Home Hukrim Proyek Lift Senilai Rp Rp55,8 M DPR RI Pesta Pora Ditengah Pandemi

Proyek Lift Senilai Rp Rp55,8 M DPR RI Pesta Pora Ditengah Pandemi

907
0
SHARE
Proyek Lift Senilai Rp Rp55,8 M DPR RI Pesta Pora Ditengah Pandemi

JAKARTA [ www.parahyangan-post.com ] - Saat masyarakat sengsara karena pandemi Covid-19, pejabat Senayan (DPR RI) malah pesta pora lewat permintaan pelat nomor khusus bagi seluruh pimpinan dan anggota DPR RI. Bahkan, Center for Budget Analysis (Lembaga CBA) juga mengatakan DPR sampai minta lift baru di Gedung Nusantara 1 yang menghabiskan duit negara Rp55,8 miliar anggaran tahun 2021. 

" Sangat menyayangkan DPR RI yang kelewat egois, tidak menunjukan sedikitpun rasa empati terhadap kesulitan masyarakat. Puan Maharani sebagai pimpinan, Muhaimin Iskandar sebagai wakil koordinator kesejahteraan rakyat sama sekali tidak memberikan kontribusi saat pandemi bahkan untuk sekedar empati saja mereka seperti ogah," tegas Koodinator CBA, Jajang Nurjaman, Senin (24/5/2021). 

Proyek lift baru gedung Nusantara 1 contohnya, diajukan dan dijalankan saat kondisi pandemi. Jajang Nurjaman menambahkan, tidak tanggung-tanggung anggaran yang dihabiskan mulai dari biaya konsultasi serta konstruksi sampai Rp 55.816.525.000. Proyek lift baru adalah pemborosan nyata di tengah pandemi. 

" Jika uang ini digunakan untuk paket sembako setidaknya bisa mengurangi beban orang miskin dengan 186 ribu paket sembako. Daripada digunakan untuk lift baru yang hanya dinikmati 575 pejabat Senayan," ungkapnya.  

Lembaga CBA juga menilai proyek lift baru sangat janggal, terkesan dipaksakan. Hal ini bisa dilihat dari penetapan pagu dan harga perkiraan sendiri yang asal ketik (angkanya sama) Rp 55,4 miliar. Akibatnya, kata Jajang, saat lelang nilai proyek menjadi mahal dan boros.

Selanjutnya, nilai proyek yang disepakati Sekjen DPR RI dan pemenang tender PT Angkasa Pura Solusi (PT APS) sebesar Rp54,3 M juga mencurigakan. Jika dibandingkan dengan tawaran terendah ada selisih sebesar Rp 8,7 miliar. Lembaga CBA meminta kepada Presiden Joko Widodo agar turun tangan menegur Puan Maharani, Muhaimin Iskandar dan Cs, agar tidak bikin ulah. 

" Kebijakan pelat nomor khsusus daripada buat DPR lebih baik diperuntukkan bagi tenaga kesehatan. Begitupun proyek lift baru sebaiknya dibatalkan. lebih baik buat paket sembako bagi rakyat miskin yang jumlahnya terus meningkat sekarang diangka 27,55 juta orang," jelas Jajang.

(didi/pp)