JAKARTA, parahyanhgan-post.com- Saat ini adalah waktu yang tepat bagi pengusaha Indonesia untuk memasuki dan memasarkan produk mereka ke Arab Saudi. Pasalnya, saat ini hubungan Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi dalam kondisi yang sangat baik.
Hal ini disampaikan Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI di Ryaad, Arab Saudi, Gunawan saat menjadi pembicara dalam Pemaparan Potensi Perdagangan ke Arab Saudi dan sosialisasi The 2nd Made in INDONESIA EXPO 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan di auditorium 1 Gedung Utama lantai 1, Kementerian Perdagangan RI, Selasa (26/11/2024).
Dalam pemaparannya yang disampaikan melalui video teleconference, Gunawan juga mengungkapkan bahwa peluang tersebut juga didukung oleh kebijakan dari kerajaan Arab Saudi yang dalam beberapa tahun belakangan ini sangat terbuka, sejalan dengan visi Saudi 2030 sebagai peta jalan Arab Saudi menuju masa depan yang berkelanjutan secara ekonomi.
Ditambah lagi, beberapa tahun terakhir ini minat masyarakat Arab Saudi terhadap berbagai produk Indonesia sangat tinggi. Namun terkendala dengan kurangnya pelaku usaha Indonesia yang menyuplay kebutuhan produk yang dibutuhkan
"Seumpamanya ada dua produk yang sama masuk ke Arab Saudi dan salah satunya berasal dari Indonesia, maka pemerintah Arab Saudi Insyaallah, pasti memilih produk dari Indonesia. Jadi sekarang adalah waktu yang tepat bagi produk-produk Indonesia secara berbondong-bondong dipasarkan ke Arab Saudi," kata Gunawan.
Untuk itu, lanjut dia, Pameran The 2nd Made in INDONESIA Expo 2025 yang akan digelar di Arena Venue, Ryaadh, Arab Saudi pada 17-19 April 2025 nanti, tidak boleh disia-siakan oleh perusahaan dari Indonesia untuk memperkenalkan dan memasarkan produk mereka di Arab Saudi.
Sementara itu, Presiden Indonesia Saudi Arabia Business Council (ISABC), Muhammad Hasan Gaido mengungkapkan pameran kali ini mengusung tema "The 2nd Made in INDONESIA EXPO 2025 Pintu Gerbang Membangun Bisnis di Timur Tengah". Sesuai dengan tema yang diusung dia berharap Arab Saudi menjadi hub bagi pengusaha dan produk Indonesia memasuki beberapa negara kayanya lainnya yang berada di sekitarnya. Diantaranya ada Qatar, Kuwait,Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Oman.
"Jika sebuah produk sudah bisa masuk ke Arab Saudi maka akan lebih mudah lagi untuk memasarkannya ke negara tetangganya, karena semuanya dapat ditempuh melaui jalur darat. Apalagi kebijakan antara kedua negara saat ini sangat kondusif dalam memberikan peluang masuknya produk Indonesia ke Arab Saudi. Diantaranya, penerapan kebijakan free trade (perdagang bebas) dan mandatori pada pemenuhan ketering, akomodasi dan transportasi jamaah haji dan umroh Indonesia," katanya.
Dalam kebijakan tersebut, lanjutnya, produk Indonesia yang masuk ke Arab Saudi bebas pajak. Selain itu, Muassasah yang bekerjasama dalam penanganan haji dan umroh Indonesia, disyaratkan wajib
menggunakan produk-produk dari Indonesia. Tentu ini peluang bagi pelaku usaha dan UMKM bisa ekspor demi memenuhi keperluan Haji dan Umrah tersebut.
Sementara itu, Sukur Saka, Direktur Utama dari PT. Wahyu Promo Citra, perusahaan penyelenggara The 2nd Made in INDONESIA Expo 2025 mengungkapkan bahwa penyelenggaraan pameran yang akan digelar tersebut bekerja Indonesia Saudi Arabia Business Council (ISABC) atas dukungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh – Arab Saudi, Kementerian Perdagangan RI dan beberapa kementerian terkait lainnya.
"Insyaallah pameran ini nanti akan dibuka oleh Presiden Prabowo Subianto dan juga akan dihadiri sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih, diantaranya Menteri Perdagangan, Menteri Pariwisata, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Menteri Agama, Menteri BUMN, Menteri Pertahanan, dan Menteri UKM," terangnya.
Penyelenggara juga bekerja sama dengan KADIN Indonesia dan KADIN Arab Saudi untuk melaksanakan Indonesian Saudi Business Forum 2025, dalam rangka mendukung Program Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto.
Menempati area seluas 6.000 meter persegi, pameran akan dikemas kreatif dengan menampilkan produk-produk unggulan Indonesia, talkshow bisnis, dan business matching. Ditargetkan akan diikuti oleh 180 exhibitor dengan ditarget transaksi sebesar Rp 2,5 triliun rupiah.
"Untuk transaksi, awalnya ditargetkan Rp 500 miliar. Namun karena ada dukungan dari Kementerian Pertahanan yang akan mendorong BUMN dari sektor alutsista untuk ikut serta dalam pamaren ini serta dukungan dari kementerian Pertanian, dan beberapa Pemprov maka target transaksinya dinaikan menjadi Rp 2,5 triliun" ungkap Sukur Saka.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Mardyana Listyowati . Ia mengajak pelaku usaha, khususnya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), untuk berpartisipasi dalam pameran tunggal ‘The 2nd Made in INDONESIA EXPO 2025’. Pameran ini bertujuan memperluas penetrasi produk unggulan Indonesia di Arab Saudi yang merupakan mitra strategis perdagangan di Timur Tengah.
“Pameran The 2nd Made in INDONESIA EXPO 2025 dapat menjadi pameran strategis yang mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan pembeli, investor, dan mitra dagang potensial di Arab Saudi. Pameran ini bukan sekadar ajang promosi produk, tetapi juga sarana memperkuat jejaring bisnis melalui forum bisnis dan penjajakanperdagangan,” kata Mardyana.
“Arab Saudi merupakan salah satu pasar potensial dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, terutama dengan adanya Saudi Vision 2030 yang mendorong diversifikasi ekonomi. Tingginya Permintaan Arab Saudi akan produk halal, teknologi inovatif, serta jasa berkualitas tinggi merupakan peluang besar bagi pelaku usaha Indonesia untuk terus mempenetrasi pasar Arab Saudi sekaligus pasar-pasar potensial di Timur Tengah,” tambah Mardyana.
Mardyana juga berharap, The 2nd Made in INDONESIA EXPO 2025 dapat membantu para pelaku UMKM menembus pasar ekspor ke Timur Tengah, khususnya pasar Arab Saudi.***(aboe/pp/zul/rls)
LEAVE A REPLY