Keterangan Gambar : Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). foto TYI
Depok, parahyangan-post.com, Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan dalam membela etnis Rohingya, kita harus memakai prinsip imparsialitas. Artinya membantu tanpa membeda-bedakan. Hal tersebut disampaikan Agus usai menghadiri acara bersama anak yatim piatu di Club House, Mahogany Residence, Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2017) malam.
"Harus kita carikan solusinya bersama-sama. Kita ingin setiap manusia diperlakukan selayaknya manusia, tanpa melihat perbedaan latar belakang maupun hal-hal lainnya, " ujar Agus.
Jangan membuat ricuh
Lebih jauh, putera sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang
Yudhoyonoini mengimbau agar masyarakat
Indonesia tidak menanggapi krisis kemanusiaan yang dialami etnis Rohingya di
Myanmar dengan membuat ricuh di negeri sendiri. Agus mengatakan energi positif
masyarakat Indonesia untuk bela etnis Rohingya dapat diekspresikan lewat
pemikiran-pemikiran jika kemampuan untuk melakukan bantuan nyata terbatas.
"Semua langkah dan upaya yang telah dilakukan pemerintah harus kita
apresiasi, harus kita dukung. Kita tidak boleh justru menjadi ricuh di dalam
negeri sendiri karena itu kontraproduktif dari upaya kita membantu warga
Rohingya," katanya.
Semua upaya untuk menuju ke arah perdamaian Rohingya, lanjut Agus, harus didukung melalui pemikiran kalau tidak
bisa dengan aksi nyata, lewat pemikiran. Saran-saran strategis pasti dibutuhkan.
Dikatakan, tujuan dukungan terhadap
warga Rohingya adalah agar mereka diperlakukan secara manusiawi oleh Pemerintah
Myanmar. Untuk itu, pikiran-pikiran solutif diperlukan untuk menyudahi krisis
kemanusiaan di Myanmar.
Agus mengajak masyarakat untuk mendukung Pemerintah Indonesia menjadi pionir
dalam menciptakan perdamaian di kawasan Asean.
"Kita perlu mendukung upaya pemerintah kita, yang telah dilakukan, dan
terus di-follow up dengan berbagai upaya lainnya sehingga kita bisa benar-benar
menjadi negara yang dianggap sebagai pioner dalam perdamaian di kawasan,"
ucap Agus.
"Kita sebagai sesama anggota ASEAN dan sebagai negara tetangga yang baik,
ingin terus memberikan support dalam arti bagaimana kita bisa menghentikan
tragedi kemanusiaan tersebut, bagaimana membantu mereka, membuat situasinya
lebih baik," imbuh suami Annisa Pohan itu.*** (tan/pp)
LEAVE A REPLY