Keterangan Gambar : Presiden Republik Islam Iran Dr. Seyed Ebrahim Raisi (foto dok)
Jakarta, parahyangan-post.com- Presiden Republik Islam Iran Dr. Seyed Ebrahim Raisi, akan mengunjungi Indonesia pada tanggal 23 s/d 24 Mei 2023. Menurut Kedutaan Iran di Jakarta, selama di Indonesia, selain melakukan pembicaraan resmi dengan Presiden Jokowi, Raisi juga akan melakukan pertemuan dengan Ketua DPR RI, Ketua MPR RI dan dengan para cendekia dan pelaku usaha.
“Dalam kunjungan kenegaraan ini akan terdapat pertukaran pandangan dan pembicaraan antara delegasi tingkat tinggi kedua negara dan berbagai dokumen kerjasama di berbagai sektor antara lain di bidang energi, produk farmasi dan kesehatan, produk makanan, kerjasama kepabeanan, fasilitasi perdagangan bilateral, IPTEK , budaya dan lain-lain akan ditandatangani,” bunyi siaran pers Kedutaan.
Lebih jauh dikatakan, Iran dan Indonesia memiliki hubungan yang sangat bersejarah. Berbagai catatan sejarah tentang hubungan kedua negara menyatakan bahwa kedua pihak telah berinteraksi lebih dari seribu tahun sebelum Islam. Persamaan antara budaya dan peradaban kedua negara merupakan bukti nyata tentang bersejarahnya hubungan kedua pihak.
Dalam bidang hubungan diplomatik, dua negara Republik Islam Iran dan Republik Indonesia menjalin hubungan diplomatiknya sejak tahun 1950. Sejak saat itu hingga kini hubungan bilateral antara Republik Islam Iran dan Republik Indonesia sangat hangat dan bersahabat dan khususnya dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara secara lebih aktif memperluaskan kerjasamanya di bidang politik, ekonomi, budaya dan lain-lain.
Di pandangan Republik Islam Iran, negara-negara Asia khususnya negara-negara Islam atau yang berpenduduk Islam, memiliki tempat yang begitu istimewa dalam strategi pengembangan kebijakan luar negeri. Dalam kerangka doktrin ini, kerjasama dan interaksi sebanyak mungkin dengan negara-negara tersebut ditempatkan dalam agenda pemerintahan Yang Mulia Dr. Ebrahim Raisi. Maka seluruh elemen yang berperan dalam kebijakan luar negeri Iran menitikberatkan kerjasama dengan benua Asia sebagai sebuah fenomena ekonomi yang baru yang muncul di masa kini.
Untuk mencapai tujuan ini pemerintahan Presiden Raisi melakukan diplomasi aktif sejak awal pemerintahannya dan mengambil pendekatan baru dalam kebijakan luar negeri dengan lebih dari 10 perjalanan luar negeri selama dua tahun terakhir ke berbagai negara antara lain Tajikistan, Turkmenistan, Rusia, Qatar, China, Suriah dan lain-lain. Begitu juga Presiden Raisi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin dan pejabat senior dari berbagai negara dunia antara lain presiden Suriah, Venezuela, Turkmenistan, Tajikistan, Kazakhstan, Turki, Irak, Armenia, Belarusia, dan Kazakhstan.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat diketahui bahwa pemerintahan presiden Raisi dengan menempuh pendekatan baru dengan slogan diplomasi yang “Seimbang, Cerdas dan Dinamis”, dan secara serius menjalankan politik luar negeri Iran dengan tujuan membina dan memperluaskan hubungan persahabatan dan persaudaraan dengan seluruh negara di dunia dan di tengah perjalanan ini, Indonesia menjadi negara tujuan berikutnya yang akan dikunjungi secara resmi oleh Presiden Raisi. Ini merupakan kunjungan kenegaraan yang persiapannya sudah direncanakan sejak setahun lalu.
Republik Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia dengan memiliki kesamaan budaya-peradaban dengan Republik Islam Iran, memiliki kapasitas yang signifikan untuk kerjasama di berbagai bidang khususnya pada saat perubahan sedang melanda sistem perpolitikan internasional. Indonesia merupakan negara yang memiliki posisi istimewa dalam benak pemerintah Republik Islam Iran khususnya dengan keletakan geografis Republik Indonesia yang berada di jantung jalur transportasi dan perdagangan internasional di kawasan Asia Timur dan negara-negara ASEAN.*** (aboe/pp/rls)
LEAVE A REPLY