
Keterangan Gambar : Rektor IKJ, Indah Tjahjawulan (tengah berbaju putih) didampingi Zamilia, S.Sn, M.Si selaku Ketua Prodi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) IKJ (berbaju batik biru) dan Salah Satu Peserta Pameran dari Lombastic Studio (berbaju hitam) (sumber foto : ratman/pp)
JAKARTA – www.parahyangan-post.com - Pameran Kriya Kini #4 yang diselenggarakan oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) berkolaborasi dengan Forum Kriya Kotemporer Indonesia (FKKI), berlangsung dari tanggal 17 - 21 Maret 2023, di Galeri Cipta 1, Gd.Trinso Soemardjo, TIM, Cikini Jakarta Pusat.
Disela-sela pembukaan pameran Kriya Kini #4 yang bertema 'The Future of Craft', tim Parahyangan Post berksempatan berbincang dengan Rektor Intsitut Kesenian Jakarta (IKJ), Dr. Indah Tjahjawulan, M.Sn, berikut petikannya :
Menurut Rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Dr.Indah Tjahjawulan, M.Sn, bahwa ini adalah pameran yang rutin dilaksanakan.
“Tahun ini adalah tahun ke empat pertemuan ekosistem kriya yang terdiri dari akademisi, praktisi dan komunitas-komunitas atau organisasi kriya,”jelas Indah.
Lebih lanjut Rektor IKJ juga menyampaikan, kegiatan seperti ini adalah pertemuan yang sangat efektif untuk saling bertukar pemikiran dan inovasi melalui pembicaraan yang menarik ataupun demonstrasi para ahli kerajinan sehingga bisa memberikan dampak positif bagi pengembangan desain, teknik maupun proses produksi.
Pameran Kriya Kini #4, tahun ini mengusung tema ‘Future of Craft’. Dari tema ini perlu dipertanyakan dan diperbincangkan dalam forum ini, apa itu ‘Fuure of Craft’?, bagaimana bentuknya di masa depan?. Dan terutama nilai-nilai apa yang akan menjadi penting untuk kerajinan di masa depan?.
Wanita yang berpenampilan elegan dengan setelan baju putih dan celana hitam menegaskan terkait dengan nilai-nilai yang penting bagi kerajinan dimasa depan, antara lain, nilai suistainable atau keberlanjutan sumber daya, yang selalu dikaitkan dengan pelestarian lingkungan – alam.
Ini adalah nilai yang sangat penting, dan akan semakin penting di masa depan. Keberlanjutan bisa dalam hal bagaimana dan dari mana bahan itu berasal dan berapa banyak yang dipergunakan, atau bagaimana praktik atau tekniknya.
“Nilai ini mengharapkan kerajinan di masa depan tidak lagi mengeksploitasi sumber daya alam, namun juga dapat berfungsi untuk menurunkan dampak lingkungan. Nilai lainya adalah bagaimana kerajinan dapat membangun dan mengembangkan komunitas dan budaya sekitarnya serta memberi peran pada setiap orang disana atau sebaliknya, komunitas bisa membangun dan mengembangkan kerajinan,”terang Rektor IKJ.
Saat ini menurut Indah Tjahjawulan, dengn adanya globalisasi, dimana sudah tidak ada lagi batasan waktu, geografis maupun budaya, kerajinan di masa depan, memiliki nilai pada pengetahuan dan praktek kerajinan yang harus dapat mudah diakses.
Dalam kesempatan tersebut Rektor IKJ juga menyampaikan bahwa pengetahuan dan pelatihan kerajinan saat ini sudah banyak tersedia di platform terbuka sehingga masyarakat dapat mudah untuk belajar dan maju bersama sesuai kebutuhan masing-masing. Dimasa depan tentu akan semakin masif, nilai lainya adalah bagaimana kerajinan secara aktif berpartisipasi dalam memecahkan masalah, baik masalah personal/individual maupun masalah global.
“Dengan demikian kerajinan pun memerlukan kolaborasi yang melibatkan berbagai pengetahuan, tidak hanya desiner atau seniman saja tetapi juga ekonom, saintis, dan teknokrat,” pungkas Indah Tjahjawulan.
(ratman/rd/pp)
LEAVE A REPLY