Home Nusantara Sejumlah Kader PII Kritik Pertemuan PB PII dengan Presiden RI

Sejumlah Kader PII Kritik Pertemuan PB PII dengan Presiden RI

787
0
SHARE
Sejumlah Kader PII Kritik Pertemuan PB PII dengan Presiden RI

Keterangan Gambar : Pengurus Besar (PB) Pelajar Islam Indonesia (PII), Bersama Presiden Joko Widodo (Foto : ist/pp)

JAKARTA (www.parahyangan-post.com) - Pengurus Besar (PB) Pelajar Islam Indonesia (PII) yang diwakili oleh Ketua Umum, Rafani Tuahuns, pada tanggal 23 Maret 2022 melakukan pertemuan dengan Presiden RI, Joko Widodo di Istana Merdeka. Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum PB PII bersama 11 organisasi yang tergabung dalam Cipayung Plus membahas sejumlah hal mulai dari program Rumah Kebangsaan, Ibu Kota Nusantara, hingga stabilitas harga bahan pokok.

Pada pertemuan tersebut, Rafani Tuahuns selaku Ketua Umum PB PII secara khusus mengangkat permasalahan pendidikan pelosok yang masih perlu perhatian yang lebih, hal ini sejalan dengan program pelajar pemberdaya yang telah terlaksana di sejumlah daerah atas inisiasi PB PII, bahkan PB PII Melalui Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, menyerahkan Film Dokumenter Pelajar Pemberdaya yang berjudul Sema Sangamu.

“Melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno, kami memberikan Film Dokumenter ‘Sema Sangamu’. Ini potret program pelajar pemberdaya PII di suku pedalaman Dusun Uetea, Desa Uekuli, Kab Tojo Una una, Sulawesi Tengah. PII mengirimkan relawan terbaik, melakukan pemberdayaan di pelosok selama sebulan penuh”. Jelas Rafani Tuahuns.

Namun, Pertemuan tersebut menuai kritik dari para aktivis PII, salah satunya adalah Roby, Komandan Brigade PII Kalbar tersebut turut memberikan kritik terhadap pertemuan PB PII dengan Joko Widodo.

"Sayang sekali, momentum pertemuan dengan Presiden RI hanya terkesan seremonial semata, isu yang diangkat PB PII bukanlah isu yang strategis, karena hanya berfokus pada program Pelajar Pemberdaya yang itupun masih penuh dengan tanda tanya terkait urgensinya"

Selain itu, Roby juga mengkritik PB PII karena tidak mengangkat isu keummatan dan tidak mengkritik kebijakan-kebijakan Kementerian yang kontroversial dan membuat kegaduhan.

"Sebagai organisasi Islam, aneh jika PB PII pada pertemuan tersebut tidak menyoroti isu-isu keummatan, padahal begitu banyak isu tersebut hari ini, mulai dari tumbuhnya pemikiran sekularisme dikalangan pelajar, isu Islamophobia hingga kontroversi Menteri Agama"

Selain itu, Bagas, Komandan Brigade PII Kalsel juga turun memberikan komentar.

"Sebagai Organisasi Pergerakan jangan sampai idealisme bisa dikompromikan, dalam keadaan pergolakan politik di Negeri seperti ini PII harus benar-benar meneguhkan sikapnya sebagai pemenang hati ummat dan rakyat Indonesia  dengan mengusung argumentasi yang kuat sebagai landasan perjuangan dan tetap menjaga identitas dirinya sebagai organisasi Independen" Jelasnya.

(dodo/pp)