Home Nusantara Komunitas Iklim Sungai Cikeas Raih Penghargaan Kompetisi Inovasi Sektor Publik

Komunitas Iklim Sungai Cikeas Raih Penghargaan Kompetisi Inovasi Sektor Publik

429
0
SHARE
Komunitas Iklim Sungai Cikeas Raih Penghargaan Kompetisi Inovasi Sektor Publik

JAKARTA Parahyangan Post - Komunitas Iklim Sungai Cikeas (KISUCI) berhasil meraih penghargaan dalam ajang Kompetisi Inovasi Sektor Publik (Competition of Public Sector Innovation/COPSI) 2024.

Penghargaan tersebut diumumkan pada puncak acara COPSI 2024 ke-6 setelah pemaparan presentasi para finalis secara hibrida di Jakarta pada Kamis (19/9/2024).

Komunitas KISUCI berhasil meraih penghargaan terbaik kedua atas inovasi memimpin aksi iklim yang dinilai memiliki potensi besar untuk meningkatkan layanan publik dan memberdayakan masyarakat.

Sementara penghargaan utama diraih Putri Wulandari melalui inovasinya yang dipresentasikan berjudul “Ekstrak Senyawa Turmeron sebagai Pencapaian Fotosensitizer Potensial untuk Kanker Darah.”

Menurut Founder KISUCI, Dr Hayu Prabowo komunitas yang bermarkas di Desa Cipambuan, Kecamatan Babakan Madang, Sentul, Bogor, Jawa Barat, ini menjadi contoh inspiratif bagaimana masyarakat dapat memimpin aksi iklim. 

"KISUCI mengakui krisis iklim sebagai masalah lingkungan dan moral, sehingga mengadopsi pendekatan unik yang memadukan nilai-nilai agama dengan praktik berkelanjutan," ungkap Hayu.

Dia menjelaskan, KISUCI memberdayakan anggotanya melalui pendidikan dan kegiatan langsung, menghasilkan implementasi solusi berbasis alam dan pertanian cerdas iklim. 

Inisiatif seperti reboisasi, restorasi tepi sungai, pertanian organik, dan agroforestri meningkatkan ketahanan ekosistem lokal dan berkontribusi pada mitigasi serta adaptasi perubahan iklim. 

"Dengan mempromosikan pertanian berkelanjutan dan energi terbarukan, KISUCI juga membangun ekonomi berkelanjutan yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat," kata Hayu.

Selain konservasi lingkungan, KISUCI mengembangkan produk ekowisata edukatif yang menawarkan pengalaman unik kepada pengunjung sambil mempromosikan kesadaran lingkungan dan menghasilkan pendapatan bagi masyarakat setempat. 

Hayu memaparkan, kegiatan seperti trekking, river tubing, berkemah, dan program pendidikan seperti "Sahabat Alam" mengajarkan anak-anak tentang pentingnya konservasi lingkungan.

"Keberhasilan KISUCI terletak pada pendekatan partisipatif dan inklusifnya. Komunitas ini secara aktif melibatkan berbagai pemangku kepentingan, memastikan bahwa inisiatif aksi iklim disesuaikan dengan kebutuhan dan nilai-nilai lokal," tambahnya.

Selain itu, lanjut Hayu, penekanan pada peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan penyediaan sumber daya memberdayakan anggota masyarakat untuk menerapkan dan mempertahankan praktik-praktik berkelanjutan.

Dia mengatakan, dengan mengintegrasikan dimensi lingkungan, sosial, dan spiritual, komunitas ini telah menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab di antara anggotanya. 

"Keberhasilan inisiatif ini menggarisbawahi pentingnya pengetahuan lokal dan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan dan menerapkan solusi berkelanjutan," tambah Hayu.

Kompetisi COPSI tersebut diselenggarakan sebagai bagian dari Seminar Internasional tentang Bisnis, Ekonomi, Ilmu Sosial, dan Teknologi (ISBEST) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Terbuka, Indonesia.

Acara yang bertema "Memberdayakan Melalui Inovasi di Perusahaan Berbasis Masyarakat" ini berhasil menarik minat para inovator dari berbagai penjuru dunia untuk memamerkan ide-ide brilian mereka dalam meningkatkan layanan publik.

Kriteria penilaian dari juri meliputi motivasi dari pembuatan produk inovasi, manfaat dari produk inovasi, keaslian produk inovasi, metode pengembangan inovasi dan testimoni dari masyarakat yang telah menggunakan produk inovasi tersebut. 

Namun, kegiatan COPSI ini semata-mata untuk semakin memotivasi dan mengapresiasi para pengerak kemajuan pelayanan publik yang lebih baik saja, karena semua finalis pada dasarnya sudah menjadi pemenang dalam masyakarat karena telah memberikan dan berkontribusi nyata dalam Masyarakat.

Tujuan diadakannya COPSI ini adalah untuk membuka kesempatan bagi beragam proyek inovatif dengan harapan dapat mentransformasi organisasi publik dengan pendekatan konsep ekonomi biru, hijau, dan sirkular sehingga menjadi berkelanjutan.

COPSI 2024 menerima banyak sekali proposal inovatif yang berfokus pada berbagai sub-tema, seperti mempromosikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui perusahaan berbasis masyarakat, aplikasi pelaporan keuangan inovatif untuk perusahaan milik desa dan UKM, transformasi digital dan adopsi teknologi untuk perusahaan milik desa dan UKM, tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan berbasis masyarakat, serta inovasi dan kewirausahaan.

Pihak penyelenggara sangat terkesan dengan antusiasme dan kualitas inovasi yang ditampilkan oleh para peserta COPSI 2024.

Acara ini tidak hanya menjadi wadah untuk memamerkan inovasi, tetapi juga untuk mendorong kolaborasi dan pengembangan ide-ide baru yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.

Selain presentasi finalis, COPSI 2024 juga menghadirkan talk show yang menarik dengan pembicara ternama, yaitu Prof. So Jin Kwang dari Korea dan Prof. Nafsiah Mohamed dari Malaysia. Kedua pembicara berbagi pengalaman dan wawasan mereka tentang inovasi di perusahaan berbasis masyarakat di negara masing-masing.

COPSI 2024 diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para inovator di seluruh dunia untuk terus mengembangkan ide-ide kreatif yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.[]

Tentang Komunitas Iklim Sungai Cikeas (KISUCI)

Komunitas Iklim Sungai Cikeas adalah sebuah kelompok yang berdedikasi untuk menjaga keberlanjutan Sungai Cikeas melalui kolaborasi, kegiatan pelestarian, dan peningkatan kesadaran masyarakat.

Melalui berbagai program dan kegiatan, komunitas ini bertujuan untuk membangun pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menjaga ekosistem sungai melalui pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengendalian perubahan iklim.

(rs/rd/pp)