
Keterangan Gambar : Staf Khusus Menteri Agama Bidang SDM dan Media, Ismail Chawidu (foto aboe)
Jakarta, parahyangan-popst.com-mengatakan perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan guru berpengaruh langsung terhadap kinerja dan semangat mengajar.
Hal tersebut disampaikan pada Dialog Media bertema “Kemenag dan Kesejahteraan Guru Agama”, di Jakarta, Rabu (29/10/2025).
”Ini setidaknya, saya baca dari hasil survey kepuasan terhadap 200 guru yang mendapatkan tunjangan profesi tersebut,” ujar Ismail.
Ismail kemudian memaparkan hasil survey, yang hasilnya, antara lain, tingkat kepuasan guru sebelum dan sesudah merima tunjangan meningkat dari 66 prosen menjadi 88 prosen. Tingat motivasi mengajar yang tadinya 70 prosen meningkat menjadi 85 prosen. Dan terakhir indikator persepsi guru terhadap perhatian pemerntah yang tadinya hanya 60 prosen menjjadi 90 prosen.
Tetapi, lanjut Ismail Chawidu, kesejahteraan guru bukan hanya soal tunjangan, tetapi juga soal penghargaan dan kesempatan untuk berkembang. Guru yang sejahtera akan melahirkan pendidikan yang berkualitas.
Ismail juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan media sebagai mitra strategis Kemenag dalam menyampaikan informasi kebijakan secara edukatif dan konstruktif.
“Berita yang baik adalah yang memberi penjelasan nyata dan menawarkan solusi. Media adalah mitra strategis kami dalam memperkuat citra dan tanggung jawab publik,” jelasnya.
Dialog Media digelar Biro Humas dan Komunikasi Publik Kementerian Agama. Selain Ismail Chawidu ikut memaparkan hasil kinerjanya, Dirjen Bimas Hindu, I Nengah Duija, Dirjen Bimas Budha, Supriyadi, Kapusbimdik Khonghucu, Nurudin, Direktur Pendidikan Kristen, Suwarsono, Direktur Pendidikan Katolik, Albertus Triyatmojo dan juga awak media lokal dan nasional, yang tergabung dalam FORWAGAMA (Forum Wartawan Kementerian Agama)
Di tempat yang sama, Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Thobib Al Asyhar menegaskan komitmen Kementerian Agama dalam meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi guru agama melalui kebijakan yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Kemenag mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, dan media untuk memperkuat sinergi dalam membangun narasi positif tentang kesejahteraan guru dan transformasi pendidikan agama. Kegiatan ini sekaligus menegaskan komitmen Kemenag dalam mewujudkan pendidikan agama yang inklusif, berkeadilan, dan berorientasi pada peningkatan mutu serta kesejahteraan para pendidik di seluruh Indonesia.
Menurutnya, guru agama memiliki peran strategis dalam membentuk karakter bangsa serta menjaga moralitas publik, sehingga perhatian terhadap kesejahteraan mereka merupakan tanggung jawab bersama.
“Kita ingin masyarakat tahu bahwa Kementerian Agama memperlakukan semua guru secara setara tanpa memandang latar agama. Dialog ini menjadi ruang untuk memperjelas arah dan hasil kerja Kemenag dalam meningkatkan kesejahteraan guru,” ujar Thobib.
Berbagai kebijakan peningkatan kesejahteraan juga disampaikan, mulai dari kenaikan TPG Non-ASN dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta/bulan, program tunjangan khusus untuk guru di wilayah 3T, hingga penguatan kelembagaan pendidikan keagamaan seperti Widyalaya, Dhammasekha, Taman Seminari, dan SETIAKIN Khonghucu.***(pp/aboe)







LEAVE A REPLY