Keterangan Gambar : Alm. Direktur Utama PT Transjakarta, Sardjono Jhony Tjitrokusumo (foto dok)
Dirut PT. TransJ Dimakamkan di TPU Pondok Rangon Jakarta
Bukan karena Covid-19
Jakarta, parahyangan-post.com- Direktur Utama PT Transjakarta, Sardjono Jhony Tjitrokusumo yang meninggal dunia, Minggu (3/10) dimakamkan di TPU Pondok Rangon Jakarta.
Prosesi pemakaman berjalan khidmad dan penuh haru, dihadiri sejumlah petinggi PT. TranJ dan pejabat teras lainnya.
Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan pihaknya sangat kehilangan
“Mohon doanya agar Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,”pinta Yuza.
Yuza menambahkan, Jhonny meninggal bukan karena Covid-19. Tetapi oleh penyakit lain yang dideritanya.
“Beberapa hari belakangan, Pak Jhony sudah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Namun mungkin Allah berhendak lain,” tambah Yuza Welfizon.
Meskipun kehilangan pemimpin, lanjut Yuza, Transjakarta memastikan akan terus fokus dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Tidak ada alasan untuk kami tidak memberikan pelayanan terbaik, kita harus tetap melanjutkan perjuangan yang sudah beliau lakukan. Terimakasih pak Jhony, telah membawa Transjakarta terbang dengan pelayanan terbaik sampai saat ini. Transjakarta bangga pernah memiliki beliau,” tutup Welfizon.
Dari Penerbang
Sardjhono Jhony Tjitrokusumo sendiri resmi diangkat menjadi Direktur Utama PT Transjakarta pada 29 Mei 2020 lalu. Sebelum bergabung dengan Transjakarta Jhony merupakan seorang penerbang yang pernah bekerja di beberapa maskapai dunia, pernah menjadi Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines 2010-2012, Pendiri dan pemilik Perusahaan Leste Aviation di Timor Leste tahun 2013, Direktur Operasional Bandara Internasional Jawa Barat, Chairman West Java Enterprises Partnership, Pendiri Leste Development And Invesment Company tahun 2016 dan selanjutnya ia menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura 1 (Persero) sejak 2017 hingga 2020 yang membawahi portofolio Bisnis Induk Usaha, IT dan Digitalisasi. Sejak dipimpin oleh Jhony, Transjakarta banyak mengalami kemajuan dari berbagai sisi, khususnya dalam sisi transformasi digital di antaranya meluncurkan Aplikasi TIJE, Fasilitas Wifi berkecepatan tinggi, tanpa bayar dan tanpa batas kuota, penggunaan QR tiket sebagai akses masuk gate halte hingga penerapan teknologi face recognition sebagai akses masuk karyawan di kantor pusat. Berikutnya melakukan revitalisasi dan perbaikan sebanyak 46 halte terdampak demo pada bulan Oktober 2020 dengan pelayanan minimum kurang dari satu minggu, menerapkan skema Bus Driver Maintenance Insurance (BDMI) kepada Agen Pemegang Merek (APM) dan mitra operator. Selain itu, Transjakarta juga berhasil meraih berbagai penghargaan bergengsi di bawah pimpinan beliau dan terakhir menghadirkan bus listrik yang bekerjasama dengan PT Higer Maju Indonesia (HMI) di akhir hayatnya. *** (aboe/pp/rilis)
LEAVE A REPLY