Home Nusantara BKMT Gelar Rakernas ke-4 di Jakarta

BKMT Gelar Rakernas ke-4 di Jakarta

Mengangkat tema: Memberdayakan Umat dan Membangun Negeri

250
0
SHARE
BKMT Gelar Rakernas ke-4 di Jakarta

Keterangan Gambar : Ketua Umum BKMT  Dr. Syifa Fauzia (foto ist)

Jakarta, parahyangan-post.com- Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-4, 25-28 September 2025, di Jakarta.

Tema yang diusung dalam Rakernas kali ini adalah  “Memberdayakan Umat dan Membangun Negeri”.  

Ketua Umum BKMT  Dr. Syifa Fauzia mengatakan, melalui tema yang diangkat BKMT di usia yang 44 tahun, ingin meneguhkan kiprahnya sebagai organisasi  pembedayaran umat, khususnya kaum Perempuan melalui majelis taklim.

“Melalui kesempatan ini, saya ingin menyampaikan rasa syukur dan bangga atas inisiatif ibunda kami Profesor Tuty Alawiyah AS yang mendirikan BKMT ini. Sehingga, sampai saat ini menjadi majelis taklim terbesar di Indonesia,” ujarnya, pada saat pembukaan di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.26/9.

Syifa juga menegaskan bahwa sejak berdiri pada 1 Januari 1981, BKMT bisa terus eksis hingga memiliki jutaan anggota di Indonesia dengan jumlah 95 persen adalah perempuan.

“Bukan hanya menjadi tempat belajar dan mengajar. Namun majelis taklim harus punya peran yang besar dan sangat luas. Karena itu yang tadinya terpisah antara majelis taklim satu dengan majelis taklim yang lainnya, kemudian disatukan lewat wadah BKMT,” paparnya, lagi.

A group of people in blue dresses

AI-generated content may be incorrect.

Tak lupa, Syifa ingin mengajak, seluruh anggota BKMT untuk memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara. Juga termasuk di bidang ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat di desa-desa.

“Lewat pelaksanaan Rakernas ini, kami mempunyai beberapa tujuan. Pertama, adalah tujuan internal BKMT sebagai organisasi yang telah eksis selama 40 tahun,” ujarnya.

Kemudian, ditambahkan Syifa, perencanaan yang akan dilakukan dalam beberapa hal namun yang pertama tentunya adalah memperkuat nilai-nilai kebangsaan.

A group of people in a room

AI-generated content may be incorrect.

“Sebab, kita menyadari bahwa BKMT mempunyai nilai-nilai dan value yang sudah dibangun oleh Profesor Tuty Alawiyah. Ini adalah warisan akal dan warisan dakwah yang harus kita hayati bersama sebagai nilai-nilai luhur yang diharapkandapat membangun organisasi yang kita cintai ini,” katanya.

Selanjutnya, Syifa juga memaparkan terkait perencanaan program-program strategis dan kerjasama yang akan dilakukan di tahun 2026-2031.

“Sedangkan yang ketiga adalah pemanfaatan sumber daya manusia BKMT yang luar biasa. Kalau saya pergi ke daerah bertemu dengan para gubernur, para bupati dan walikota. Alhamdulillah, di sini banyak sekali ibu-ibu, bupati, ibu-ibu walikota yang menjadi ketua-ketua BKMT yang ada di daerah ataupun mendukung keberadaan BKMT. Jadi, sangat luar biasa,” terangnya.

A person standing at a podium with a microphone

AI-generated content may be incorrect.

Sedangkan Dewan Pembina BKMT yang juga Senator DPD RI dari Dapil DKI Jakarta, Dailami Firdaus, menyampaikan bahwa inilah saatnya BKMT mengambil peran sebagai kelompok dakwah, memberdayakan umat dan menjadi mitra strategis pemerintah sebagai kontribusi nyata untuk bangsa.

“Insya Allah ya, BKMT bakal semakin kuat, kompak serta dapat terus berperan positif. Mamfaatnya pun dirasakan oleh masyarakat luas. Marilah kita niatkan BKMT ini untuk menjadi penguat amat jariyah kita, khususnya dalam menjalankan aktivitas dakwah,” tuturnya, panjang lebar.

Dailami menyampaikan sikap apresiasi kepada Ketum BKMT, Syifa Fauzi. Karena, kepemimpinnanya dapat membawa BKMT semakin maju dan besar. Bahkan sampai memiliki anggota hingga di pelosok-pelosok Indoensia.

“Oleh karenanya, saya harap melalui Rakernas ke-4 BKMT ini, dapat merumuskan program kerja terbaik. Dimana pada gilirannya bisa terus membawa BKMT semakin lebih baik lagi kedepannya,” ungkap Senator (DPD RI) Dapil DKI Jakarta.

Sementara itu Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto selain memberikan pujian atas kepemimpinan Syifa Fauzia, juga menilai peran-peran BKMT sangat strategis.

“Maka itu, marilah sama-sama kita jaga ruh perjuangan Profesor Tuty Alawiyah untuk kebaikan umat, masyarakat dan bangsa,” imbuhnya seraya menyebut bahwan jumlah desa di Indonesia mencapai 75.266 desa dengan penduduk hampir 280 juta dan 200 juta di antaranya ada di desa.

Masih terkait hal itu, Yandri menjelaskan bahwa alah satu permasalahan saat ini ada peredaran Narkoba yang sudah sampai ke desa-desa hingga merusak generasi muda.

“Bahkan, kami tengah menjalankan program Desa Bersinar (Bersih Narkoba). Dari sini, saya ingin mengajak BKMT untuk berkolaborasi dan mengambil peran agar masyarakat bisa menghindari Narkoba, termasuk melalui dakwah-dakwah yang dilakukan,” tutup Yandri.***(pp/aboe/sp)