
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) sebagai organisasi profesi dalam bidang kefarmasian dan kesehatan merupakan mitra yang sangat stratgeis bagi pemerintah daerah dalam merealisasikan program-porgamnya khususnya dalam bidang kesehatan dan kefarmasian.
Hal ini mengingat PAFI dengan jejaringnya melalui cabang-cabangnya di seluruh Indonesia dengan didukung oleh sumber daya yang mumpuni dalam bidangnya layak diperhitungkan sebagai mitra strategis bagi pemerintah daerah.
Dua daerah denga keberadaan PAFI yang begitu proaktif dalam geraknya sebagai mitra Pemerintah Daerah, yaitu : PAFI Kota aceh Tengan (pafikotaacehtengah.org) dan PAFI Provinsi Bali (pafiprovinsibali.org).
Masing-masing bergerak untuk memperkuat struktur organisasi, memperluas jangkauan edukasi dan mempererat kolaborasi profesi farmasi sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam menjawab tantangan zaman dalam peningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Pemerintah Kota Aceh Tengah melalui Dinas Kesehatanya, memiliki inovasi yang telah diluncurkan yaitu PENTING JAGA IMAN (Penguatan Pencegahan Stunting, Jadikan Keluarga Sehat, Meningkatkan Imunisasi Anak). Melalui program ini diharapkan akan membawa dampak perubahan yang sigifikan dalam hal pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya di Kota Aceh Tengah.
Sebagaimana dikutip dari laman Dinas Kesehatan Kota Aceh Tengah, bahwa inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan program antara lain, menurunkan prevelensi stunting, meningkatkan indeks keluarga sehat (IKS) dan meningkatkan cakupan imunisasi khususnya imunisasi dasar lengkap.
Melalui program tersebut PAFI Kota Aceh Tengah tetu dapat turut ambil bagian, baik dalam sosialisasi, edukasi dan pelaksanaan program dilapangan, dengan melibatkan para anggotanya.
Pemerintah daerah sudah membuak kebijakan dan inovasi yang cukup bagus, namun terus terang pemerintah daerah juga tidak bisa bekerja sendirian, butuh mitra untuk merealisasikan program tersebut di apangan sehingga apa yang diharapkan oleh pmerintah bisa terwujud dan dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat.
Peluang Bagi PAFI Prov.Bali
Sebagai pulau tujuan wisata, keberadaan Pulau Bali memiliki potensi yang sangat strategis, dan kondisi ini juga harus diimbangi dengan layanan kesehatan yang prima dengan dukungan sumberdaya manusia yang mumpuni.
Hal ini merupakan tantangan, sekaligus peluang bagi PAFI Prov.Bali (pafiprovinsibali.org) dalam mengimplementasikan program kerjanya, sekaligus untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan stakeholder lainnya.
Sebagaimana disampaikan oleh Gubernur Bali, Dr.Ir. Wayan Koster, MM yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr.dr.I Nyoman Gede Anom, M.Kes pada saat pembukaan acara Kick Off Pelatihan Bali Oversease Nurse (BALIOVERSEASENURSE) sebagaimana dilansir dari laman Dinkes Prov.Bali, pada Rabu,04 Juni 2025).
Arah pembangunan kesehatan telah digariskan secara nasional dan dalam penerapan di daerah akan diselaraskan dengan visi dan misi pembangunan daerah.
Dalam paparanya Gubernur Prov. Bali juga menyampaikan bahwa Pemerintah Prov.bali dengan semangat Nangun sat kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan semesta Berencana Dalam Bali Era Baru, menempatkan sektor kesehatan sebagai prioritas dan telah masuk dalam misi pembangunan daerah Bali. Selanjutnya misi tersebut ituangkan dalam program-program perioritas di bidang kesehatan. Pada semua program prioritas ini membutuhkan sumber daya pendukung, salah satunya adalah sumber daya manusia kesehatan.
Dalam situasi saat ini, jelas Gubernur Wayan Koster, kita tidak hanya bicara pemenuhan kebutuhan kesehatan bagi masyarakat lokal di daerah. Kita sudah harus mulai berpikir secara global karena mobilisasi penduduk dunia sedemikian tinggi, apalagi Provinsi Bali masih menjadi destinasi wisata dunia. Sehingga sumber daya yang dibutuhkan juga mengacu kepada pemenuhan standart intrenasional termasuk sumber daya keperawatan.
Saat ini di Provinsi Bali menurut data dari Dinkes Prov.Bali,sebagaimana paparan yang disampaikan oleh Gubernur Prov.Bali pada acara tersebt diatas, bahwa terdapat 10 pendidikan tinggi keperawatan dari jenjang vokasi hingga profesi, meskipun tidak semua dari lulusan perawat vokasi dan sarjana melanjutkan ke jenjang profesi Ners.Dan tercatat sebanyak 12.240 orang perawat di Bali yang terdaftar dalam Sistem Informasi Kesehatan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Bila dihitung rasio kecukupan provinsi maka jumlah tersebut telah mencukupi untuk pelayanan kesehatan tetapi jika dirinci per-kabupaten/kota ada 3 kabupaten yang rasionya masih belum standart minimal, yaitu Jembarana, Karangasem dan Buleleng.
Sehingga menurut Gubernur Prov.Bali bahwa fokus pemerintah saat ini adalah pemerataan sebaran tenaga kesehatan serta peningkatan mutu tenaga kesehatan yang berkelanjutan.
Melihat data yang disampaikan oleh Gubernur Prov. Bali Wayan Koster yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Bali, I Nyoman Gede Anom sebagimana tersebut diatas, maka peluang bagi PAFI Prov. Bali sebagai mitra pemerintah Prov.Bali sangat terbuka luas, tinggal bagaimana pro aktif dan gerak cepat jajaran pengurus untuk menangkam peluang tersebut. Ini merupakan peluang, sekaligus tantangan bagi para pengurus PAFI di daerah, khususnya di Pulau Dewata ini. (rat/dbs/pp)
Berikut link alamat website :
PAFI Kota Aceh Tengah : pafikotaacehtengah.org
PAFI Prov. Bali : pafiprovinsibali.org
LEAVE A REPLY