Keterangan Gambar : Penyerahan Pataka dari PP PRIMA DMI 2018 - 2021, Ahmad Arafat Aminullah kepada Munawar Khalil pengurus baru PP PRIMA DMI 2023 - 2027 (sumber foto : ratman/pp)
JAKARTA – www.parahyangan-post.com - Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI), HM Jusuf Kalla melantik dan mengukuhkan Pimpinan Pusat Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Masa Khidmat 2023 - 2027, Sabtu (15/04/2023) di Kantor Dewan Masjid Indonesia, di Bilangan Matraman, Jakarta Timur.
Selain Jusuf Kalla, hadir dalam pelantikan tersebut Sekjend DMI, H. Imam Addaruqutni, pendiri PRIMA DMI, HM Natsir Zubaidi, Ketua Umum PP PRIMA DMI (2018 – 2021), Ahmad Arafat Aminullah, Ketua Umum PP PRIMA DMI (2023 – 2027), Munawar Khalil beserta jajaran pengurusnya, perwakilan OKP dan para tokoh serta tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut mantan Ketua Umum PP PRIMA DMI (2018 – 2021), Ahmad Arafat Aminullah merasa optimis dengan nahkoda baru PP PRIMA DMI kedepannya, apalagi dalam kepengurusan kali ini juga merangkul jejaring dari berbagai OKP yang bernafaskan Islam.
Disisi lain Ketua Umum PP PRIMA (2023 – 2027), Munawar Khalil dalam sambutanya menegaskan, bahwa kepengurusanya mengadopsi cukup banyak personel,mencapai ratusan orang. Dan sebelum mengemban amanah, para pengurus ini telah menandatangani pakta integritas.
Kita tidak mau, para pengurus nantinya hanya tercantum namanya saja, disamping itu kita juga akan memperbaiki struktur kepengurusan di daerah.
“Pengurus PRIMA DMI harus benar-benar mengakar di tingkat akar rumput, paling tidak berinteraksi langsung dengan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di tempat tinggalnya,"jelas Munawar Khalil.
Selain itu, lanjutnya dalam periode kepengurusan kali ini juga akan memperkuat pengkaderan. Ada tiga agenda besar kepengurusan kedepan. Pertama, bagaimana PRIMA DMI menjadi bagian dari pengkaderan, artinya kaderisasi yang dikemudian hari menjadi bagaian DMI baik di tingkat pusat, wilayah maupun daerah.
Kedua, memperbaiki struktur organisasi, tidak semua PRIMA DMI aktif di semua tingkat daerah. Terbentuknya pengurus di 31 provinsi akan dibenahi dan regenerasi. Kemudian PP meminta mengaktifkan PRIMA DMI di tingkat wilayah untuk mempersiapkan pengurus tingkat daerah, cabang dan ranting.
Memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid, PRIMA DMI akan mempersiapkan pengusaha pengusaha muslim dan entrepreneur di masa depan.
“Prima DMI kedepan akan menyiapkan tempat pelatihan khusus 'akademi kader masjid' yang akan melahirkan da’i muda dan khatib muda yang berbasis skill, ”jelas Ketua Umum PRIMA DMI (2023 – 2027).
Sementara itu, Ketua Umum PP Dewan Masjid Indonesia (DMI) HM Jusuf Kalla mengapresiasi kepengurusan PP PRIMA DMI (2023 – 2027) yang cukup banyak personilnya ini.
“Remaja itu punya semangat yang lebih tinggi,semangat untuk berpengalaman, semangat untuk mengabdi. Maka Dewan Masjid Indonesia (DMI) membutuhkan pemuda yang bersemangat untuk memajukan masjid dan peradaban,”ungkap Jusuf Kalla.
Kita perlu bersyukur, sebagai bangsa Indonesia yang memiiki masjid dan mushola begitu banyak, ada kurang ebih 800.000 masjid yang tersebar di Indonesia.
Pria yang pernah dua kali menjabat sebagai wakil presiden mengungkapkan, hanya di 2 (dua) negara yaitu Indonesia dan Pakistan yang masjidnya dibangun oleh masyarakat, artinya kita butuh partisipasi masyarakat yang lebih besar untuk memakmurkan masjid.
Masjid itu tidak hanya untuk beribadah semata, maka dari itu kita mengatakan jama’ah harus dimakmurkan oleh masjid. Sementara peradaban itu dibangun dengan iman yang tinggi, ilmu pengetahuan yang dapat diterapkan dengan baik, maka tingkat ekonominya juga akan baik.
“Begitu iman, ilmu dan ekonomi menurun, maka perdaban Islam juga menurun,”jelas Jusuf Kalla.
Bahwa untuk memajukan umat bukan harus pinter mengaji, ibadah, fiqih semata, tetapi juga kegiatan-kegiatan yang memakmurkan umat ini, agar bisa membayar zakat, dll.
Selama ini dakwah kita hanya berputar diantara akidah, akhlak, ibadah dan sejarah saja. Padahal kalau kita belajar dari sejarah, Nabi Muhammad SAW umur 13 – 40 tahun beliau pedagang, jadi Rasulullah lebih lama jadi pedagang. Maka, tijaroh adalah sunnati, berdagang adalah sunah Rasul, uangkap pria yang akrab di sapa Pak JK.
Kita kekurangan pebisnis, kita kekurangan politisi, maka kita harus bisa mengisi kekurangan itu. Insyaallah sehabis lebaran nanti akan ada MoU dengan perbankan syariah, tentang bagaimana usaha kecil itu dapat diisi oleh masjid.
Banyak masjid sekarang punya café, jadi anak muda karena sukanya ke cafe maka ke cafe masjidlah. Jamaah yang mendirikan, bukan masjidnya, masjid hanya menyediakan tempat saja, masyarakat bayar sewa.
“Itulah semua makna kita memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid,”pungkas Jusuf Kalla.
Diakhir acara pengukuhan pengurus PRIMA DMI dilaksanakan penandatangan MoU antara PRIMA DMI dengan @educourse.
“Gerakan masjid belajar diharapkan tidak hanya di ramadhan saja,sehingga berharap kegiatan ini dapat terus berjalan bersama PRIMA DMI, “harap perwakilan @educourse.
(ratman/aboe/pp)
LEAVE A REPLY