Keterangan Gambar : Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Marthinus Hukom beserta jajarannya melakukan kunjungan kerja di Sulawesi Tenggara, pada Senin (29/7).
SULTENG - Parahyangan Post - Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Marthinus Hukom beserta jajarannya melakukan kunjungan kerja di Sulawesi Tenggara, pada Senin (29/7).
Didampingi Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNN RI, Heri Maryadi, Direktur Psikotropika dan Prekursor, Aldrin Marihot Pandapotan Hutabarat, Direktur Intelijen, Alexander Sabar, Direktur Advokasi, Jafriedi, dan Kepala Biro Umum Settama BNN, Indra Gautama, Kepala BNN RI mengawali kunjungannya dengan bertemu Kepala BNN Provinsi Sulawesi Tenggara, Christ Reinhard Pusung, beserta jajarannya, di Kantor BNN Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dalam arahannya, Kepala BNN RI menelurkan nilai penting kepada jajaran BNN Provinsi dan Kabupaten/Kota di wilayah Sulawesi Tenggara, bahwa dalam menjalankan tugas Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), meski memiliki latar belakang yang berbeda, simbol BNN-lah yang menjadi pemersatu.
"Supel saja, gak perlu banyak acara atau sambutan yang aneh-aneh, cukup kalian tersenyum saja Saya sudah senang. Tapi yang Saya butuhkan juga kerja keras, kerja smart, dan berdedikasi," ujar Marthinus Hukom.
"Kita telah dipersatukan oleh satu simbol, suatu doktrin yaitu BNN. Jadi tidak ada alasan untuk Kita terjadi dispute, kepentingan, atau terjadi dikotomi-dikotomi dalam interaksi Kita dalam bekerja, itu tidak boleh terjadi," pesannya.
Suasana begitu hangat ketika Kepala BNN RI membuka sesi dialog bersama jajaran yang hadir, seperti dari BNN Kota Kendari, BNN Kabupaten Muna, BNN Kabupaten Kolaka, dan BNN Kota Baubau.
Di akhir acara, Marthinus Hukom mengingatkan bahwa narkoba adalah ancaman kemanusiaan yang harus bisa diatasi. Karena itu, BNN harus bisa menjadi benteng-benteng moral dan benteng masyarakat agar tidak terpapar peredaran gelap narkotika.
(rd/pp)
LEAVE A REPLY