beliau mengingatkan bahwa ketika nilai agama dilenyapkan, maka nilai kemanusiaan pun ikut lenyap, dan yang tersisa hanyalah nilai-nilai setan,” ujar Rana.

Ia menambahkan, peran Al-Azhar dalam mendukung perdamaian dunia tampak nyata melalui diplomasi moral, pendidikan, dan solidaritas antaragama.

“Grand Syekh Ahmad Ath-Thayyeb bukan hanya pemimpin spiritual Mesir, tetapi simbol moral global bagi dunia Islam dalam memperjuangkan keadilan bagi Palestina,” tegasnya.

Keteladanan Al-Azhar untuk Dunia

Sementara itu, Dr. Arizqi Ihsan Pratama, dosen Universitas Darunnajah, menjelaskan bahwa dakwah Grand Syekh Al-Azhar mencerminkan prinsip hikmah, mau‘izhah hasanah, dan mujadalah billati hiya ahsan—metode dakwah yang menekankan dialog dan penghormatan terhadap perbedaan.

“Di tengah era polarisasi dan disinformasi global, model komunikasi keagamaan yang dikembangkan Al-Azhar sangat relevan untuk membangun harmoni dan toleransi,” katanya.

Dosen Universitas Indonesia, Nur Rochmat, M.Pd, menambahkan bahwa keberanian Grand Syekh dalam memperjuangkan nilai kemanusiaan menjadikan Al-Azhar bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga institusi penjaga nurani dunia.

“Beliau tidak hanya berbicara tentang Islam, tetapi menghadirkan Islam yang berkeadilan dan penuh rahmah,” ujarnya.

Forum Intelektual untuk Perdamaian Global

Dalam sesi diskusi, Yanuardi Syukur menilai forum ini sebagai wadah strategis untuk memperluas diplomasi pengetahuan Islam Indonesia di kancah global.

“Gagasan Al-Azhar sejalan dengan misi Indonesia sebagai negara Muslim terbesar yang menjunjung moderasi beragama,” katanya.

Forum yang dihadiri dosen, mahasiswa, dan masyarakat umum ini menjadi bagian dari rangkaian Roadshow Buku Grand Syekh Al-Azhar dan Perdamaian Dunia yang akan berlanjut di sejumlah universitas di Indonesia.

Para peserta juga memperoleh e-sertifikat, rekaman materi, dan akses jejaring akademik sebagai bagian dari komitmen penyelenggara memperluas literasi dakwah dan riset Islam moderat.

Acara ditutup dengan refleksi bahwa Grand Syekh Al-Azhar adalah simbol keseimbangan antara iman dan akal, antara ilmu dan amal, antara keislaman dan kemanusiaan.

Melalui keteladanan beliau, dunia diingatkan kembali bahwa perdamaian sejati hanya dapat terwujud jika berdiri di atas keadilan dan penghormatan terhadap martabat manusia.[]