Home Ekbis Bangkok Ditetapkan Sebagai Kota yang Paling Banyak Dikunjungi

Bangkok Ditetapkan Sebagai Kota yang Paling Banyak Dikunjungi

Penelitian Mastercard:

1,670
0
SHARE
Bangkok Ditetapkan Sebagai Kota yang Paling Banyak Dikunjungi

Bangkok Ditetapkan Sebagai Kota yang Paling Banyak Dikunjungi berdasarkan Penelitian Mastercard: Global Destination Cities Index 2016

 

Asia mendominasi 10 peringkat teratas kota-kota tujuan serta 10 peringkat kota tujuan dengan pertumbuhan tercepat di seluruh dunia

 

JAKARTA, Parahyanganpost.com (22 September 2016) – Berdasarkan studi tahunan Mastercard Global Destinations Cities Index (GDCI) keenam yang dirilis pada hari ini, Bangkok menduduki peringkat tertinggi sebagai kota tujuan wisata berdasarkan jumlah kedatangan wisatawan internasional yang bermalam.  Kota-kota di kawasan Asia menempati separuh dari 10 peringkat teratas seperti Bangkok, Singapura, Kuala Lumpur, Tokyo dan Seoul serta masuk dalam 7 dari 10 peringkat kota tujuan dengan pertumbuhan tercepat seperti Osaka, Chengdu, Colombo, Tokyo, Taipei, Xi’an dan Xiamen.

 

Indeks dalam GDCI memberikan peringkat kepada 132 kota yang paling banyak dikunjungi di seluruh dunia. Indeks tersebut menunjukkan jumlah wisatawan dan estimasi pengeluaran selama tahun 2016 serta memberikan pemahaman mendalam mengenai bagaimana orang-orang bepergian dan menggunakan uang mereka di seluruh dunia. Seiring dengan perjalanan dan pengeluaran lintas batas (cross-border) yang terus bertumbuh lebih cepat dibandingkan PDB dunia, berbagai kota tujuan di dunia terus menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.

 

Berdasarkan studi ini, Bangkok diproyeksikan akan menerima 21,47 juta wisatawan internasional yang bermalam di tahun 2016, diikuti dengan London di peringkat kedua. Berikut adalah kota dengan 10 peringkat teratas yang diproyeksikan berdasarkan kedatangan wisatawan internasional yang bermalam, termasuk :

 

1.       Bangkok – 21,47 juta

2.       London – 19,88 juta

3.       Paris – 18,03 juta

4.       Dubai – 15,27 juta

5.       New York – 12,75 juta

6.       Singapura – 12,11 juta

7.       Kuala Lumpur – 12,02 juta

8.       Istanbul – 11,95 juta

9.       Tokyo – 11,70 juta

10.    Seoul – 10,20 juta

 

Dr. Yuwa Hedrick-Wong, Global Economic Advisor, Mastercard, mengungkapkan, “Kekuatan dari pariwisata global yang berkelanjutan merupakan salah satu dari secercah harapan sebagai pemulihan krisis yang terjadi pada tahun 2008-2009. Hal ini sebagian besar didorong oleh berkembangnya kelas menengah di banyak negara berkembang. Bagi rumah tangga kelas menengah, bepergian ke luar negeri menjadi sebuah prioritas bagi mereka dalam menyisihkan sebagian pengeluaran mereka. Sebagaimana yang telah kami tekankan bahwa dari 132 kota terpenting di dunia, angka pertumbuhan wisatawan internasional melebihi 2,5 kali lipat pertumbuhan PDB dunia pada periode 2009 hingga 2016.  Hal ini tentu menunjukkan betapa kuat dan pentingnya pertumbuhan yang inklusif, sebuah pola pertumbuhan yang menguntungkan bagi mayoritas rumah tangga dalam masyarakat, yang kemudian memperkuat permintaan domestik terlepas dari lesunya kondisi ekonomi global secara umum.  Bagi kota-kota tujuan wisata, melebur pada jaringan yang beragam dari kota-kota asal dimana kelas menengah tumbuh dengan pesat menjadi kunci kesuksesan pada tahun-tahun mendatang.”

Eric Schneider, senior vice president, Asia Pacific, Mastercard Advisors, mengatakan “Asia Pasifik telah menjadi kawasan dengan pertumbuhan tercepat untuk pariwisata internasional sejak tahun 2005, mendasari momentum pertumbuhan yang diharapkan terus berlanjut, terutama dengan berkembangnya kelas menengah di Asia Tenggara, China dan India yang terus mencari pengalaman perjalanan baru di kawasan tersebut. Bahkan dengan sektor pariwisata yang semakin kompetitif, berbagai negara yang tengah mencari cara untuk menarik pengunjung harus tetap berinovasi serta memenuhi kebutuhan dan keinginan dari perubahan demografis dari para wisatawan saat ini. Secara krusial, pariwisata memiliki kekuatan untuk mendorong pertumbuhan sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan kota yang signifikan, baik di negara maju maupun negara berkembang. Walaupun memiliki beberapa tantangan, hal ini bisa menjadi katalis untuk investasi besar pada kota-kota tersebut. Para pelaku bisnis serta pemerintah sebaiknya perlu memahami bagaimana memanfaatkan potensi ini untuk memastikan perkembangan yang cerdas dan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi kota-kota di seluruh dunia.”

Kota-kota di Asia Mendominasi Peringkat Kota Tujuan Wisata dengan Pertumbuhan Tercepat

 

Osaka telah menunjukkan pertumbuhan terkuat dalam jumlah wisatawan internasional selama tujuh tahun terakhir, diikuti oleh Chengdu, ibukota provinsi Sichuan di China. Berikut adalah kota-kota yang diproyeksikan masuk ke dalam 10 peringkat teratas sebagai kota tujuan wisata dengan pertumbuhan tercepat berdasarkan CAGR (2009-2016) termasuk:

 

1.       Osaka – 24,15 persen

2.       Chengdu – 20,14 persen

3.       Abu Dhabi – 19,81 persen

4.       Kolombo – 19,57 persen

5.       Tokyo – 18,48 persen

6.       Riyadh – 16,45 persen

7.       Taipei – 14,53 persen 

8.       Xi’an – 14,20 persen

9.       Tehran – 12,98 persen

10.   Xiamen – 12,93 persen

 

Pertumbuhan Osaka yang kuat dalam jumlah wisatawan merupakan hasil dari kesuksesannya dalam menarik pengunjung dari negara-negara tetangga, khususnya dari China dan Korea Selatan. Untuk tiga kota di China yaitu Chengdu, Xi’an dan Xiamen, pertumbuhan mereka menandakan perkembangan China untuk menarik para wisatawan internasional. Posisi keempat, Kolombo, terus mengalami perkembangan yang kuat dalam pariwisata setelah setelah berakhirnya perang sipil berkepanjangan. Sementara itu, Jakarta menempati urutan ke 11 setelah Xiamen dengan 12,89 persen, membuktikan bahwa Jakarta tak kalah bersaing dengan kota-kota besar lainnya di seluruh dunia.

Perbedaan diantara 10 peringkat teratas kota tujuan wisata dan 10 peringkat kota tujuan wisata dengan pertumbuhan tercepat di dunia menunjukkan bahwa Asia Pasifik dan Timur Tengah serta Afrika telah menjadi kawasan yang sangat penting bagi situasi ekonomi global. Banyak kota yang diukur dari Indeks ini memiliki pertumbuhan yang pesat, mengindikasikan minat yang bertumbuh baik untuk mengunjungi maupun tinggal di kota-kota tersebut.

 

Insights Baru dalam Tujuan Perjalanan dan Pengeluaran Lokal

 

Untuk pertama kalinya, Indeks ini mengeksplorasi apakah pengunjung bepergian untuk bisnis atau liburan, dan memberikan insight baru mengenai bagaimana pengeluaran pengunjung internasional, meliputi kuliner, penginapan dan berbelanja. Indeks 2016 ini menunjukkan bahwa diantara 20 kota dengan peringkat teratas, semakin banyak orang-orang yang bepergian ke luar negeri untuk liburan (85,6 persen untuk Bangkok), kecuali untuk Shanghai dimana setengah dari kunjungan tersebut ditujukan untuk perjalanan bisnis (54,6 persen).

 

Sementara untuk menentukan pengeluaran, akomodasi memiliki porsi terbesar dari pengeluaran pengunjung di mayoritas kota tujuan wisata, kecuali Istanbul. Sebagai refleksi kesenjangan dari biaya hidup secara lokal, pengeluaran untuk akomodasi tertinggi sebesar lebih dari 40 persen terdapat di Paris, Milan, Roma, Amsterdam dan Wina, sedangkan pengeluaran untuk akomodasi yang kurang dari sepertiga total pengeluaran terdapat di Bangkok, Seoul, Osaka, Shanghai dan Istanbul. Seoul menempati urutan puncak dalam persentase terbesar untuk berbelanja dibandingkan semua kategori dengan 58,7 persen, diikuti oleh London (46,7 persen), Osaka (43,4 persen) dan Tokyo (43,1 persen).

 

Mengidentifikasi Tren Regional

 

Berikut beberapa tren utama di seluruh dunia:

 

·         Eropa – London, berada pada urutan kedua secara global dan urutan puncak di kawasan Eropa, merupakan kota teratas dalam jumlah pengunjung serta pengeluaran dibandingkan kota-kota tujuan wisata teratas lainnya di kawasan Eropa seperti Paris, Istanbul, Barcelona dan Amsterdam.

 

·         Amerika Latin – Lima, ibukota Peru, merupakan kota tujuan wisata teratas sekaligus kota dengan pertumbuhan tercepat di kawasan tersebut sejak tahun 2009, dengan 4,03 juta pengunjung (peringkat 32 secara global) dan level pertumbuhan CAGR selama tujuh tahun sebesar 9,9 persen (peringkat 15 secara global). Namun, peringkat tersebut menjadi sangat berbeda ketika diukur pada pengeluaran pengunjung dalam semalam; Punta Cana memimpin wilayah tersebut dengan US$2,95 miliar diikuti oleh kota Meksiko (US$2,27 miliar).

 

·         Timur Tengah dan Afrika – Dubai menempati posisi puncak pada kawasan tersebut (peringkat 4 secara global), sedangkan Abu Dhabi adalah kota dengan pertumbuhan tercepat sejak tahun 2009 dengan level pertumbuhan CAGR selama tujuh tahun sebesar 19,81 persen. Hal ini menandakan Uni Emirat Arab sebagai kota yang paling banyak dikunjungi serta memiliki pertumbuhan tercepat di kawasan ini selama dua tahun berturut-turut.

 

·         Amerika Utara – New York, peringkat 5 secara global, merupakan tujuan wisata terpopuler di wilayah tersebut. Kota tersebut juga mengalahkan kota lainnya dengan pengeluaran pengunjung yang bermalam sebesar US$18,50 miliar. Hampir 90 persen pengunjung internasional di New York datang dari luar Amerika Utara, dipimpin oleh London, Paris, Sao Paulo, Toronto dan Beijing.

 

Unduh penelitian lengkapnya disini: http://bit.ly/2cnFiEg (link akan expired pada 29 September 2016)

 

Tentang Global Destination Cities Index dari  Mastercard

 

Global Destination Cities Index dari Mastercard memberikan peringkat bagi kota-kota dalam hal total jumlah kedatangan wisatawan internasional yang bermalam dan pengeluaran lintas batas dari wisatawan yang sama di kota-kota tujuan wisata, serta memberikan prediksi pertumbuhan wisatawan dan penumpang untuk tahun 2016.

 

Indeks ini menggunakan data publik kedatangan wisatawan yanb bermalam dan pengeluaran lintas batas mereka di masing-masing 132 kota, menggunakan algoritma tertentu serta memberikan perhatian khusus untuk mengeliminasi efek hub di kota-kota tujuan wisata seperti Singapura, Dubai, Amsterdam dan Frankfurt.

 

Indeks dan laporan yang menyertainya tidak berdasarkan volume ataupun data transaksi dari Mastercard.

 

Tentang Mastercard

 

Mastercard (NYSE:MA), www.Mastercard.com, merupakan  perusahaan teknologi pada  institusi keuangan global.  Kami mengoperasikan jaringan pemrosesan pembayaran tercepat di dunia, menghubungkan konsumen, institusi finansial, merchant, pemerintah dan pelaku bisnis di lebih dari 210 negara dan teritori. Produk-produk dan solusi Mastercard membantu aktivitas perdagangan sehari-hari – melakukan berbagai kegiatan seperti berbelanja, melakukan perjalanan, menjalankan bisnis dan mengelola keuangan – mempermudah, aman dan efisien untuk semua orang. Follow Twitter kami di @MastercardAP dan @MastercardNews, ikuti perbincangan kami di Beyond the Transaction Blog dan segera mendaftar untuk mendapatkan berita terbaru di Engagement Bureau.