Keterangan Gambar : Dari kiri ke kanan: Ketu YAPTA Prof. DR. H. Dailami Firdaus SH., LLM., MBA, Prof. Dr. Ir. Iffah Budiningsih dan rektor UIA Dr. Masduki Ahmad, SH., MM (foto aboe)
Jakarta, parahyangan-post.com--Universitas Islam As-Syafi’yah (UIA) mengukuhkan Prof. Dr. Ir. Iffah Budiningsih sebagai Guru Besar Program Studi Magister Teknologi Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada sidang terbuka senat, di Graha Alawiyah, Kampus 2, Jatiwaringin, Rabu, 2/8.
Sidang dipimpin rektor UIA Dr. Masduki Ahmad, SH., MM, dan sambutan Ketua Yayasan Prof. DR. H. Dailami Firdaus SH., LLM., MBA, serta orasi ilmiah Iffah Budiningsih dengan tema “Memperkuat perilaku ihsan melalui penguatan karakter peduli sesama dan berbagi (sedekah)”.
Dalam orasi ilmiahnya Iffah mengatakan Ihsan secara bahasa berarti baik. Dan berusaha menjadi lebih baik. Sehingga karakter atau perilaku ihsan mempunyai makna perbuatan yang baik dan menjadi lebih baik.
Dalam penelitiannya, ada delapan karakter positif yang mempengaruhi seseorang berperilaku ikhsan. Kedelapan itu adalah berpikir besar, percaya diri, keberanian, kerja keras, semangat, sabar & gigih, peduli sesama & berbagi (sedekah) dan bersyukur. Dari kedelapan itu tiga karakter utama sangat dominan, yakni bersyukur, percaya diri dan gigih.
Mengutip al Quran surat an Nisa’ ayat 36, Iffah mengatakan, perilaku ihsan merupakan kebaikan tertinggi dalam Islam, setelah iman. Ihsan adalah orang-orang yang mampu berbuat baik dan terbaik kepada sesama manusia.
“Dalam al Quran tidak kurang dari 15 kali, Allah swt menyandarkan cinta-Nya kepada orang-orang yang berbuat baik dan berperilaku ihsan,” tuturnya.
Dedikasi
Sementara itu Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Islam As Syafi’iyah (YAPTA) Prof. Dailami Firdaus mengatakan, dirinya sudah berkenalan dengan Prof. Iffah sejak menjadi mahasiswa dan kuliah di jurusan yang sama.
“Jadi saya tahu betul kecerdasan, perjuangan dan dedikasi Beliau dalam dunia pendidikan,” tutur Dailami.
Iffah, tambah Dailami, bergabung dengan UIA sejak tahun 2011.
“Beliau tidak hanya cerdas di bidang akademik tetapi juga dalam penerapannya. Jika dalam penelitian Beliau, sedekah merupakan salah satu faktor dominan seseorang berperilaku ihsan, maka Bu Iffah dalam kehidupan sehari-harinya adalah orang yang gemar bersedekah. Saya tahu betul itu,” tambah Prof. Dailami yang juga Senator Dapil Jakarta ini.
Di lingkungan kampus, lanjut Prof. Dailami, Prof Iffah adalah sosok yang tegas, disiplin dan jika dalam rapat sering bersuara lantang. Beliau juga dosen pembimbing yang disukai mahasiswa dan selalu berpikir inovatif.
“Jadi prediket guru besar yang dikukuhkan kepada Beliau saat ini, adalah penghargaan yang sangat tepat. Beliau memang berhak atas prestasi tertinggi di dunia akademik itu,” tambahnya lagi.
Dalam kesempatan itu Prof. Dailami kembali menekankan visi UIA tidak semata mengejar ilmu tetapi tempat berpadunya ilmu dan agama.*** (aboe/pp)
LEAVE A REPLY