Keterangan Gambar : Prof Dr Dadang Kahmad, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr Makmun Murod, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta, Dr Muchlas MT, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, meresmikan Peluncuran WikiMu (Fto : ist/pp)
Untuk meneguhkan sebagai organisasi berkemajuan, Muhammadiyah hadir di ranah digital secara lebih massif. Selain konten-konten yang masih tercecer kini akan lebih terintegrasi dalam sebuah ruang digital yang disebut wikimu.org.
JAKARTA - Parahyangan Post - Dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada Sabtu (21/10/2022), wikimu.org diluncurkan langsung oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Dr. Dadang Kahmad. Hadir juga dalam peluncuran ini yaitu Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah Dr. Mukhlas MT, Rektor UMJ Dr. Ma'mun Murod, para pengurus MPI PP Muhammadiyah, dan peserta dari Amal Usaha Muhammadiyah dan MPI se-Indonesia yang mengikuti secara daring dan luring.
Pada kesempatan tersebut Dadang Kahmad menyampaikan tentang inovasi yang menjadi karakter Muhammadiyah. "Peluncuran wikimu.org melengkap karya-karya MPI yang sudah dibuat sebelumnya seperti TVMU, Pusat Syiar Digital Muhammadiyah (PSDM), DigiMu, rintisan Fiqih Informasi, Museum Muhammadiyah, Lembaga Uji Kompetensi Wartawan (LUKW), buku Ensiklopedi Muhammadiyah, buku Fachrodin, dan yang lainnya."
Kehadiran wikimu.org ini menurut Mukhlas MT, tiada lain merupakan persembahan MPI di akhir periode ini untuk meneguhkan Muhammadiyah di ranah digital. "Jadi walaupun ini sudah akhir periode, MPI ini terus berkarya, membuat sesuatu untuk kemajuan Muhammadiyah."
Secara teknik, wikimu.org menurut Arif Nurahman sebagai sekretaris program, berbeda dengan website dan media lain yang sudah ada di Muhammadiyah. Sebab wikimu platform baru yang memberikan kesempatan kepada siapapun untuk mengisi, mengedit dan menyempurnakan konten yang sudah ada. "Jadi wikimu.org ini merupakan sarana digital yang dipersembahkan bukan hanya untuk warga Muhammadiyah, tetapi juga unyuk seluruh ummat manusia yang membutuhkan informasi tentang Muhammadiyah secara dinamis."
Dalam sesi diskusi tentang "Transformasi Muhammadiyah di Era Digital", Agus Sudibyo menyatakan bahwa Muhammadiyah sebenarnya sudah bertransformasi sejak dulu, yang dibutuhkan justru Muhammadiyah membantu transformasi negeri ini.
Namun demikian, Sudibyo juga mewanti-wanti bahwa dunia digital ini banyak persoalan, karenanya harus disikapi secara serius. "Karenanya saya berharap digitalisasi harus masuk ke kurikulum sekolah. Sekarang dampak negatif digital sudah sangat nyata dan massif, tapi menanganinya belum serius. Karenanya harus menjadi bagian dari pembelajaran formal agar lebih serius. Di sini Muhammadiyah harus ambil peran."
Dalam meningkatkan kemampuan digitalisasi ini, maka Nur Azizah dari Kominfo RI menyampaikan pentingnya para pimpinan seperti di Muhammadiyah untuk memiliki kecakapan digital.
(pp/rls/kus}
LEAVE A REPLY