Home Opini Lokomotif Penggerak Ekonomi Indonesia

Lokomotif Penggerak Ekonomi Indonesia

522
0
SHARE
Lokomotif  Penggerak Ekonomi Indonesia

Keterangan Gambar : Vivin Alwan, SE. Ketua Umum Wanita Indonesia Pemerhati Parawisata (WIPP)

Oleh : Vivin Alwan, SE.
Ketua Umum Wanita Indonesia Pemerhati Parawisata (WIPP)

INDONESIA - Merupakan salah satu negara yang kaya akan kekayaan alam serta budaya dan sejarahnya menjadikan destinasi wisata menarik di Indonesia. Keindahan dan kemewahan alam Indonesia tidak hanya indah saat dipandang tapi dapat menghidupi seluruh warganya, karena  bisnis pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan tercepat perkembangannya di dunia, sektor ini memberikan kontribusi besar perkembangan ekonomi, pengurangan kemiskinan, penyerapan tenaga kerja dan berbagai dampak positif lainnya  dari segi ekonomi, sosial, politik, dan budaya. 

Destinasi pariwisata memiliki dua peran utama dan sejumlah peran pendukung penting. Pertama, meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi penduduk yang tinggal di dalam batas-batasnya. Kedua, untuk diklasifikasikan sebagai tujuan wisata, harus menyediakan peningkatan kesejahteraan penduduk dengan menawarkan berbagai kegiatan dan pengalaman dari jenis yang di identifikasi sebagai pengalaman pariwisata  (misalnya, lihat Ritchie & Crouch, 2003, hlm. 191). 

Merujuk pada (UU No 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan), destinasi pariwisata merupakan suatu wilayah geografi yang memiliki satu atau lebih batas administrasi, suatu tempat dimana wisatawan dapat menemukan akomodasi tempat mereka menginap semalam atau lebih, suatu tempat yang menyediakan produk wisata, tersedia upaya pemasaran destinasi, koordinasi antar organisasi pengelola terbentuk secara terstruktur dan sistematis, citra destinasi wisata terbentuk di benak wisatawan, serta pemerintah telah memiliki regulasi dan aspek legal yang memadai sehingga terbentuk sinergi antar stakeholder yang lengkap.


Secara umum pariwisata Indonesia yang ada di berbagai daerah telah menjadi penggerak utama perekonomian serta pendapatan daerah, menciptakan lapangan kerja, dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu daerah dengan potensi pariwisata signifikan adalah Kabupaten Demak di Jawa Tengah, khususnya di bidang wisata  sejarah  dan  religi. 

Meskipun parawisata merupakan kebutuhan tersier tapi dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. Di Indonesia, pariwisata telah menjadi pilar utama perekonomian nasional dengan kontribusi yang terus meningkat. Sebagai contoh bisa kita lihat  Kabupaten Demak, dengan situs sejarah dan religinya, memiliki potensi besar dapat mengembangkan sektor pariwisatanya sebagai penggerak ekonomi utama.

Sektor parawisata merupakan salah satu sumber bagi penerima devisi serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi jumlah pengangguran, meningkatkan produktivitas suatu negara. Selain itu parawisata juga merupakan salah satu sektor strategis yang harus dimanfaatkan untuk pembangunan parawisata sebagai bagian dari pembangunan nasional.

Pembangunan parawisata mempunyai tujuan akhir yakni meningkatkan pendaptan masyarkat, dengan begitu dapat meningkatkan kesejahteraan serta pertumbuhan ekonomi. Perkembangan parawisata juga mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Lebih jauh parawisata bisa menciptakan permintaan baik konsumsi maupun investasi, dengaan keadaan ini akan menimbulkan kegiatan produksi barang dan jasa.


Secara universal sektor parawisata telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi penggerak perekonomian Indonesia pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015, pariwisata merupakan kontributor terbesar ke-empat penerimaan devisa negara, kemudian pada tahun 2016 sektor pariwisata mampu meningkat pada posisi ke-dua menggantikan sektor lain seperti migas, batu bara, karet, dak sektor-sektor lainnya yang memiliki karakter non-renewable (Kementerian Pariwisata, 2018).

Kunjangan wisatawan mancanegara setiap tahun juga terus meningkat pada Januari 2024 sebesar 927.746 terdiri dari 760.036 kunjungan atau 81,93% melalui pencatatan imigrasi dan 167.710 kunjungan atau 18,07% melalui pencatatan “Mobile Positioning” data pada pintu masuk perbatasan. Jumlah ini mengalami pertumbuhan sebesarb 16,19% dibandungkan Januari yang berjumlah 798,469 kunjungan.

Jumlah kunjungan mancanegara tersebut terdiri dari lima kebangsaan tertinggi 2024 berasal dari negara pertama Malaysia sebanyak 155.213 kunjungan, kedua Australia 127.097 kunjungan, ketiga  Singapura 87.248 kunjungan, keempat Tiongkok 81. 691 kunjungan, dan kelima Timor Leste berjumlah 55.324 kunjungan (*)

(sumber data : BPS diolah kembali pusdatin kemenparekraf).