
JAKATA - Parahyangan Post- Media sosial kembali diramaikan oleh narasi-narasi yang sebenarnya tidak masuk kategori penting dan bermanfaat untuk negeri ini tapi sedikit banyak telah menimbulkan kegaduhan yang berpangkal dari perbedaan politik sisa-sisa pilpres 2024.
Pengamat politik Syahganda Nainggolan yang juga mantan pendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menelurkan narasi di podcast Forum Keadilan yang menyarankan agar Anies, mengesampingkan perbedaan politik demi tujuan yang lebih besar. Menurutnya, jika tawaran untuk masuk kabinet datang, Anies sebaiknya mengambil langkah tersebut.
"Anies Baswedan sebaiknya menerima tawaran masuk kabinet jika ada," ujar Syahganda.
Hal ini kembali tak luput dari Komunitas Jakarta Bukan Arena Main Angin, dimana Azma Nazria sebagai Ketua Umum komunitas tersebut mempertanyakan isu yang sedang digelontorkan oleh Syahganda, "Bila disebut 'jika ada', maka artinya 'tidak ada' dan sebaiknya tak perlu membahas sesuatu yang tidak ada."
"Kami rasa Presiden Prabowo masih sangat banyak stok orang-orang hebat yang mampu menggantikan posisi jabatan jika seandainya ada yang terpaksa harus diganti atau direposisi apapun alasannya," jelas Azma.
"Jangankan dari unsur kader partai koalisi plus, bahkan masih tak terhitung relawan-relawan yang memiliki kualitas pemikiran dan kinerja yang jauh lebih baik dibanding seorang Anies yang kebetulan sempat beruntung jadi gubernur DKI Jakarta dan semua orang paham bahwa itupun tak luput dari bantuan Pak Prabowo di pilkada 2017 lalu," lanjutnya.
"Kami yakin tawaran untuk Anies masuk kabinet Presiden Prabowo itu tidak akan pernah ada karena bukan persatuan bangsa yang akan terjadi tapi justru potensi akan menuai perpecahan yang sangat serius karena mayoritas rakyat pendukung Prabowo Gibran sejumlah 58% belum lupa akan penghinaan Anies di debat capres dengan penilaian 11 dari 100 untuk Pak Prabowo yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan, tak seperti Anies yang sudah menjadi pengangguran," tegas Azma.
"Kamipun berkeyakinan bahwa jika Anies dipaksakan masuk ke kabinet, maka mayoritas pendukung Presiden Prabowo dan Wapres Gibran justru akan balik kanan meninggalkan dan potensi perpecahan anak bangsa yang lebih serius, mengingat aksi para pensiunan yang sebagian merupakan oknum pendukung Anies saat pilpres tersebutpun sempat sangat mendesak pemakzulan Wapres Gibran tanpa dasar hukum yang jelas," pungkas Azma. (rd/pp)
LEAVE A REPLY