
Keterangan Gambar : Ketua RW 15, Kelurahan Jatisari, Jatiasih, Kota Belkasi Prio Sadewo SH (tengah baju biru) membagikan secara simbolis santunan kepada anak yatim dan duafa di lingkungjannya. Kegiatan digerakkan oleh Ibu-Ibu Majlis Taklim Darul Ittihad. (foto aboe)
Luar Biasa!
Meski Masih Suasana Pandemi, MT Darul Ittihad Mampu Salurkan Santunan Yatim dan Duafa Puluhan Juta Rupiah
Bekasi, parahyangan-post.com- Luar biasa. Meski masih dalam suasana pandemi Covid - 19. Majlis Taklim Darul Ittihad, Perumahan Jatisari Permai, Jatisari, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat mampu menyalurkan santunan uang dan sembako kepada yatim dan duafa dalam jumlah yang lumayan besar. Yakni Rp. 50 juta lebih.
Dana tersebut dibagikan kepada 84 yatim dan duafa berupa paket sembako dan uang tunai, di Masjid Darul Ittihad, Minggu 05/9.
Ketua Majlis Taklim Masjid Darul Ittihad Ibu Ratih Bayuningsih mengatakan, dana yang dibagikan berasal dari sumbangan/sedekah warga di wilayahnya.
“Kegiatan ini bukan yang pertama. Tapi merupakan acara rutin tahunan. Dalam rangka peringatan tahun baru Islam,” ujar Ibu Ratih kepada parahyangan-post.com.
Dijelaskan Ibu Ratih, dalam setiap penyelenggaraan, Majlis Taklim Darul Ittihad membentuk kepanitiaan secara bergiliran dari masing-masing RT di RW 15.
“Tahun ini yang menjadi panitianya adalah RT 04/15 yang dipimpin Ibu Rr. Endang Sudarwati,” tambahnya.
Menurut Ibu Ratih, dalam setiap kegiatan, dana yang terkumpul selalu besar.
“Alhamdulillah keinginan berbagi warga RW 15 untuk meringankan beban saudara-saudaranya yang kurang mampu sangat tinggi. Saya berharap ini terus bertahan di masa-masa yang akan datang,” harapnya.
Sementara itu ketua RW 15, Prio Sadewo sangat mengapresiasi kerja keras, tekad dan kemauan Ibu-ibu Majlis taklim Masjid Darul Ittihad .
“Saya salut sekali. Tanpa saya duga Ibu-ibu Majlis Taklim Darul Ittihad mampu menggelar kegiatan yang luar biasa ini. Jika tahun ini terkumpul Rp. 50 juta lebih, bukan tidak mungkin tahun depan bisa mencapai Rp.100 juta,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu Prio Sadewo juga memaparkan bahwa pada puncak pandemi kemaren, RW yang dipimpinnya termasuk zona merah yang berdarah-darah. Jumlah warganya yang terpapar mencapai 187 orang.
“Alhamdulillah sekarang sudah sembuh semuanya. Dan saya berharap ke depannya kita steril dari covid,” harapnya.
Di sisi lain Ketua DKM Darul Ittihad Ustad Ahmad Musodiq mengatakan kepedulian warga untuk berbagi dalam rangka menggembirakan anak-anak yatim dan duafa adalah perintah agama yang utama.
“Jadi apa apa yang dilakukan oleh ibu-ibu Majlis Taklim Darul Itihad adalah dalam rangka mengamalkan atau mengimplementasikan ajaran agama Islam,” tutur Ustad yang juga seorang kepala sekolah ini.
Dalam kesempatan itu Ustad Ahmad Musodiq mengajak jamaah dan kaum muslimin lainnya untuk meramaikan dan memperindah masjid.
Salah satu kebutuhan masjid yang terpenting saat ini, lanjut Ustad Musodiq, adalah memasang pintu yang sudah lama terbengkalai. Kusen-kusennya sudah lama terpasang, terbuat dari kayu jati klas 1.
“Tinggal daunnya yang belum. Makanya saya mengajak para jamaah untuk berbag rezeki, sehingga masjid Darul Ittihad ini semakin indah dan megah,” tutupnya.*** (pp/aboe)
LEAVE A REPLY