Keterangan Gambar : Pulo Lasman Simanjuntak (Foto : ist/pp)
NYANYIAN TERLUKA UNTUK ANAKKU
suara batuk anakku diketuk
dari batu penjuru
sejak matahari terbenam
berabad-abad
kita sudah terpisah
antar waktu dan pulau
hanya berjarak bumi dan langit ketiga
bagi ayahmu yang lumpuh
tak mampu menetaskan telur sperma
negeri di sana begitu terasing, nak
ibadah hanya sebatas kidung agung
tepi cakrawala tembus ke benua antartika
ataukah anakku
rajin jadi lakon sandiwara
bak menjelma
bila diperbincangkan sang pandita
hari ini juga demikian
nyaris tanaman bunga kelaparan
bertengkar dengan saudara pesakitan
tak berguna
karena sebentar lagi ia tidur lelap
jadi seekor daun pandan hijau
yang malas berjalan dengan kaki makin membengkak
hanya ada perlawanan
sia-sia membangun penjara
di samping rumah
kita harus percaya debata
anakku
nyanyikan terus
lagu sion pengharapan
walaupun terluka dengan amarah di rumah ibadah
sampai ayahmu kembali berubah rupa
menjadi seorang pujangga
yang menulis tentang busung kelaparan
tak kunjung selesai
utang piutang dan negeri yang terus kebakaran
Jakarta, Senin 24 Juli 2023
365 TAHUN MENYUSURI SUNGAI KELAPARAN
365 tahun sudah
aku menyusuri sungai kelaparan
teramat dalam
sampai menggelepar
mata airnya
sangat pahit
mengalir deras
ke muara air mata
terkadang berdarah-darah !
dari hulu ke hilir
hanya kutemukan
kejinya kehidupan
bahkan hari ke hari
hanya menghitung
pecahan matahari
jadi mata uang palsu
lalu dibawa berenang
sampai ke ujung bebatuan sungai kematian
tiba gelisah
ke pintu luar
lautan berombak
365 tahun sudah
aku menyusuri sungai kelaparan
mengikuti suara percikan air hidup
mengampuni tulang-tulang kering
dari dosa turunan
warisan nenek moyang pertama di bumi ini
sejak pagi buta
sepanjang musim pancaroba
bertapa sunyi kemarau
untuk andalkan panggilan ilahi
seperti akar-akar pohon
ditanam di tepi batang air
kuhirup daunnya yang makin menghijau
kukupas buahnya yang terus tumbuh
bukan dalam tumpukkan daging
melainkan tetap berlari sekencang-kencangnya
dalam roh dan kebenaran
Jakarta, Senin, 17 April 2023
DIAGNOSIS
bermula dari sehamparan lantai beton
disuntik kuman sangat dingin
ia tertidur nyenyak
tak sadar tubuhnya
dimakan lahap
sangat ganas
bertahun-tahun menikmati
harta kekayaan disebar
dengan tangan kemalasan
kini ia terbaring lemah
tenggorokannya lumpuh
dengan paru-paru berdarah
disedot kesunyian
mencair dalam slang infus biru
dipanggilnya keluarga inti
menghadap seribu malaikat
berjubah hijau lumut
dipaparkan gejala dan tanda klinis
dosanya tersumbat di jantung
amarahnya bersembunyi di ginjal
ia sendiri lari ke padang gurun
sangat ketakutan
sudah terbayang hari esok
mimpinya harus kembali turun
ke area pemakaman
sendirian
tak ada lagi
suguhan makanan dan minuman
Jakarta, Jumat 21 Oktober 2022
SANTET
mulut lelaki ini datang diam-diam
dari seberang pulau tikus
selalu tawarkan tipuan-tipuan
malam mengerikan di kuburan
tubuhnya dari pohon karet
kadang mengeluarkan darah segar
rajin bercumbu dengan binatang primata
tidur tanpa mantera
sekarang nyawanya sedang sakit keras
sekeras persungutannya
ditusuk bertubi-tubi jarum tajam para dukun
jampi-jampi kematian
tak mempan lagi oleh suntikan kesepian
di atas ranjangnya yang bersatu dengan akar bumi
ia bahkan suka bersetubuh dengan ribuan kutuk busuk yang membusuk
sampai dinihari menari-nari
seperti memanggil para arwah suara senyap
dewa-dewa bermeterai liar
"aku harus datang kepada pawang mpok ida berkuku panjang, minta maaf sambil membawa sekeranjang penyesalan kenapa rumah doa dijual jadi hunian baal perzinahan dan mabuk minuman keras, "katanya masih menunggu bantuan dari benua sodom dan gomora
Jakarta, Kamis 15 September 2022
PERTEMPURAN HARI TERAKHIR
lewat matahari yang berputar dalam imaji-imaji liar
hari raya yang nyaris kelaparan dalam kesunyian abadi
tanpa tangisan bayi
binatang haram pun jadi santapan rohani
di mezbah batu warna biru
penuh amarah
tanpa dendammu berterbangan
di atas meja makan ini
tegur sapa jadi rajin menolak
sebungkus nyanyian mengerikan
dibuangnya di atas meja kasir
persis berhadapan dengan sekolah
layar lebar dan sulit tidur
di ranjang kematian
lalu kutulis puisi yang paling mengeras
sekeras hatimu perempuan berwajah katarak
doyan mengunyah tumbuh-tumbuhan hijau
rahimnya telah terluka masa lalu
berakar kepahitan dan penyakit kambuhan
dari pulau seberang lautan
Pamulang, Minggu 8 Mei 2022
BIODATA :
Penyair dan Sastrawan Pulo Lasman Simanjuntak memulai karier dalam dunia tulis menulis (kesusasteraan )sejak tahun 1980-an.Karya puisi pertama berjudul IBUNDA dimuat di Harian Umum KOMPAS pada bln Juli 1977.Setelah itu sejak tahun 1980 sampai tahun 2023 ini berturut-turut karya puisinya dimuat (dipublish) di 25 media cetak (koran, suratkabar, dan majalah), serta 88 media online, dan majalah digital di Indonesia dan Malaysia.
Karya puisinya juga telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal, dan saat ini tengah persiapan untuk penerbitan buku antologi puisi tunggal ke-8 diberi judul MEDITASI BATU.Selain itu juga puisinya terhimpun dalam 25 buku antologi puisi bersama para penyair seluruh Indonesia.
Saat ini sebagai Ketua Komunitas Sastra Pamulang (KSP), anggota Sastra ASEAN, Dapur Sastra Jakarta (DSJ) Bengkel Deklamasi Jakarta (BDJ) Sastra Nusa Widhita (SNW) ,Pemuisi Nasional Malaysia, Sastra Sahabat Kita (Sabah, Malaysia), Komunitas Dari Negeri Poci (KDNP), Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI), Kampung Seni Jakarta, Penikmat Seni Budaya, Storia Sastra, Bengkel Narasi, Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia, dan anggota Sastra Reboan. Bekerja sebagai wartawan dan rohaniawan, bermukim di Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Kontak Person : 08561827332 (WA).
(rd/pp)
LEAVE A REPLY