Pemerintah Diharapkan Lindungi UMKM
DPP-REI Ajak Anggota KAHMI Membangun Sektor Perumahan
Jakarta, parahyanga-post.com- Wakil Sekjen Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), Atho Ismail mengharapkan Pemerintah memberikan perlindungan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal tersebut disampaikannya pada seminar “Optimalisasi Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam Mewujudkan Keadilan Ekonomi dan Keadilan Sosial di Jakarta, Selasa 9/3
“Perlindungan perlu diberikan agar UMKM dapat bertahan di situasi yang sulit selama Pandemi Corona. Banyaknya jumlah UMKM belum sebanding dengan kualitas UMKM yang ada. Perlindungan dan bimbingan perlu diberikan agar UMKM memiliki daya saing lebih,” kata Atho, sapaan akrabnya kepada parahyangan-post.com.
Lebih jauh dikatakan Atho, perlindungan dan bimbingan itu bisa diberikan dalam bentuk modal kerja dengan bunga rendah. Selain itu bisa berupa akses pemasaran dalam dan luar negeri, Serta pemberian lahan pertanian dan perkebunan, perlindungan dari produk negara asing dan lain lain
“Dengan Perlindungan dan bimbingan (ke UMKM), diharapkan UMKM bisa Naik Kelas,” ujarnya.
Dengan adanya perlindungan dan bimbingan terhadap UMKM diharapkan, lanjut Atho, usaha mikro menjadi usaha kecil, yang kecil menjadi menengah yang menengah menjadi besar.
“Dengan kenaikan kelas UMKM diharapkan dapat mewujudkan keadilan ekonomi dan sosial,” yakinnya.
Atho juga berharap adanya upaya yang sungguh sungguh dan berkelanjutan agar apa yang dicita citakan terwujud.
Senada dengan Atho, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Real Estate Indonesia (DPP REI) P. Toto Lucida, mengharapkan adanya proteksi bagi UMKM, Toto mengharapkan BPHTB bisa dihapuskan. Selain itu juga Toto berharap adanya penundaan cicilan bagi pengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di tengah situasi Pandemi Corona ini.
Toto menjelaskan menjadi developer itu berawal dari UMKM. Bila UMKM Developer ini dibantu, maka ada potensi pasar yang masih bisa digarap di sektor rumah bersubsidi ini.
“Masih ada kuota 11 juta rumah bagi kelompok sederhana, dan baru terpenuhi sekitar 1 juta unit,” ujar Toto.
Dikatakannya, di tengah situasi pandemi corona, banyak sektor yang mengalami penurunan. Namun untuk segmen rumah bersubsidi masih tetap bisa bertahan di tengah terjangan corona.
“Apabila segmen ini digalakan, maka akan terserap sekitar 30 juta tenaga kerja, Yakinnya.
Toto menyatakan bahwa modal untuk menjadi pengembang perumahan kelas ini pun tidak banyak yaitu sekitar 10 Milyar. “3 Milyar dari modal sendiri. 7 milyar dari Perbankan,” ujar Toto.
Untuk itu, ia mengajak pengusaha KAHMI bekerja sama membangun sektor perumahan kelas sederhana ini. Kolaborasi antar pihak menjadi salah satu kunci kemajuan UMKM terutama UMKM di Sektor pembangunan rumah sederhana.*** (MAHDI)
LEAVE A REPLY