Home Polkam Prof Dr Moh Mahfud, Ungkapkan Banyak Kasus Krusial di Indonesia Yang Tenggelam

Prof Dr Moh Mahfud, Ungkapkan Banyak Kasus Krusial di Indonesia Yang Tenggelam

750
0
SHARE
Prof Dr Moh Mahfud, Ungkapkan Banyak Kasus Krusial di Indonesia Yang Tenggelam

JAKARTA - Parahyangan Post.com-Calon wakil presiden Mahfud MD menyebut, banyak kasus krusial di Indonesia yang tenggelam karena pejabat tak berani untuk mengungkapnya. 

Hal ini ia sampaikan dalam diskusi bedah buku dan peluncuran buku 'Menjaga Danyang Jurnalisme' karya Budiman Tanuredjo di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta, Senin (26/2/2024).

"Dalam banyak hal di Indonesia, kadang kala sebuah kasus yang sangat serius itu tenggelam karena nggak ada yang berani mengangkat. Pejabatnya sendiri takut, yang lain pada takut," kata Mahfud MD, Selasa (27/2).

"Saya hadir di Bentara Budaya kemarin untuk mengisi diskusi pada peluncuran dua buku karya Budiman Tanuredjo. Buku ‘Menjaga Danyang Jurnalisme' dan 'Merawat Kemanusiaan dan Keindonesiaan.’ Buku pertama, khusus mengulas peran pers, khususnya Harian Kompas dan Kompas TV dalam mengungkap kasus Sambo, " tambah Moh Mahfud MD, mantan Menkopolhukam RI.

"Pada diskusi yang dihadiri banyak tokoh dari berbagai kalangan ini, saya sampaikan bahwa sy kerap ‘bekerjasama’ dengan pers untuk mengungkap satu kasus. Ssya lalukan itu karena dalam banyak hal di negeri kita, sebuah kasus yang sangat serius dampaknya bagi masyarakat, tenggelam karena tidak ada yang berani mengangkat, " keluh Mahfud MD, Guru Besar UII Yogyakarta dan Mantan Ketua MK ini lebih jauh.

"Salah satu contoh adalah kasus kriminalisasi terhadap dua komisioner KPK, Bibit-Chandra yang saya tangani di MK pada tahun 2009, bisa terbongkar karena peran media. Dan, banyak lagi kasus serta masalah serius seperti kasus tambang, korupsi di berbagai tempat, pencucian uang, sindikat judi online, kejahatan narkoba, pencaplokan tanah rakyat, dan lain-lain, " ungkap Mahfud MD.

Semua itu bisa terungkap karena media konsisten dengsn perannya sebagai pilar keempat demokrasi. Makin kesini, peran itu terasa semakin kita butuhkan. Kerja jurnalistik, seperti kata P.K. Ojong pendiri Kompas, adalah pekerjaan hati nurani yang harus terus diperjuangkan, " harap Mahfud MD.

"Tentang Mas Budiman Tanuredjo yang kemarin sudah purna tugas dari Kompas, saya kenal lama sejak dia masih aktif melakukan reportase di lapangan. Saat saya masih di DPR dan MK, mas Budiman selalu hadir dengan berita dan ulasannya yg kritis dan bernas. Pun, ketika sudah menjadi Pemred dan hingga kini di akhir tugasnya di Kompas, BDM tetap produktif sembari terus menjalin komunikasi dengan saya dan banyak lg narasumber serta koleganya, " jelas Mahfud  MD.

"Terima kasih karya dan persahabatannya, Mas Budiman, " pungkas Mahfud MD.

(Kontributor :  Aji Setiawan/PP)