Keterangan Gambar : Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia Ronald Yusuf Wijaya. foto aboe
Jakarta, parahyangan-post.com- Industri makanan halal merupakan sektor bisnis yang percepatannya paling tinggi saat ini. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (ASFI) Ronald Yusuf Wijaya saat ditemui dalam acara HASAN Startup Demo Day 2024 di hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (7/8/2024).
“Data dari State of Global Islamic Economics Report (SGIER) menunjukkan bisnis halal yang memiliki pasar paling besar adalah makanan,” ujar Ronald.
Sedangkan di urutan nomor dua, lanjut Ronald, adalah fashion halal life style dan yang ketiga pariwisata halal.
Halal Super Angel (HASAN) yang digelar di ruang Bidakarna Hotel Bidakara, Jakarta itu merupakan pameran kedua setelah yang pertama di Kuala Lumpur, Malaysia. Rencananya gelaran ini akan berlangsung 4 kali.
HASAN Start Up Demo 2024 di hotel Bidakara ini diikuti sekitar 50 pengusaha start up yang berasal dari Indonesia dan Malaysia.Diantaranya Baz Al, akal, Ihome, ilmubox dan kashout (dari Indonesia). Sedangkan yang dari Malaysia dantaranya Bakin Love, go barakah, Muslimlaunchpal, nTime dan luv Quran.
Turut memberikan paparan pada sesi diskusi/dialog dengan pers Kepala DEKS Bank Indonesia Imam Hartono, Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah (KNEKS) Putu Rahwidhiyasa, Ketua Umum AFSI Ronald Yusuf Wijaya dan Managing Partner HASAN VC Mr. Umar Munshi,
Menurut Ronald, Indonesia dikenal memiliki kreativitas yang baik dalam sektor modest fashion. "Memang tidak harus (pakaian) muslim, karena modest itu kan artinya decent, layak, proper, dan tidak terbuka,” terangnya.
Sedangkan industri pasriwisata halal, menurut Ronald, juga sedang trend. Dalam pariwisata halal, yang terpenting bagi pelaku bisnis adalah bagaimana mendatangkan wisatawan muslim mancanegara dengan aman. Hal tersebut sekaligus memastikan semua destinasi dan kegiatan yang ada telah diorganisasi secara kehalalannya.*** (pp/aboe)
LEAVE A REPLY