
Keterangan Gambar : Pementasan Opera Jendral Soedirman oleh Warga Ramela, Komp. Taman Kenari Nusantara, Cikeas, Bogor. Seluruh pemainnya warga setempat (foto ham)
Bogor, Parahyangan-post.com-Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 72, Warga Ranah Melayu (Ramela), Komplek Taman Kenari Nusantara, Cikeas, Bogor, Jawa Barat menggelar tontonan alternatif berupa pertunjukan panggung multidimensi Opera Ramela 72 berjudul “Jendral Soedirman,” Sabtu, 19/8.
Sesepuh setempat, Juanda Tjitra, mengatakan, pertunjukan tersebut sebagai rangkaian kegiatan syukuran Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Pementasan opera 72 dengan judul Jendral Soedirman para pelakunya dimainkan warga RT 02,” kata Juanda.
Lebih jauh dikatakan, pementasan tersebut selain memberikan makna dan penghargaan sejarah perjuangan pahlawan, juga sebagai kiat warga untuk melihat kenyataan adanya semangat kebersamaan warga Ramela yang boleh dibilang melampaui batas.
“Maksdunya, keterbatasan waktu untuk berkumpul dengan sesama warga, keterbatasan biaya, keterbatasan kesempatan antara berlatih drama dengan kesibukan tugas harian masing-masing, semua itu ternyata bisa teratasi dengan selaras dan semangat tinggi karena didasari rasa kebersamaan dan persaudaraan di antara warga, alhasil apa yang diarahkan oleh sutradara bisa dihayati sesuai peran masing-masing,” papar Juanda.
Hal itu dibenarkan sutradara sekaligus penulis scenario dan penggagas gelaran Opera Ramela 72: Jendral Soedirman, Wondo. Menurutnya, berkat kebersamaan dan dukungan berbagai hal sehingga sajian yang sederhana ini dapat menghasilkan sajian yang pantas dibanggakan. “Konsep gelaran, scenario, penyutradaraan, rekaman suara untuk lipsting dilakukan dengan hape, editing, milih pemain, bikin poster dan motret serta pemaduan gambar documenter adegan perang dari Youtube untuk layar background panggung, semuanya aku yang kerjakan,” aku Wondo, mantan disainer grafis majalah Aneka Yess. Ditambahkan, opera ini digelar di pangung utama dengan background layar video menjadi bagian adegan dalam alur cerita sedangkan dialog pemain dalam bentuk rekaman disertai ilustrasi music berteknologi dolby stereo. Konsep acara dilakukan dengan model gala dinner, dimana penonton/ warga yang datang ke arena kegiatan disambut dengan iringan live music yang berada di mini panggung yang berbeda dari panggung utama sambil beramah tamah menikmati hidangan makan malam serta ada bingkisan souvenir kenangan buat penonton. “Untuk mencairkan suasana di awal dan tengah adegan ada dialog-dialog berbahasa Banyumasan yang kocak untuk menggambarkan saat dimana Jendral Soedirman tengah memimpin perang gelilya di tanah kelahirannya,” tambah seniman asal Banyumas ini. Kebanggan serupa diakui Youseph E Sasmito, pemeran Jendral Soedirman, katanya, ini pengalaman luar biasa bisa memerankan tokoh besar. “Sungguh sangat menyentuh. Saya terbanyang bagaimana heroiknya beliau pada saat itu. Semangat Jendral Soedirman dalam memeprtahankan NKRI patut ada dalam setiap sanubari bangsa Indonesia,” tandas Youseeph bangga. Para pelakon lain diantaranya: Prabowo sebagai Bung Karno, Afif sebagai Bung Hatta,. Sapta, Sulvi, Anita, Dewi, Irna, dll.
Diambahkan oleh Juanda, kedepannya dalam peringatan serupa tidak hanya menggelar opera panggung tapi bersama warga secara kompak ingin membuat gebrakan baru berupa pembuatan kisah perjuangan dalam bentuk film pendek. “Semoga dengan bermodal semangat kebersamaan warga Ramela bisa mengangkat nilai-nilai gotong-royong dan kebersamaan dalam film pendek yang dapat dipersiapkan untuk mengikuti festival film pendek semacam ajang Eagle Award,” tekadnya penuh yakin. (Hamidin Krazan)
LEAVE A REPLY