Home Disaster UIN Jakarta - KP2C Peringati Hari Sungai Nasional

UIN Jakarta - KP2C Peringati Hari Sungai Nasional

Di Pertemuan Sungai Cikeas dan Cileungsi, Kab. Bogor

460
0
SHARE
UIN Jakarta - KP2C Peringati Hari Sungai Nasional

Keterangan Gambar : Kelompok  21 UIN Jakarta foto bersama Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C ) saat KKN (foto kp2c)

 

Bogor, parahyangan-post.com- Dalam memperingati Hari Sungai Nasional Kuliah Kerja Nyata  (KKN) Kelompok  21 UIN Jakarta bersama Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C ) mengadakan eduwisata di Pertemuan Sungai Cileungsi Cikeas (P2C) pada Sabtu, (27/7/2024).

Mahasiswa belajar tentang problematika sungai Cileungsi dan sungai Cikeas serta sejarah lahirnya KP2C (Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas).
Berawal dari keresahan seorang warga Bojongkulur, Puarman yang pernah mengalami banjir parah di kawasannya hingga menyebabkan hanyutnya dokumen penting dan kerugian lainnya di tahun 2004. Puarman belum pernah mengalami banjir parah seperti  saat itu dan dia juga berpikir bahwa sebab banjir ini bukan karena hujan lokal.

“Banjir bukan karena hujan lokal, tapi karena kiriman dari hulu. Namun, tidak ada peringatan dini dari pemerintah,” ujar Puarman, pendiri KP2C.

Puarman pun tergerak untuk menelusuri aliran sungai dari hilir hingga ke hulu dan di hulunya beliau membangun komunikasi dengan warga setempat yang bermukim di pinggir sungai Cileungsi.

Warga tersebut diminta Puarman untuk memberikan informasi jika ada kenaikan Tinggi Muka Air (TMA) sungai Cileungsi dan setiap bulannya diberikan imbalan berupa pulsa serta sembako yang berasal dari kantong pribadi Puarman.

Kemudian, informasi tersebut disebarkan kepada masyarakat mulai dari tahun 2004 sampai tahun 2016 selama 12 tahun dengan berbagai sarana komunikasi.
Ketika jumlah masyarakat penerima informasi mencapai 2.400, Puarman mulai kewalahan melayaninya seorang diri 

Hingga akhirnya pada 5 Maret 2016, dibentuklah Komunitas Peduli Sungaei Cileungsi Cikeas (KP2C) oleh Puarman dan beberapa pendiri lainnya yang semuanya merupakan korban banjir.

Kegiatan yang dilakukan oleh KP2C berlangsung hingga sekarang dan masyarakat penerima informasi atau anggota KP2C  makin meluas sebarannya hingga mencapai 32.000.
Begitupun petugas pemantau sungai tersebut diberi apresiasi berupa gaji bulanan.

Tak hanya bermanfaat untuk warga korban banjir, lembaga pemerintah juga terbantu oleh data-data yang disebarkan oleh KP2C, seperti Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bogor, Pemda Bekasi, BNPB, BASARNAS, TNI, hingga Kepolisian Republik Indonesia (POLRI).

Dalam menjalankan kegiatan sosial ini, Puarman memegang prinsip “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi manusia lainnya”. Hal itulah yang membuat KP2C masih bertahan dan semakin mengembangkan sarana prasarananya untuk mendukung peringatan dini banjir, seperti penempatan CCTV di beberapa titik pinggir sungai hingga sekarang.
Semua itu dilakukan KP2C dengan dana sendiri dari donasi anggotanya.

Kegiatan peringatan Hari Sungai Nasional ini dimulai dengan sosialisasi sistem peringatan dini banjir di titik Pertemuan Sungai Cileungsi Cikeas (P2C) kepada mahasiswa KKN 21 UIN Jakarta. Lalu, diadakan pengambilan sampel air sungai Cileungsi oleh perwakilan mahasiswa. Kemudian, ditutup dengan foto bersama di dekat CCTV peringatan dini.

“Lakukanlah apa yang terbaik buat orang banyak tanpa mengharapkan balasan. Salam tangguh, salam lestari,” pesan Puarman kepada mahasiswa.***(pp/aboe/puar)