TAIPEI, Taiwan, Oct. 24, 2024 (GLOBE NEWSWIRE) - Parahyangan Post - EBC Financial Group (EBC), bekerja sama dengan DiNapoli Experts, dengan bangga menyelenggarakan ‘Harnessing the Power of DiNapoli Indicators to Conquer Black Swan Events (Memanfaatkan Kekuatan Indikator DiNapoli untuk Menaklukkan Peristiwa Black Swan),’ pertemuan eksklusif yang menyatukan para ahli keuangan, pedagang, investor, dan ahli strategi ekonomi untuk mengeksplorasi strategi utama guna menghadapi pasar yang tidak stabil. Acara yang merupakan bagian dari komitmen lebih luas EBC terhadap kepemimpinan pemikiran dalam keuangan ini menawarkan wawasan penting tidak hanya bagi pedagang, melainkan juga bagi mereka yang mencari pemahaman mendalam mengenai tren keuangan global, termasuk dampak ketegangan geopolitik, inflasi, dan peran teknologi yang berkembang dalam prediksi pasar.
Beroperasi di seluruh pusat keuangan global seperti London, Hong Kong, Tokyo, Singapura, dan Sydney, EBC Financial Group diregulasi oleh badan internasional utama, termasuk FCA Inggris Raya, CIMA di Kepulauan Cayman, dan ASIC di Australia. Kredensial ini menggarisbawahi misi Grup untuk memberikan layanan keuangan yang sehat, etis, dan transparan di seluruh pasar utama.
Dengan pasar yang menghadapi tantangan akibat ketidakstabilan geopolitik, peningkatan inflasi, serta perubahan kebijakan moneter, komitmen EBC terhadap pendidikan dan pemberdayaan investor tetap teguh. Diskusi tersebut memberi peserta wawasan eksklusif tentang mengelola risiko serta memanfaatkan peluang dalam pasar global, dan para hadirin berinteraksi dengan beberapa ahli terbaik industri serta mendapatkan wawasan langsung tentang faktor penting yang memengaruhi pasar global saat ini.
Membangun momentum dari kesuksesan upacara penandatanganan di Thailand, saat EBC Financial Group memperkuat kemitraannya dengan Indikator Leading DiNapoli, acara di Taiwan tersebut menandai pencapaian penting dalam misi berkelanjutan EBC. Melalui kolaborasi ini, EBC memberdayakan pedagang dengan alat bantu canggih untuk menghadapi peristiwa Black Swan.
Ketidakstabilan Global Mengancam Stabilitas Pasar: Wawasan dari David Barrett
David Barrett, CEO EBC Financial Group (UK) Ltd, menyampaikan peringatan keras tentang kerentanan ekonomi yang semakin meningkat yang dihadapi pasar global. Berbicara di hadapan khalayak profesional keuangan, Barrett menyoroti bahwa pemangkasan suku bunga Federal Reserve baru-baru ini telah menjadikan pasar obligasi tidak stabil, dengan memaparkan kerentanan mendalam dalam sistem keuangan global. Barrett menjelaskan bahwa meskipun pasar ekuitas A.S. sempat mengalami kenaikan singkat, penurunan ekonomi Jerman mengancam terjadinya krisis dalam Zona Euro yang lebih luas.
Barrett menekankan bahwa risikonya tidak hanya berdampak pada kondisi perekonomian. Konflik geopolitik—dari perang yang sedang berlangsung di Ukraina hingga gejolak di Timur Tengah—saat ini merupakan titik lokasi pergolakan geopolitik, yang mengganggu pasokan energi dan mendorong pasar komoditas menuju tingkat volatilitas yang berbahaya. Menurut Barrett, kombinasi berbagai faktor ini dapat menyeret perekonomian global ke dalam volatilitas yang lebih dalam dan tidak dapat diprediksi, sehingga menjadikan para investor yang sudah berpengalaman sekalipun menghadapi ketidakpastian yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sebagai bagian dari misi Grup untuk membantu investor menghadapi pasar yang bergejolak ini, Barrett menegaskan fokus EBC dalam menyediakan alat bantu perdagangan yang canggih serta inisiatif pendidikan. Kemitraan EBC dengan Indikator DiNapoli berperan penting dalam membekali pedagang dengan alat bantu yang diperlukan untuk menafsirkan pergerakan pasar, khususnya dalam lingkungan yang tidak dapat diprediksi. Dengan memadukan alat bantu prediktif canggih seperti Indikator DiNapoli dengan analisis pasar waktu nyata, EBC memastikan bahwa pedagang tidak hanya diberi tahu, melainkan juga disiapkan untuk menanggapi perubahan keuangan global.
Ekspansi EBC ke dalam pasar yang berkembang dan komitmennya untuk membentuk entitas yang diregulasi di yurisdiksi baru juga mencerminkan dedikasi Grup untuk menawarkan akses ke peluang perdagangan global kepada klien. Dengan jejaknya yang berkembang pesat, EBC terus memimpin dengan integritas dan transparansi, memberikan alat bantu bagi pedagang di seluruh dunia untuk mengelola risiko secara efektif.
Menjelang pemilihan umum presiden A.S., Barrett memperingatkan bahwa pertarungan politik yang memecah belah ini dapat menjadi faktor pengganggu stabilitas utama bagi pasar ketika investor bersiap untuk menghadapi perubahan kebijakan ekonomi dan potensi pergolakan politik.
“Kita tidak hanya melihat volatilitas pasar; kita melihat situasi buruk yang terjadi secara bersamaan saat ketegangan geopolitik, inflasi, dan kebijakan moneter mengalami konvergensi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” demikian peringatan Barrett. Ia meminta investor dan pedagang untuk mengambil tindakan segera, beradaptasi terhadap realitas baru ini dengan ketepatan, pandangan ke masa depan, dan alat bantu canggih seperti Indikator DiNapoli untuk membantu menghadapi ketidakpastian. Barrett menyatakan bahwa tanpa hal ini, pelaku pasar berisiko tertinggal di lingkungan keuangan yang menuntut pengambilan keputusan yang didorong data dan kemampuan untuk mengelola risiko yang kompleks.
Menangkap Peluang Perdagangan: Jason Zeng mengenai Indikator DiNapoli
Pada acara tersebut, Jason Zeng, Manajer Umum Fibonacci Investment Consulting, LLC, menyampaikan peran penting Indikator DiNapoli dalam membantu investor mengidentifikasi titik utama pergerakan harga sementara pasar dan mengatur waktu perdagangan secara efektif. Zeng, ahli kawakan dalam perdagangan DiNapoli-Levels, menjelaskan cara indikator ini tidak hanya menjadi alat bantu untuk memprediksi pergerakan harga, melainkan juga sistem penting guna mengelola risiko dan profitabilitas dalam pasar yang sangat tidak stabil.
Zeng berfokus pada cara DiNapoli Levels yang berbasis Fibonacci telah berhasil diterapkan untuk memperkirakan pergerakan harga sementara pasar dalam berbagai kelas aset, termasuk ekuitas, komoditas, dan mata uang. Ia memberikan contoh terbaru saat Indikator DiNapoli memungkinkan pedagang menentukan titik masuk dan keluar secara akurat, bahkan dalam menghadapi fluktuasi pasar signifikan yang disebabkan oleh ketidakstabilan geopolitik dan perubahan kebijakan bank pusat.
“Pedagang yang mengandalkan indikator ini dapat meningkatkan manajemen risiko mereka dan memperbaiki eksekusi perdagangan,” ujar Zeng. Ia menyoroti penggunaan studi kasus dunia nyata, dengan menunjukkan cara pendekatan DiNapoli telah mengungguli analisis teknis tradisional dengan menawarkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti selama meningkatnya masa ketidakpastian.
Zeng menekankan bahwa di pasar keuangan masa kini yang serbapesat, penentuan waktu adalah segalanya. Indikator DiNapoli menawarkan ketepatan yang diperlukan untuk menghadapi rumitnya lingkungan perdagangan modern. Menurut Zeng, indikator ini sangatlah penting bagi pedagang dan tenaga profesional keuangan yang ingin menangkap peluang sekaligus meminimalkan paparan terhadap pergolakan pasar yang tidak terduga.
Ketika EBC terus memperluas operasinya di berbagai pasar berkembang, pihaknya tetap berkomitmen memberi pedagang global alat bantu dan sumber daya edukasi yang disesuaikan, memastikan pedagang global memiliki bekal dalam menghadapi dinamika pasar lokal dan internasional.
Pasar Modal Berada dalam Tekanan: Dr. Hua-Shen Pan Berbicara mengenai Risiko Geopolitik dan Penanggulangan Ekonomi
Dr. Hua-Shen Pan, seorang analis dan kolumnis ekonomi terkenal, menyampaikan penyelidikan tajam tentang risiko geopolitik global yang saat ini membentuk alur modal dan strategi investasi. Berbicara di hadapan khalayak, Dr. Pan menyoroti bagaimana ketidakstabilan geopolitik telah menjadi pendorong utama ketidakstabilan pasar, yang membayangi indikator ekonomi tradisional.
Dr. Pan menekankan fokus pada jalur lintasan perekonomian Tiongkok, yang diidentifikasi olehnya sebagai faktor penting yang memengaruhi sistem keuangan global. Ketika pemerintah Tiongkok menerapkan langkah stimulus baru, komunitas keuangan global mengamati tindakan ini guna mengukur keefektifan kebijakan ini dalam menstabilkan perekonomian terbesar kedua di dunia itu.
Ia kemudian menjelaskan bagaimana titik lokasi pergolakan geopolitik, termasuk konflik yang sedang berlangsung di Ukraina dan gejolak di Timur Tengah, memperburuk guncangan harga energi dan mempersulit upaya yang dilakukan bank sentral untuk mengendalikan inflasi. Dr. Pan menyoroti kesenjangan yang kian meningkat antara fundamental perekonomian dan reaksi pasar, dengan menyebutkan bahwa model perkiraan ekonomi tradisional mengalami kesulitan dalam memperhitungkan pengaruh peristiwa geopolitik yang disruptif.
Dr. Pan berargumen bahwa meskipun ketegangan geopolitik akan terus menjadi sumber ketidakstabilan pasar, investor harus beradaptasi dengan berfokus pada manajemen risiko dan strategi jangka panjang yang memperhitungkan perubahan ekonomi yang tidak terduga. Ia menyoroti pentingnya memahami bagaimana tanggapan kebijakan global—dari tindakan Federal Reserve hingga kebijakan ekonomi Tiongkok—akan membentuk lanskap investasi dalam beberapa tahun mendatang.
“Pasar tidak lagi menanggapi data ekonomi saja,” terang Dr. Pan. “Kita sekarang hidup di era saat konflik geopolitik mendorong keputusan modal, dan hal ini memerlukan pendekatan strategis yang baru.”
Menangani Tanggapan Pasar Pasca-Fed: Wawasan Utama Joseph AuXano
Joseph AuXano, Direktur DiNapoli Online Course (DAP), membahas salah satu kekhawatiran paling mendesak bagi peserta pasar—buntut pemangkasan suku bunga Federal Reserve beserta dampaknya pada dinamika pasar. AuXano mendemonstrasikan bagaimana Indikator DiNapoli dapat digunakan untuk menilai tanggapan pasar secara akurat menyusul keputusan Fed, dengan memberi pedagang alat bantu efektif untuk mengantisipasi ketidakstabilan dan mengambil keputusan matang.
Melalui analisis terperinci pertemuan FOMC terbaru, AuXano menggambarkan cara saham utama, termasuk Tesla dan Nvidia, menanggapi pemangkasan suku bunga ini. Ia mendemonstrasikan bagaimana alat bantu MACD Predictor dan DiNapoli Expansion memberikan pertanda awal yang penting, sehingga memungkinkan pedagang untuk mengidentifikasi perdagangan probabilitas tinggi dengan mencari tingkat dukungan dan resistansi utama terlebih dahulu.
AuXano menekankan pentingnya penggunaan analisis multijangka waktu, dengan menyoroti bahwa pedagang akan rentan terhadap pergolakan pasar yang tak terduga jika mereka hanya mengandalkan tren jangka pendek. Dengan memadukan Indikator DiNapoli, investor dibekali dengan lebih baik untuk menghadapi fluktuasi jangka pendek dan tren jangka panjang.
“Pasar sering kali diterjang kekacauan, dengan pergerakan tak terduga setiap kali usai Fed menerbitkan keputusan. Namun dengan alat bantu ini, pedagang dapat tetap berada satu langkah di depan, dengan membaca isyarat pasar secara lebih efektif,” ujar AuXano.
Ia menambahkan, “Forum ekonomi masa kini telah memberikan wawasan berharga mengenai berbagai faktor yang memengaruhi pasar. Membaca situasi pasar dengan mengamati interaksi antara harga dan Indikator DiNapoli akan memberi pedagang dan investor keunggulan tambahan saat berupaya menghadapi ketidakstabilan pasar. Intinya adalah tetap disiplin dan terstruktur, terutama dalam iklim ekonomi dan politik masa kini, yang di dalamnya perubahan suku bunga dan kebijakan bank sentral berperan penting.”
Menanggulangi Risiko Perdagangan Algoritmis: Wawasan dari Rich Wang
Rich Wang, CTO Provider Space, menelusuri keandalan perdagangan algoritmis yang kian meningkat dan risiko yang dihadirkan sistem otomatis dalam pasar keuangan masa kini. Presentasi Wang berpusat pada kebutuhan akan strategi manajemen risiko yang kuat dan memastikan profitabilitas yang konsisten, meskipun pasar menjadi semakin tidak stabil.
Wang menyoroti kelebihan dan bahaya perdagangan algoritmis, dengan menjelaskan bahwa meskipun automasi dapat meningkatkan efisiensi dan kecepatan perdagangan, hal ini juga dapat memaparkan pedagang terhadap risiko yang lebih besar jika tidak dikelola dengan benar. Ia membagikan contoh nyata tentang bagaimana ketidakstabilan dapat memicu sistem otomatis untuk melakukan perdagangan bernilai saham tinggi secara cepat yang dapat berujung kerugian signifikan tanpa diterapkannya perlindungan yang memadai.
Wang menekankan pentingnya memadukan mekanisme stop-loss dan melakukan backtesting yang menyeluruh terhadap algoritme untuk mencegah sistem mengalami kegagalan selama terjadinya disrupsi pasar. Ia menekankan bahwa manajemen risiko perlu berevolusi bersama teknologi perdagangan, terutama seiring pasar menjadi kian sensitif terhadap peristiwa geopolitik dan perubahan kebijakan bank sentral.
"Automasi dapat menguntungkan pedagang, tetapi hanya jika dipadukan dengan kerangka manajemen risiko yang tangguh," terang Wang. Ia menunjukkan bagaimana strategi mitigasi risiko terbaru dapat diintegrasikan menjadi sistem perdagangan otomatis, sehingga pedagang dapat mempertahankan kendali dan mengurangi paparan yang diterima dari guncangan pasar mendadak.
Penutupan Acara
Acara ini menyuguhkan berbagai wawasan strategis yang membekali pelaku pasar dengan alat bantu dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi lanskap keuangan saat ini yang tidak stabil. Dari risiko politik hingga perdagangan algoritme dan reaksi pemotongan suku bunga Fed, simposium ini menggarisbawahi pentingnya menggunakan indikator teknis mutakhir, seperti DiNapoli Levels, untuk mengelola risiko dan menangkap peluang pasar.
Di tengah ketidakpastian prospek ekonomi global, EBC Financial Group terus memimpin diskusi seputar ketahanan keuangan dengan menawarkan wawasan yang diperlukan investor dan pedagang untuk beradaptasi dengan tantangan yang terus berubah ini.
(rd/pp)
LEAVE A REPLY