JAKARTA - Parahyangan Post - Menyikapi rencana kedatangan Tim nasional sepak bola Israel ke Indonesia pada tahun 2023 mendatang, MER-C terus mengajak berbagai elemen anak bangsa untuk melakukan gerakan penolakan termasuk kalangan pelajar dan pemuda Indonesia.
“Intinya MER-C mengajak organisasi pelajar dan pemuda untuk peduli dengan penderitaan bangsa Palestina dan kritis dengan kebijakan Pemerintah yang merugikan Palestina dalam mencapai kemerdekaannya,” ujar Sarbini saat menerima kunjungan dan berdiskusi dengan Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Presiden Organization of Islamic Cooperation (OIC) Youth Indonesia, Rabu/7 September 2022 di Kantor Pusat MER-C di bilangan Senen, Jakarta Pusat.
“MER-C juga mengajak para pemuda generasi penerus bangsa ini untuk secara bersama menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia dan secara bersama seluruh elemen anak bangsa yang konsisten dengan Palestina untuk secara kolektif meminta kepada Pemerintah agar tidak memberi visa kepada Timnas Israel,” lanjut Sarbini yang akrab disapa dr. Ben.
MER-C memang memberikan perhatian khusus terhadap kedatangan Timnas Israel karena memandang lolosnya Timnas Israel akan menjadi ujian berat bangsa Indonesia untuk membuktikan kekonsistenannya dalam pembelaan terhadap Palestina dan penolakannya atas segala bentuk penjajahan seperti yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945. Apabila Timnas Israel bisa lolos ke Indonesia, maka akan menjadi kekalahan konstitusi dan sejarah bangsa Indonesia.
“Walaupun sebagian masyarakat kita mengatakan bahwa tidak ada kaitan antara olahraga dan politis, tapi kami memandang bahwa kalau Timnas Israel bisa lolos, maka ini adalah kekalahan total kita, kekalahan konstitusi kita, kekalahan sejarah buat kita,” tegas Sarbini.
Dalam pertemuan tersebut, Pengurus PB PII dan OIC Youth Indonesia menyatakan kekonsistenan mereka dalam mendukung perjuangan Palestina dan sepakat dengan wacana tolak Timnas Israel yang digulirkan oleh MER-C.
“PB PII konsisten mendukung perjuangan Palestina. Untuk itu, kami akan melakukan diskusi internal menyikapi rencana Timnas Israel ke Indonesia dan kajian-kajian rutin tentang Palestina. Selanjutnya PB PII akan melakukan konsolidasi serta kolaborasi untuk aksi bersama agar Pemerintah melihat adanya penolakan di masyarakat terhadap kedatangan Timnas Israel,” ujar Septian Maulid Tiwar, Ketua Departemen Diplomasi Internasional, PB PII.
Sementara itu, Presiden OIC Youth Indonesia, Astrid Nadya Rizqita juga sepakat dan menyambut baik wacana penolakan Timnas Israel yang disampaikan oleh MER-C.
“Kami sepakat dan menyambut baik serta sangat mendukung teman-teman yang akan membuat aksi dan kajian-kajian menyikapi hal ini. Di forum-forum OIC Youth kami juga kerap menyuarakan aspirasi dan penderitaan Palestina,” ujarnya.
Lebih lanjut ia memaparkan bahwa sikap penolakan ini memiliki landasan yang jelas dan harus terus dikawal. “Selama kita landasannya jelas dan itu ada di pembukaan Undang-Undang Dasar kita yang mendukung perdamaian. Pada Sidang Umum PBB tahun 2020, sudah clear bahwa kita masih berhutang terhadap Palestina. Jadi harus ada tindak lanjutnya. Ini harus kita kawal terus, jangan sampai tahun depan kita kecolongan,” imbuh Astrid.
(rana/pp)
LEAVE A REPLY