Home Edukasi Dekan FKIP UIA Misbah Fikrianto: Mahasiswa Harus Pahami Dunia Jurnalistik

Dekan FKIP UIA Misbah Fikrianto: Mahasiswa Harus Pahami Dunia Jurnalistik

Disampaikan pada workshop Profesional jurnalistik digital & konten kreatif

332
0
SHARE
Dekan FKIP UIA Misbah Fikrianto: Mahasiswa Harus Pahami Dunia Jurnalistik

Keterangan Gambar : Dekan FKIP UIA Dr. Misbah Fikrianto MM., M.Pd., M.Si, (duduk 3 dari kanan) foto bersama usai kegiatan (foto wan)

Jakarta, parahyangan-post.com-Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam As Syafiiyah (FKIP UIA) Dr. Misbah Fikrianto MM., M.Pd., M.Si,   mengatakan mahasiswa jangan hanya terpaku pada bidang studi yang digeluti tetapi harus memperkayanya dengan disiplin ilmu lain. Terutama ilmu  jurnalistik. Mahasiswa harus berkolaborasi dan membangun jaringan. Jaringan itulah yang akan membuka peluang  meniti karir setinggi-tingginya.
Hal tersebut disampaikan pada Workshop bertema “Profesional jurnalistik digital & konten kreatif” di Kampus 1 UIA, Jl. Raya Jati Waringin-Pondok Gede, Kamis 13 Februari 2025.
“Pengayaan sakofiyah kita, pengayaan akidah kita, pengayaan ilmu kita  musti banyak. Oleh karena itu mahasiswa harus meningkatkan komptensinya. Peningkatan  kompetensi  mesti menjadi nomor satu,” ujarnya.
Ilmu jurnalistik, lanjut Dr. Misbah,  sangat penting dipelajari oleh mahasiswa. Karena dengan mempelajarinya mahasiswa akan bisa menulis dengan baik. Mampu mengungkapkan gagasan secara terstruktur dan mudah dipahami oleh pembaca. 
“Menulis yang baik  dan bermanfaat bagi masyarakat adalah ibadah,” tandas Misbah.
Workshop terselenggara atas kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP UIA) dengan Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI). Selain Misbah Ikut memberikan materi Ketua Umum PJMI   Ismail Lutan, traniner nasional dan managing partner rumah edukasi digital Setyohadi Wiratmoko, Kaprodi BK FKIP UIA, yang juga seorang konten kreator dan telah memilki ratusan  ribu follower Dita Juwita M.Pd dan Penasehat PJMI Muhammad Anthony (memberi sambutan) 
Ketua Umum PJMI  Ismail Lutan dalam paparannya mengatakan mahasiswa harus selektif membaca berita di internet, baik yang diproduksi oleh portal berita maupun media sosial (konten yang diproduksi oleh influencer). 
“Banyak berita bohong yang diframe untuk tujuan tertentu, yang tanpa sadar pembaca ikut serta menyebarkannya,” tutur Ismail Lutan yang juga Pemimpin Umum parahyangan-post.com ini. 
Oleh sebab itu mahasiswa harus memahami dunia jurnalistik. Karena dengan memahami dunia jurrnalistik  mahasiswa  dapat mengetahui berita yang benar dan yang hoax.  Berita yang bermanfaat atau tidak bermanfaat. Berita yang diprame atau yang natural. Kepekaannya akan terasah dengan tajam.
“Selain itu mahasiswa juga  mampu menulis berita atau  konten yang  baik, yang bermanfaat bagi umat,” tambahnya.
Menjadi wartawan di era digital, tambah Ismail lutan,   merupakan pilihan profesi yang menantang  yang tidak kalah dengan profesi lain. Profesionalisme sangat dihormati dan dihargai.
Sementara Setyohadi Wiratmoko dan Dita Juwita memaparkan cara membuat konten dan video  yang bagus dan menarik secara teknis. Menurut mereka membuat konten atau pun video yang menarik dan bisa viral harus  memperhatikan berbagai aspek teknis, selain itu juga harus bisa membaca trend yang berkembang.***(pp/aboe)

Video Terkait: