Home Disaster BNPB Fasilitasi Penyusunan Analisis Penguatan Sistem Diseminasi Informasi & Peringatan Dini Tsunami

BNPB Fasilitasi Penyusunan Analisis Penguatan Sistem Diseminasi Informasi & Peringatan Dini Tsunami

324
0
SHARE
BNPB Fasilitasi Penyusunan Analisis Penguatan Sistem Diseminasi Informasi & Peringatan Dini Tsunami

ALOR Parahyangan Post - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Peringatan Dini mengadakan kegiatan penyusunan analisis penguatan sistem diseminasi informasi dan peringatan dini tsunami yang dilaksanakan di Kantor BPBD Kabupaten Alor, Kalabahi, Nusa Tenggara Timur, Rabu (1/11).
 
Direktur Peringatan Dini BNPB Dr. Afrial Rosya dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan koordinasi dan Focus Group Discussion (FGD) ini merupakan kerja sama antara BNPB dan BMKG melalui pendanaan Bank Dunia melalui program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) Tahun 2023.
 
“Kabupaten Alor merupakan salah satu wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mendapat program IDRIP. Program IDRIP hadir di 17 Provinsi, 30 Kabupaten/Kota dan 180 Desa/Kelurahan yang rawan terhadap potensi tsunami dengan tujuan peningkatan kapasitas pemerintah daerah dan ketangguhan masyarakat di daerah rawan tsunami”, jelas Afrial. 
 
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Alor Obeth Bolang, S.Sos, M.A.P memberikan apresiasi atas perhatian dari pemerintah pusat dalam hal ini melalui BNPB yang telah memilih Kabupaten Alor sebagai lokasi prioritas pelaksanaan kegiatan IDRIP.
 
“Beberapa kegiatan telah dilaksanakan di kabupaten Alor terkait dengan program IDRIP ini antara lain pemetaan risiko, survey kerentanan kapasitas masyarakat, pemasangan rambu peringatan tsunami, penyusunan indeks ketahanan daerah, penyusunan dokumen rencana kontingensi tsunami, pelaksanaan program desa tangguh bencana/destana dan penguatan sistem diseminasi informasi dan peringatan dini tsunami”, tutur Obeth.
 
Analis Bencana Direktorat Peringatan Dini BNPB Ni Komang Supartini menjelaskan kegiatan FGD dan survei ini bertujuan untuk dasar penentuan lokasi pemasangan intrumen peringatan dini tsunami, berdasarkan hasil kajian kebermanfaatan, ketersediaan lahan dan keamanan alat. Selanjutnya dilakukan survei lapangan bersama dengan perwakilan dari 6 kelurahan di kecamatan Teluk Mutiara.
 
“6 Kelurahan yang akan disurvei untuk penentuan lokasi pemasangan tower sirine antara lain, Kelurahan Kalabahai Kota, Kalabahai Barat, Kalabahai Timur, Binongko, Wetabua dan Mutiara”, ungkap Tini.
 
Pada pekan ini, kegiatan yang dama secara paralel dilakukan di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kota Ambon. Hasil dari kegiatan ini akan mendukung Penguatan Sistem Diseminasi dan Informasi Peringatan Dini Tsunami berupa pemasangan sirine tsunami dan instrumen pendukung lainnya. Hal tersebut direncanakan pada tahun 2024 hingga 2025. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi salah satu sistem pendukung diseminasi dalam platform Multi Hazard Early Warning Syetem (MHEWS).

(rd/pp)