Home Nusantara HMI Untuk Indonesia, Strategi Organisasi dalam Mencetak Kader dan Menjawab Tantangan Zaman

HMI Untuk Indonesia, Strategi Organisasi dalam Mencetak Kader dan Menjawab Tantangan Zaman

1,131
0
SHARE
HMI Untuk Indonesia, Strategi Organisasi dalam Mencetak Kader dan Menjawab Tantangan Zaman

Keterangan Gambar : HMI Untuk Indonesia, Strategi Organisasi dalam mencetak Kader untuk Menjawab Tantangan Perekonomian Bangsa melalui Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi”, menghadirkan narasumber, Dr.Anggarwira, MM, MH (Sekjen BPP HIPMI), Kholis Malik (Alumni HMI), Ratu Ratna Damayanti (Alumni HMi dan Politisi Partai Gelora).  (sumber foto : Mahdi/pp)

HMI Untuk Indonesia, Strategi Organisasi dalam mencetak Kader untuk Menjawab Tantangan Perekonomian Bangsa melalui Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi

DEPOK –  Parahyangan Post - Sebagai rangkaian dari acara pelantikan pengurus HMI dan KOHATI Cabang Kota Depok, di Gedung MUI Depok, Jumat (24/05/2024), diadakan kegiatan seminar. 

Seminar yang bertajuk, “HMI Untuk Indonesia, Strategi Organisasi dalam mencetak Kader untuk Menjawab Tantangan Perekonomian Bangsa melalui Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi”, menghadirkan narasumber, Dr.Anggarwira, MM, MH (Sekjen BPP HIPMI), Kholis Malik (Alumni HMI), Ratu Ratna Damayanti (Alumni HMi dan Politisi Partai Gelora). 

Sekjen BPP HIPMI, Dr.Anggarwira, MM, MH berpandanan bahwa satu hal yang membedakan HMI dengan organisasi kepemudaana lainnya, bahwa HMI kental dengan nuansa akademiknya/intelektualnya. 

Harapan kita semua, lanjut pria yang akrab disapa dengan panggilan Wira, bawa HMI Cab.Kota Depok bisa sebagai salah satu roll model, bagi daerah lain. 

Tantangan saat ini menurut Wira jauh berbeda pada masa dirinya dulu, kader HMI saat ini lebih banyak masuk dalam dunia politik, selain masuk dalam bidang politik, harapanya banyak juga kader HMI yang masuk dalam bidang ekonomi dan memiliki mindset entrepreneurship. 

Para pengurus, anggota dan kader HMI Cabang Kota Depok, harus memiliki nilai tambah dari sisi professional, sof skill dan mampu melakukan terobosan serta inisiasi dalam kegiatan usaha dengan melibatkan para anggotanya. 

“Sebagai generasi muda harus bisa memanage, dengan mengikuti organisasi harus bisa memberikan manfaat dalam hal berjejaring, namun tidak melupakan sisi akademiknya,”jelas Sekjen BPP HIPMI. 

Pembicara kedua dalam seminar tersebut, Kholis Malik (Alumni HMI), menceritakan kenanganannya pada perjalanan HMI Cabang Depok dan juga KAHMI Depok. 

Kedepan kalau mau eksis, lanjut Alumni HMI ini, kita harus punya jaringan dan juga punya kompetensi. Organisasi HMI ini, lanjutnya membantu kita dalam berjejaring ditingkat nasional. 

Mau tidak mau kita harus memiliki kompetensi, harus kompeten, memiliki sikap mental, kemampuan kewirausahaan, mampu berpikir kreatif dan inovasi, jadilah seorang yang innovator. 

Kader HMI harus bisa memberikan solusi bukan memberikan masalah baru. Kompetensi teknis bisa dipelajari, kunci berpikir inovasi, adalah problem solver. 

Disisi lain, Alumi HMI yang juga politisi Partai Gelora, Ratu Ratna Damayanti dengan penuh semangat memberikan motivasi pada kader kader HMI yang hadir pada acara pelantikan tersebut. 

Adik-adik HMI memiliki DNA aktivis, dan ini tidak pernah dihapus. DNA aktivis ini, lanjut Ratu Ratna Damayanti sebuah naluri untuk berbuat aktif, dan ini yang menjadikan HMI bisa survive sampai sekarang. 

Menanggapi pertanyaan dari peserta, Ratna Ratu Damayanti, menegaskan bahwa HMI tetap relevan sampai saat ini karena nilai-nilai ke Islaman yang dibawah oleh kader-kader pendahulunya, sebagai landasan gerak perjuanganya. 

Kanal-kanal pengkaderan anak bangsa menurut Ratu Ratna Damayanti tidak banyak, HMI melalui era dan zamanya telah membuktikan bahwa kegiatan pengkaderan terus berjalan sampai hari ini. Untuk itu Ratna berpesan, agar tardisi di HMI, yaitu faktor intelektual dan narasi terus diperkuat. 

Terkait persoalan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang sedang ramai saat ini, mantan wartawan harian Republika ini secara lantang menyampaikan agar Ketua Umum PB HMI dan jajaran pengurusnya untuk terus bersikap kritis, HMI harus terus bersuara mengenai persoalan UKT, jangan diam. 

“Sekali lagi, saya mempertanyakan kepada Ketua Umum PB HMI, Bagas Kurniawan, apa sikap HMI terhadap kenaikan UKT yang memberatkan para mahasiswa, jagan diam, ”pungkas Ratu Ratna Damayanti. 


(ratman/mahdi/pp)