Home Agama Halal Bihalal di Masjid Umar Bin Al Khattab, DKM: Tingkatkan Persatuan Umat

Halal Bihalal di Masjid Umar Bin Al Khattab, DKM: Tingkatkan Persatuan Umat

828
0
SHARE
Halal Bihalal di Masjid Umar Bin Al Khattab, DKM: Tingkatkan Persatuan Umat

Keterangan Gambar : Masjid Umar Bin Al Khattab, Jl.Bekasi Timur IX, Rawabunga Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur (Foto : didi/pp)

JAKARTA TIMUR - Parahyangan Post - Masjid Umar Bin Al Khattab menggelar acara Halal Bihalal di bilangan Bekasi Timur IX, Rawabunga Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur. Kegiatan halal bihalal dimaksudkan oleh Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), Ajat Sudrajat tak lain saling maaf dan memaafkan selepas Hari Raya Idul Fitri 1443 H. 

" Pastinya halal bihalal kita saling maaf memaafkan antara kita semua selepas bulan suci Ramadan dan kita masing-masing juga mengintrospeksi diri," kata Ajat, Minggu (22/5/2022). 

Ketua DKM juga menjelaskan bahwa Halal Bihalal ini mengundang sejumlah DKM dan jemaah Masjid Umar Bin Al Khattab. Selain itu, ceramah dan siraman rohani diisi oleh Ustadz Akmal Sidiq Ketua MUI Jatinegara, Ustadz Muhammad Umar Bakir dan Habib Muhammad Hanif Al-Attas menantu dari Habib Rizieq Shihab. 

Menurut Ajat, pesan Halal Bihalal tersebut untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan umat Islam serta masyarakat. Lebih lanjut, dia mengingatkan kepada seluruh umat Islam untuk lebih solid dan cinta terhadap ulama melihat kondisi sekarang ini. 

Disela-sela itu, dia juga menyampaikan dua tahun lalu dimasa pandemi silaturahmi maupun aktivitas mengalami keterbatasan. Maka dalam kesempatan Halal Bihalal ini atas nama pengurus Masjid Umar Bin Al Khattab Ajat Sudrajat mengucapkan minal aidin wal faizin kepada seluruh masyarakat Indonesia. 

" Yang pasti kita tingkatkan persatuan dan kesatuan antar umat serta masyarakat. Dimana sebetulnya kita pengen supaya ada gerakan keprihatinan dengan kondisi negara kita seperti sekarang," jelas Ketua DKM Masjid Umar Bin Al Khattab. 

Selain sebagai pengurus DKM, Ajat Sudrajat saat ini juga merupakan Ketua Ikatan Tuna Netra Indonesia. Lalu, dia dia juga membandingkan diera pemerintahan pada saat ini diskriminasi dialami oleh para ulama. Bahkan, penghinaan serta pelecehan simbol-simbol Islam terjadi belakangan ini dan diera pemerintahan sebelumnya tidak ditemui olehnya. 

" Intinya supaya bisa menjaga persatuan dimana pada tahun-tahun sebelumnya pemerintah sama sekali tidak ada yang menghina umat Islam. Namun ditengah kerusakan, ketidakadilan dari pemerintah maka akhirnya banyak umat umat Islam yang didiskriminasikan," ujar Ajat.

(didi/pp)