
Keterangan Gambar : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Bersama Ketua Umum PB PII, Husin Tasrik Makrup dalam suatu acara (foto : ist/net)
JAKARTA,
Paranyangan-post.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy
mengatakan sudah saatnya pengurus besar Pelajar Islam Indonesia (PII) masuk ke
sekolah-sekolah untuk melakukan pendekatan kepada para pelajar. Aktivis PII
dapat membantu mencari tahu masalah yang ada dan menemukan solusinya.
Hal tersebut dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
pada saat menghadiri pelantikan Pengurus Besar PII (PB PII), Sabtu (05/08) di
Jakarta.
Lebih lanjut Muhadjir menginginkan agar para pengurus dan
anggota PII dapat hadir ditengah-tengah siswa dan memberikan pengarahan serta
pembinaan. Ia berharap peran serta PII dapat mengurangi masalah-masalah
kenakalan remaja.
Saya kira acara ini sebagai momentum kembalinya eksistensi
organisasi-organisasi di sekolah yang saat ini sangat dibutuhkan kehadiranya
untuk ikut membinanya, ikut menjadikan dirinya sebagai tempat untuk berlatih,
terutama di aspek kepemimpinan pelajar,” ungkap Menteri Pendidikan.
Muhadjir memahami sebagai organisasi ekstra sekolah tertentu
memiliki keterbatasan karena tidak secara resmi menjadi bagian dari mata pelajaran
di sekolah. Namun, Muhadjir meyakini PII maupun organisasi-organisasi lainnya
seperti IMM, PBNU, IPNU, ISNI tetap dapat mengambil peran penting itu untuk
dekat dengan para siswa dan membina karakter mereka menjadi pemimpin-pemimpin
masa depan.
“Saya minta untuk ikut betul-betul ambil bagian karena
anak-anak itu akan lebih nayaman akan lebih enak kalau dipimpin oleh teman
sebaya. PII bisa memanfaatkan hari Sabtu dan Minggu untuk pengkaderan
organisasi. PII tidak lagi harus menjadi organisasi pinggiran, harus ikut
berpartisipasi dalam kemajuan pendidikan di negeri ini,”jelas Muhajir.
(ratman/pp)
LEAVE A REPLY