Home Nusantara Semarak Haul Majemuk PP Asembagus Sukerejo

Semarak Haul Majemuk PP Asembagus Sukerejo

612
0
SHARE
Semarak Haul Majemuk PP Asembagus Sukerejo

SITUBONDO - Parahyangan Post - Rangkaian Haul Majemuk Masyayikh Ponpes Asembagus Situbondo.  Situbondo-Haul adalah peringatan atas kematian seseorang yang biasanya diadakan selama setahun sekali. Tujuan utamanya untuk mendoakan ahli kubur agar semua amal beserta ibadah yang dilakukannya dapat diterima oleh Allah SWT.

Pada 19 November 2024 Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo mengadakan kegiatan tahunan yakni Haul Majemuk Masyayikh dan Keluarga Besar Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo. Tahun ini, Haul Majemuk mengambil tema “Menguatkan Silaturrahim untuk Melanjutkan Pengabdian”.

Seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, ada beberapa rangkaian kegiatan sebelum hari H pelaksanaan Haul Majemuk. Dimulai pada tanggal 2-11 November diadakan Festival Ilmiah & Sains Ma’had, 3 November Khatmil Qur’an se-Nusantara yang diadakan di Masjid se-Nusantara, 8 November Shalat Hajat Berjamaah di Pendapa Pengasuh, 10 November Haul Majemuk Khusus Tetangga. 

Dilanjutkan pada tanggal 14 November dimulai pada pukul 05.00 WIB Khatmil Qur’an yang diadakan di 38 musala sekitar pesantren. Lalu pada pukul 19.00 WIB di Masjid Jami’ Ibrahimy diadakan Haul Majemuk khusus Santri putra dengan Penceramah KH Saiful Islam Payage. 

Lalu, keesokan harinya di Musala Putri Asrama Pusat diadakan Haul Majemuk khusus Santri Putri pada pukul 07.00 WIB dengan Penceramah Habis Muhsin bin Alwy Al Habsy. Selanjutnya pada tanggal 16 November pukul 07.00 WIB Wisuda Amtsilatuna dan Madrasah I’dadiyah.

Tanggal 17 November pada pukul 06.00 WIB diadakan Gowes Berjamaah dengan start di Kantor Pusat IKSASS, dan di Musala Putri Lt. Acara ini berlangsung meriah, kemarin Minggu pagi(17/11) karena diikuti ribuan santri , Ustadz , alumni dan masyarakat umum, dengan seragam kaos santri dan bercelana panjang , sebagian bersepatu dan sebagian memakai sandal. Namun , suasana kegembiraan dan keceriaan Ponpes Situbondo tampak sumringah dan cerah dari segenap keluarga besar Ponpes Situbondo. Hari Ahad itu juga diadakan Bahtsul Masa’il khusus Putri pada pukul 08.00 WIB, dan pukul 20.00 WIB di Mushalla Ibrahimy Bahtsul Masa’il khusus putra. 

Pada tanggal yang sama di Auditorium Pondok Pesantren diadakan Lailatul Qiro’ah pada pukul 20.00 WIB khusus putra dan di Mushalla putri khusus putri. 

Masih tanggal 17 November di Halaman Masjid Jami’ Ibrahimy diadakan Pameran Kaligrafi pada pukul 20.00 WIB. Selanjutnya tanggal 18 November di Masjid Jami’ Ibrahimy diadakan Khatmil Qur’an pukul 05.00 WIB.

Di Aula SMK Ibrahimy 1 diadakan Pertemuan Pengasuh dan Pengurus Pesantren dengan Lembaga Cabang pada pukul 10.00 WIB. Pukul 13.00 WIB di Halaman Masjid Jami’ Ibrahimy Penyambutan Kedatangan Alumni. Dan pukul 19.00 WIB di Masjid Jami’ Ibrahimy diadakan Pertemuan Alumni dengan Pengasuh atau Reuni Alumni.

Puncak Haul Majemuk Ponpes Asembagus ,Sukerojo sendiri dihelat di lapangan Gelira Kalimanyar tampak sangat meriah, sepanjang dua kilometer menuju Lapangan tempat Puncak Haul Majemuk penuh oleh jamaah, wali  santri, santri, alumni dan masyarakat yang datang dari berbagai pelosok daerah se tanah air bahkan mancanegara. Sehari sebelumnya juga digelar Silaturahmi IKHSAS   (Ikatan Keluarrga Santri Asembagus Sukerejo) yang terdiri dari wali santri dan keluarga pondok pesantren yang diampu oleh KH Azzaim Ibrahimy beserta keluarga.

Suasana menyegarkan dan penuh ramah tamah. Sebagian besar, wali santri dan alumni yang datang dari berbagai daerah diinapkan di mess Banyuputih. Selasa pagi, dari ponpes menuju Lapangan terbuka Gelora Kalimanyar telah penuh oleh pedagang dan jamaah yang berdesak-desakan sepanjang jalan. Sebagian ada yang berziarah di kompleks makam, sebagian asa yang duduk menggelar tikar sepanjang jalan di tengah cuaca cerah.

Rombongan konvoi kendaraan yang hadir Puncak Haul Majemuk baik kendaraan motor, mobil menambah semarak haul sepanjang jalan menuju kompleks pesantren Asembagus. Bendera bergambar alm  Kiai  Fawaid Asad Syamsul Arifin berkibar di tengah kerumunan kendaraan rombongan ratusan konvoi dari Provinsi Bali diiringi bendera kecil dominasi warna hijau. Puncak Haul sendiri di Selasa pagi dibuka dengan pembacaan manakib tiga masyayikh Ponpes Asembagus yakni KH Syamsul Arifin, KH As ad Syamsul Arifin dan KH Fawaid Syamsul Arifin oleh KH Azaim Ibrahimy  bersambung dengan pembacaan doa tahlil.

Pada kesempatan itu juga diserahkan 6 hak cipta serta pembacaan hasil bahsul masail ponpes Asembagus. Dua pembicara kondang yakni Dr. Habib Segaf Baharun (Pengasuh Ponpes Dalwa,Raci Bangil Pasuruan Jatim) dan KH Miftachul Akhyar (Rois Am PBNU) mengajak jamaah untuk meneladani sosok para pendiri Ponpes Asembagus Situbondo. DR Habib Segaf Baharun dalam kesempatan pertama menyampaikan kekayaannya dengan sosok  pendiri Ponpes Asembagus. "Banyak orang datang ke ponpes ini, karena di dalam sosok para pendiri, terkadang ilmu Rasulullah SAW," buka Habib Segaf.

"Mereka datang berbondong-bondong dari berbagai pelosok daerah untuk menimba ilmu dan mengambil tauladan dari para masyayikh,"ungkap Habib Segaf.  Habib Segaf juga menyampaikan tentang keutamaan tiga golongan manusia yang kelak di hari kiamat memberikan Syafaat yakni para nabi , ulama dan syuhada. 

KH Miftachul Akhyar (Rois Am PBNU pada kesempatan kedua sebagai penceramah penutup pada pidato pembuka mengenang tentang sosok pengasuh ponpes Asembagus KH Fawaid Syamsul Arifin saat Konferwil di Genggong, dimana ia ditungguin tidak boleh pulang sebelum acara berakhir. "Saat konferensi wilayah NU se Jawa Timur, saya ditungguin dan tidak boleh pulang bahkan dipegangi. Ini karena hikmahnya (KH Fawaid) kepada NU sangat besar. Selepas acara berakhir, baru bisa pulang, padahal sudah sangat ingin pulang sejak awal," kenang KH Miftahul Akhyar.       

Acara Haul Majemuk dihadiri oleh sekitar 20.000 jamaah dari berbagai daerah. Sebagai refleksi sebagai santri sudah sepatutnya selalu mendoakan para Masyayikh yang telah wafat agar mengalir keberkahan. 

KHR. As’ad Syamsul Arifin berdawuh; ‘Kalau untuk tujuan Haul Majemuk, jangan terlalu banyak pertimbangan. Mengapa? Karena Barakah dan Syafaatnya tampak dan akan diganti oleh Allah SWT. Para Wali Allah tetap hidup kalau dihauli, arwahnya datang.

(Kontributor : Aji Setiawan/pp)