Keterangan Gambar : Para peserta pelatihan foto bersama dengan ketua TIM PKM FT Uhamka, Estu Sinduningrum, ST, MT,. (foto dok)
Jakarta, parahyangan-post.com-Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Prof.DR. Hamka (UHAMKA) menyelenggarakan Program Kemitraan Masyarakat atau PKM di Lab School PAUD Permata Uhamka, Jakarta dan di Baitul Ulum Al Isfahani Manfaluthi, Sukmajaya Depok. Hal tersebut disampaikan Ketua Tim PKM, FT Uhamka Estu Sinduningrum, ST, MT,.
“Yang di Lab School PAUD Permata Uhamka Jakarta berlangsung pada tanggal 28 April, dan yang di Baitul Ulum Al Isfahani Manfaluthi, Sukmajaya Depok Depok tanggal 5 Mei 2018,” tuturnya kepada parahyangan post.
Dikatakan Estu, Program Kemitraan Masyarakat merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Fakultas Teknik Universitas Muhamaddiyah Prof. Dr. Hamka, minimal 1 tahun sekali oleh setiap dosen pengajar. Tujuannya memberikan pengetahuan mengenai pemanfaatan teknologi terbaru yang sedang berkembang di Era digital.
PKM yang diselenggarakan di dua tempat itu, menurut Estu, adalah mengenai pengenalan Teknologi Augemented Reality (AR).
“AR adalah bentuk perkembangan teknologi multimedia yang sangat menarik karena membuat user merasa asyik dan terhibur menikmati teknologi sekaligus mendapat informasi konten yang bermanfaat. Penggunaan AR pada saat ini berkembang pesat, tidak hanya dalam bidang hiburan, dan game. Akan tetapi sudah banyak digunakan pada bidang pendidikan, salah satunya sebagai media pengenalan huruf,” terangnya.
Ditambahkan Estu, salah satu pemanfaatan dari teknologi AR dalam media pendidikan adalah untuk media pengenalan huruf alfabet pada anak usia dini. Dimana anak pada usia dini dalam saat ini diharapkan sudah bisa membaca pada masa seharusnya dia masih bermain. Oleh karena itu perlu teknologi yang bisa membantu anak dalam belajar mengenal huruf, yang menarik dan realtime.
Lebih lanjut Estu mengatakan, peserta pengabdian masyarakat ini adalah guru, calon guru dan juga orang tua murid. Proses kegiatan ini dimulai dengan pendaftaran peserta, setiap peserta harus tersedia perangkat handphone berbasis android dan quota internet.
“Pemberian materi dimulai dengan pengenalan teknologi augmented reality, manfaat dan bahaya penggunaan Handphone Pada Anak Usia Dini. Setelah itu diberikan materi inti berupa bagaimana melakukan Setting dan Instalasi Program Pengenalan Huruf dengan teknologi AR pada Hp Android masing-masing peserta. Selanjutnya setiap peserta mempraktekkan penggunaan Program Augmented Reality menggunakan perangkat handphone mereka,” terangnya.
Menurut Estu, antusiasme dan keingintahuan peserta sangat timggi. Ini terlihat ketika mereka mulai mempraktekan menggunakan AR berlangsung seru, mereka tidak menggira bahwa dengan menggunakan AR dalam pengenalan huruf bisa semenarik itu.
“Diharapkan kegiatan PKM ini dapat berkelanjutan dikemudian hari, untuk memperkenalkan teknologi terbaru kepada guru-guru dan orang tua murid, demi membantu mencerdaskan anak bangsa, harap Estu.*** (nab/pp)
LEAVE A REPLY