Home Disaster Squad PBI Akan Dijadikan Model Pengelolaan Relawan di Indonesia

Squad PBI Akan Dijadikan Model Pengelolaan Relawan di Indonesia

2,160
0
SHARE
Squad PBI Akan Dijadikan Model Pengelolaan Relawan di Indonesia

Keterangan Gambar : Para Peserta Squad penanggulangan Bencana Indonesia Tampak Foto Bersama dengan Para Narasumber (foto : ratman/pp)

CIBUBUR – Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB, Lilik Kurniawan mengapresiasi keberadaan Squad Penanggulangan Bencana Indonesia (Squad PBI). Menurut Lilik, model dan cara – cara kerja dalam bidang kebencanaan dan kemanusiaan yang dilakukan oleh rekan-rekan yang berhimpun dalam Squad Penanggulangan Bencana Indonesia ini bisa dijadikan roll model untuk wilayah lain di Indonesia. 

Hal tersebut dikatakan Lilik Kurniawan, pada acara Halal Bi Halal dan Malam Keakraban yang diselenggarakan oleh Squad Penanggulangan Bencana Indonesia, di Bumi Perkemahan, Cibubur, Jakarta Timur, dari tanggal 28 – 29 Juli 2018. 

Selain Lilik Kurniawan, hadir dalam pembuakaan acara tersebut, Sekretaris BPBD Prov. DKI Jakarta, Tri Indrawan, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Prov. DKI Jakarta, sekaligus sebagai Dewan Pembina Squad Penanggulangan Bencana Indonesia didampingi, Basuki Rahkmat, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat BPBD Prov. DKI Jakarta. 

Selain dari jajaran pejabat di lingkungan BNPB dan BPBD Prov.DKI Jakarta juga di hadiri oleh Ketua Squad Penanggulangan Bencana Indonesia Nasional, Bang Subur (PKPU), Koordinator Wilayah Jabodetabek, Bang Baith dan Anton Agus Haryanta (Forum PRB DKI Jakarta), serta berbagai perwakilan dari lembaga/organisasi dan relawan kebencanaan yang tergabung dalam Squad Penanggulangan Bencana Indonesia dari Jabodetabek, Karawang dan Bandung. 

Lebih lanjut Lilik Kurniawan juga menyampaikan bahwa Indonesia telah memiliki UU Nomor 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, amanat Undang-Undang tersebut bahwa penanganan kebencanaan dilaksanakan oleh pemerintah bersama masyarakat dan lembaga usaha. 

Disamping itu, dalam strategi nasional penanggulangan bencana, juga ditekankan pentingya komunikasi risiko, diantaranya penguatan kapasitas komunitas, yang merupakan cermin gotong royong sejati. Lilik juga menguraikan ada tujuh (7) ketangguhan yang mendapat perhatian dari BNPB, yaitu ; hunian, sekolah, puskesmas/rumah sakit, pasar, rumah idabah, kantor dan obyek-obyek vital. 

Relawan, dalam pandangan Lilik Kurniawan, adalah masyarakat yang berdaya, sehingga harus memiliki kesadaran dan kepedulian dilingkunagnan dari ancaman bencana. Sadar dan peduli saja tidak cukup harus memiliki pengetahuan yang cukup, untuk itu perlunya dari lembaga dan pemerintah dalam hal ini BPBD, BNPB, dll memberikan pelatihan/pengetahuan bagi para relawan. 

Terkait program kerja yang akan di bahas dalam peretmuan tersebut, Lilik Kurniawan berpesan agar mengedepankan empat kriteria dalam menyusun program kerja, yaitu realitis, buat program kerja yang sifatnya gerakan, kolaboratif dan mengajak pihak-pihak yang inklusif. 

Sementara itu, Tri Indrawan, Kepala Bidang dan Kesiapsiagaan BPBD Prov. DKI Jakarta yang juga selaku dewan Pembina Squad Penanggulangan Bencana Indonesia, pentingnya sinergitas dan BPBD Prov. DKI Jakarta mendukung penuh kegiatan ini. Pentingnya kebersamaan dalam menangani kebencanaan, perlunya upaya-upaya preventif, untuk tahap awal Squad Penanggulangan Bencana Indonesia ini telah mencakup area Jabodetabek dan akan dikembangkan keseluruh Indonesia. Selama ini BPBD Provinsi DKI Jakarta telah bergandengan tangan dengan rekan-rekan yang tergabung dalam Squad Penanggulangan Bencana Indonesia ini untuk merealisasikan program-program kerjanya, salah satunya dalam program Sekolah Madrasah Aman Bencana. 

Usa pembukaan acara dilanjutkan dengan diskusi, pelatihan, penguatan kapasitas relawan, diskusi dan hiburan

Sekilas Tentang Squad Penanggulangan Bencana Indonesia 

Sekitar dua tahun lalu, para penggiat yang tergabung dalam relawan penanggulangan bencana yang ada di wilayah DKI Jakarta membentuk group watshap, dengan nama Squad Penanggulangan Bencana Indonesia. Program kerjanya selama ini strategis dan teknis, ketika tejadi bencana, khususnya di wilayah DKI Jakarta, mereka saling mendukung dengan kekuatan dan kapasitas yang dimilikinya, walaupun terkesan seolah-olah masih berkerja sendiri-sendiri, belum terkoordinir dengan baik. 

Sampai saat ini ada sekitar 63 lembaga kerelawanan dan kemanusiaan yang tergabung dalam Squad Penanggulangan Bencana Indonesia dengan kemampuan, kapasitas dan sumber daya yang dimilikinya maisng-masing, dan siap untuk dikembangkan secara nasional.

Seiring berjalanya waktu Squad Penanggulangan Bencana Indonesia kedepa perlu adanya perluasan, program kerja yang lebih jelas. Intinya Squad Penanggulangan Bencana Indonesia ini milik bersama, melalui kebersamaan untuk membantu kerja-kerja BPBD dan BNPB dalam penanganan bencana.


(ratman/pp)