Keterangan Gambar : Diskusi Publik Nasional dengan tema " Indonesia : Darurat Ibu Negara " Yang dilaksanakan 14 Oktober 2024 di ICMI Centre Jakarta Selatan. (sumber foto : mahdi/pp)
JAKARTA - Parahyangan Post - Indonesia sebagai negara besar. Memiliki keanekaragaman budaya, sosial, dan ekonomi. Ini memerlukan dukungan yang kuat dari berbagai aspek dalam pembangunannya. Salah satu peran penting yang bisa mendukungnya adalah Ibu Negara. Seorang Ibu Negara yang aktif dan inspiratif mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam membangun bangsa yang lebih sejahtera dan harmonis.
Peran Ibu Negara tidak hanya terbatas sebagai pendamping Kepala Negara. Tapi juga sebagai figur yang mampu menyuarakan aspirasi masyarakat, khususnya bagi isu-isu sosial seperti pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan, serta kesejahteraan keluarga. Ibu Negara pun bisa menjadi contoh yang baik dan membawa semangat perubahan ke seluruh penjuru negeri.
Indonesia membutuhkan Ibu Negara. Terutama yang bisa nemahami kondisi bangsanya, mampu menjangkau masyarakat luas, dan hadir langsung untuk memahami kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi rakyat. Dengan demikian, Ibu Negara akan menjadi sosok yang memberikan empati dan perhatian pada isu-isu yang sering kali luput dari sorotan, namun memiliki dampak besar pada kesejahteraan masyarakat.
Ibu Negara bisa menjadi identitas bangsa. Berperan aktif menjaga dan meluaskan nilai-nilai luhur budaya bangsa, serta menjadi penghubung yang kuat antara pemerintah dan rakyat rakyatnya. Melalui perannya, menyatukan kepedulian dan aksi nyata, Ibu Negara akan membawa energi positif yang bisa menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia untuk turut serta dalam pembangunan bangsa.
Siti Hediati Hariyadi, lebih dikenal dengan nama Titiek Soeharto adalah figur yang tepat dan pantas mendampingi Presiden Prabowo, dengan ketulusan dan kebijaksanaan yang dimilikinya untuk mendukung kepemimpinan serta membantu membangun bangsa dengan penuh dedikasi.
Dalam menggali hal tersebut, telah dikupas dalam Diskusi Publik Nasional, yang di prakarsai oleh Manifes 98 bersama DPP Benteng Berkarya Rescue Indonesia, dengan tema "Indonesia Darurat Ibu Negara" yang digelar di Aula Sekretariat ICMI Center, Warung Jati, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).
Dr. Hj. Herawati Tarigan selaku akademisimenjelaskan bahwa dari disisi Fiqih bahwa suami selama 3 bulan berturut-turut tidak memberikan nafkah maka jatulah Talak satu bagi, bahwa sampai detik ini Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto belum ada pernyataan resmi mereka bercerai, tegasnya
Indra J Piliang selaku Pengamat Politik menegaskan agar Prabowo menyatakan dengan resmi di publik bahwa Titiek soeharto merupakan istri sahnya, secara otomatis jika itu dilakukan maka resmi Titiek Soeharto sebagai Ibu Negera yang akan datang, paparnya.
Lili Erawati selaku aktifis 98 menyatakan dengan tegas dalam diskusi nya bahwa hubungan Prabowo dan Titiek Soeharto baik baik saja dan tetap harmonis.
Leriadi, selaku ketua Redaksi pelaksana didampingi Heru Susanto ucapkan Terima kasih kepada peserta yang hadir dan antusias dalam mengikuti Diskusi Publik Nasional dengan thema " Indonesia : Darurat Ibu Negara " Yang dilaksanakan 14 Oktober 2024 di ICMI Centre Jakarta Selatan.
Tampak Hadir, Achmad Ismail selaku Host, Ridwan Muchtar , Aria Iskandar dan kawan kawan Manifes 98 dan Benteng Berkarya Rescue Indonesia.
(Mahdi/PP)
LEAVE A REPLY