Home Nusantara Melalui Kurban di Pedalaman, Insan Bumi Mandiri Salurkan Daging kepada 59.983 Warga

Melalui Kurban di Pedalaman, Insan Bumi Mandiri Salurkan Daging kepada 59.983 Warga

1,274
0
SHARE
Melalui Kurban di Pedalaman, Insan Bumi Mandiri Salurkan Daging kepada 59.983 Warga

Keterangan Gambar : (Jumat, 30/06/2023) Ibu-ibu di Desa Leuwayang, Kecamatan Omesuri,. Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, menerima daging kurban yang didistribusikan dalam besek bambu. Ketiga ibu ini adalah sebagian dari 8.271 penerima manfaat di wilayah Lembata. (Foto : ist/pp)

BANDUNGwww.parahyangan-post.com – Sejak tahun 2016, Insan Bumi Mandiri telah melaksanakan program bertajuk “Kurban di Pedalaman”. Tahun ini, agenda kurban tahunan garapan Insan Bumi Mandiri tersebut berhasil menyalurkan 1.163 ekor hewan kurban kepada 59.983 penerima manfaat.

Dari total 1.163 hewan kurban, 82 ekor di antaranya diimplementasikan hingga ke Somalia dan berhasil menyasar 625 penerima manfaat. Lalu, sebanyak 1.081 hewan kurban yang terdiri atas sapi dan kambing, berhasil menyasar 59.358 penerima manfaat yang tersebar di 4 provinsi yang berada di Indonesia, yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT), Sumatra Selatan, Papua Barat, dan Jawa Barat.

NTT menduduki peringkat teratas sebagai provinsi dengan penerima manfaat terbanyak dengan jumlah 58.432 orang. Kemudian disusul dengan Jawa Barat, Papua Barat, dan Sumatera Selatan dengan masing-masing 476, 300, dan 150 penerima manfaat. Dari tahun ke tahun, Insan Bumi Mandiri memang memfokuskan program Kurban di Pedalaman untuk menyasar masyarakat pedalaman NTT.

“Selain karena masalah gizi masih menjadi salah satu masalah terbesar di NTT, Kurban di Pedalaman juga bertujuan memberdayakan peternak lokal. Oleh karena itu, pada program ini hewan-hewan kurban dibeli langsung dari peternak lokal, lalu dibagikan lagi pada warga sekitar. Peternak bisa berdaya, warga juga bahagia bisa makan dagingnya” ungkap Zulfa Faizah, CEO Insan Bumi Mandiri.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan bahwa NTT adalah provinsi dengan angka stunting tertinggi di Indonesia, yaitu dengan prevalensi sebesar 35,3 persen. Sebagai perbandingan, angka prevalensi stunting di Bali hanya 8 persen, padahal letak kedua provinsi ini berdekatan.

Meski fokus menyasar masyarakat pedalaman NTT, Zulfa ingin jumlah penerima manfaat dari provinsi di luar NTT lebih banyak pada tahun-tahun selanjutnya. “Kalau kita membandingkan jumlah penerima manfaat dari NTT dan di luar NTT Kurban di Pedalaman tahun ini, jumlahnya masih sangat timpang sekali. Semoga kami bisa perbaiki kedepannya,” tambah Zulfa.

Dalam Kurban di Pedalaman tahun ini, Insan Bumi Mandiri menggaet 15 mitra yang terdiri dari lembaga filantropi lain serupa. Mitra-mitra tersebut berkontribusi dalam mendistribusikan 525 kurban di pedalaman. Selain itu, ada lebih dari 100 afiliasi yang ikut bergabung dalam program tersebut.

Kurban di Pedalaman akan kembali lagi tahun depan. Seperti tahun ini, baik lembaga filantropi maupun seluruh lapisan masyarakat bisa berkontribusi dalam program Kurban di Pedalaman tahun depan. Informasi lebih lanjut mengenai program “Kurban di Pedalaman” dan program-program pemberdayaan lain garapan Insan Bumi Mandiri dapat diakses melalui website www.insanbumimandiri.org atau Instagram @insanbumimandiri dan @kurbandipedalaman.

(rd/pp)