Home Ekbis Komisi XI DPR RI Berkomitmen Perkuat Perkuat Digitalisasi UMKM.

Komisi XI DPR RI Berkomitmen Perkuat Perkuat Digitalisasi UMKM.

Fauzi Amro Dorong Literasi dan Akses Pembiayaan

271
0
SHARE
Komisi XI DPR RI Berkomitmen  Perkuat Perkuat Digitalisasi UMKM.

JAKARTA, parahyangan-post.com- Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, H. Fauzi Amro, M.Si., menegaskan bahwa Komisi XI berkomitmen penuh memperkuat dukungan kebijakan dan regulasi bagi digitalisasi UMKM.

Hal itu disampaikan ketika menjadi keynote speaker dalam Talkshow UMKM Go Digital 2025 yang digelar PB HMI bekerjasama Kementerian UMKM di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2025). Acara ini juga dihadiri Menteri UMKM Maman Abdurrahman dan perwakilan dari HIPMI serta kader HMI dan ratusan UMKM dari berbagai daerah.

Menurut Fauzi, UMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional dengan kontribusi 60–61 persen terhadap PDB dan menyerap lebih dari 119 juta tenaga kerja. Namun, sekitar 35 persen pelaku UMKM masih belum terhubung ke ekosistem digital.

“Komisi XI DPR RI memastikan agar alokasi anggaran dalam APBN diarahkan untuk mendukung program inklusif dan produktif, khususnya digitalisasi UMKM, pembangunan infrastruktur ekonomi digital, serta peningkatan literasi keuangan nasional,” ujar Fauzi.

Regulasi dan Pembiayaan Pro-UMKM

Fauzi menyampaikan, salah satu langkah konkret yang telah didorong adalah penerbitan POJK No. 19 Tahun 2025 tentang Kemudahan Akses Pembiayaan UMKM. Regulasi ini menyederhanakan syarat kredit, membuka kanal pembiayaan berbasis teknologi, serta mendorong kolaborasi dengan fintech, perbankan, dan lembaga penjaminan.

Selain itu, Komisi XI juga mendukung penuh program Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp300 triliun pada 2025. Meski realisasinya baru mencapai Rp190 triliun hingga September 2025, DPR menekankan pentingnya percepatan penyaluran agar benar-benar berdampak bagi UMKM.

Tambahan dukungan fiskal juga hadir melalui Saldo Anggaran Lebih (SAL) Rp200 triliun untuk memperkuat permodalan sektor UMKM, termasuk digital dan kreatif.

Literasi dan Inklusi Keuangan

Komisi XI DPR RI turut mengawal peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, indeks literasi mencapai 66,46 persen dan inklusi keuangan 80,51 persen, naik signifikan dibanding 2024. Namun, masih terdapat gap sebesar 14,05 persen.

“Peningkatan literasi keuangan ini penting agar pelaku UMKM bisa memanfaatkan pembiayaan digital dan layanan perbankan secara optimal,” jelas Fauzi.

Ekonomi Digital Terus Melonjak

Fauzi mengutip data Bank Indonesia yang menunjukkan pesatnya pertumbuhan ekosistem digital. Nilai transaksi uang elektronik 2024 mencapai Rp2.500 triliun, e-commerce Rp487 triliun, dan perbankan digital Rp15.881,53 triliun. Pada 2025, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan menembus Rp2.100 triliun atau setara USD 130 miliar.

“UMKM semakin terintegrasi dengan ekosistem keuangan digital. Fakta ini syarat mutlak menuju ekonomi inklusif dan berdaya saing tinggi,” jelasnya.

Momentum Akselerasi

Fauzi menekankan bahwa tahun 2025–2026 merupakan fase akselerasi penting menuju Indonesia Emas 2045. Komisi XI, kata dia, akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah, OJK, Bank Indonesia, LPS, HIMBARA, serta ekosistem digital untuk memastikan UMKM naik kelas.

“Transformasi digital UMKM bukan lagi pilihan, melainkan keniscayaan. Dengan dukungan regulasi, pembiayaan, dan literasi yang kuat, kita bisa membangun ekonomi inklusif dan berdaulat,” tegasnya***(pp/aboe/sp-mrw)