
PHK Massal Raksasa Digital
Oleh: Septiwi Mutmainah, Mahasiswi STTIF Bogor
Indonesia dalam aspek pertumbuhan ekonomi saat ini sudah lebih baik dan pertumbuhan yang positif ini setidaknya sudah mencapai 5% dari masa era-pandemi. Akan tetapi, pertumbuhan yang positif ini belum dapat menciptakan banyak tenaga kerja. pemutusan hubungan kerja (PHK) massal kian marak terjadi di tengah perbaikan ekonomi. Awal bulan ini harusnya menjadi kabar positif bagi masyarakat Indonesia.
Di saat ekonomi dunia sulit dan banyak negara jatuh ke jurang resesi menuju akhir tahun 2022 masih banyak perusahaan yang melakukan PHK termasuk sejumlah start up besar di limited induk Shopee dikabarkan melakukan PHK terhadap 7000 karyawan atau sekitar 10% dari jumlah tenaga kerjanya dalam 6 bulan terakhir.
Dilansir bloomberg Selasa 15 November sumber anonim yang mengetahui masalah itu mengungkapkan pemangkasan karyawan dilakukan lantaran perusahaan tengah berupaya untuk menahan kerugian yang membengkak dan menarik kembali perhatian investor selain Shopee start up seperti go to, ruang guru, edu teh Zenius furniture, fabelio, platform pertanian, tani hap vintage landing, uang tenang e-commerce jd.id dan aplikasi pembayaran link aja juga melakukan hal serupa bahkan di antaranya sudah ada yang gulung tikar seperti falabel, airy rooms,stoqo,iflix, dan bares.id.
PHK massal juga tidak terjadi di Indonesia saja start up di India juga telah memberlakukan PHK kepada 6000 karyawan dalam 5 bulan terakhir sementara perusahaan healthtech m fine Attack vedan 2 dan dari you and Academy ke Lido learning dan Cars 24 yang ada di Amerika Serikat lebih dari juga mem-PHK 3600 karyawan tahun ini.
Bisnis yang bergerak di bidang teknologi internet ini memang sempat menyedot publik. bisnis ini memang terlihat menggiurkan namun seiring berjalannya waktu bisnis ini mengalami penurunan bahkan kebangkrutan. Agregator Lay of dot fyi melaporkan bahwa secara global perusahaan start up telah mem-PHK 15.000 pegawainya pada Mei ini disebabkan adanya ketidakseimbangan pendanaan dan perubahan strategi bisnis. Strategi bisnis perusahaan start up biasanya akan berlomba-lomba menggunakan modalnya secara habis-habisan atau sering disebut sistem bakar uang, hal ini bertujuan agar konsumen kecanduan. Sehingga dapat menarik konsumen untuk selalu menggunakan layanan perusahaan start up terkait.
Dalam jangka panjang modal yang mereka gunakan ini berasal dari investor dengan mekanisme investasi ketika sasaran pasar meningkat maka hal ini akan meningkatkan harga saham di perusahaan tersebut tentu hal ini menjadi daya tarik bagi para investor akan berbondong-bondong untuk menanamkan modal.
Saat ini investasi yang berupa saham menjadi salah satu konsep dalam sistem ekonomi, padahal harga asetnya melebihi nilai esensialnya, sehingga ketika terjadi sentimen ekonomi seperti krisis keuangan invasi Rusia Ukraina. Pandemi membuat para Investor berhati-hati bahkan sampai menarik asetnya. Fenomena ini kerap disebut bubble burst yaitu pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan nilai pasar naik sangat cepat, terutama pada harga aset.
Di sisi lain, inflasi yang cepat itu kemudian diikuti oleh penurunan nilai yang cepat juga atau kontraksi, itulah yang kemudian disebut sebagai bubble burst atau ledakan gelembung. Biasanya, gelembung yang disebabkan lonjakan harga aset didorong oleh perilaku pasar yang tinggi. Ketika para investor menarik dananya imbasnya terjadi PHK massal karena perusahaan kekurangan bahkan tak memiliki dana, fakta demikian adalah hal yang logis terjadi dalam sistem ekonomi kapitalisme.
Sistem ekonomi ini dibangun dari sektor unreal, sistem investasi didasarkan pada perjudian atau spekulasi, yang terwujud dalam sistem pasar modal seperti jual beli surat berharga dan obligasi. Bagaimanapun, pertumbuhan ekonomi itu cepat, tetapi pertumbuhannya semu. Awalnya banyak perusahaan start-up yang berkembang, namun perlahan mati karena kekurangan modal, yakni jika masyarakat masih bergantung pada sistem ekonomi kapitalis yang hanya bertujuan mencari keuntungan materi tanpa dukungan. Sistem dan pendanaan yang kuat PHK massal akan terus terjadi Islam sebagai sebuah ideologi tentu mampu menyelesaikan permasalahan ini.
Islam memiliki sistem-sistem kehidupan yang secara praktis diterapkan dalam bentuk negara bernama khilafah. Sistem ini akan memberi solusi kepada umat manusia termasuk sistem ekonominya. Sistem ekonomi Islam bertumpu pada sektor riil bukan non real. Khilafah melarang dan mengharamkan sektor ekonomi non real berkembang karena sektor ini merusak perekonomian sehingga seluruh bisnis yang berkembang dalam khilafah harus bertumpu pada sektor real.
Pengembangan bisnis ini harus sesuai dengan prinsip Islam tentang pembagian harta kekayaan: milik umum dan pribadi dan negara. Individu tidak boleh menguasai harta kepemilikan negara seperti unsur kharaj, ghanimah dan sejenisnya maupun kepemilikan umum seperti sumber daya alam. Sebaliknya, negara tidak boleh melarang individu untuk mengembangkan kekayaan, dan individu dapat melakukan usaha di bidang pertanian, peternakan, dan bisnis.
Kebutuhan masyarakat dalam sistem mata uang pun akan stabil karena di back-up emas sehingga nilai mata uang relatif stabil. Semua ini menjadikan sistem ekonomi Islam tahan krisis dan tidak pernah mengalami bubble ekonomi. Ekonomi Islam juga menuntut khilafah wajib menyediakan lapangan pekerjaan bagi warganya pengembangan sektor real yang dikendalikan oleh khilafah akan sangat mampu menyelesaikan permasalahan pengangguran hingga tidak ada satu pun laki-laki dalam khilafah yang tidak memperoleh pekerjaan. Alhasil gelombang PHK massal akan bisa teratasi.[]
LEAVE A REPLY