Keterangan Gambar : Zuhe Safitra (foto aboe)
Bandung,parahyangan-post,com-Jika di Thailand ada SEA Write Award. Yakni penghargaan tertinggi bagi sastrawan-sastrawan se- Asia Tenggara, yang dianugerahkan oleh raja Thailand tiap tahun.
Maka Indonesia ada Ki Hajar Dewantara Award (KHDA). Yakni penghargaan tertinggi kepada guru dan tenaga pendidik se-Asean. Diberikan oleh SEAMEO QITEP in Science (SEAQIS). Tahun ini memasuki anugerah ke-4. Yang dimulai tahun 2016.
Puncak penghargaan KHDA-4 berlangsung dalam acara yang cukup meriah, mengharukan dan inspiratif, di Hotel Mason Pine, Kotabaru Parahyangan, Bandung, Rabu 6 November 2024.
Dimulai dengan atraksi melukis animasi dengan materi pasir oleh pelukis wanita Indonesia Vina Chandrawati. Vina melukis poster Ki Hajar Dewantara dan beberapa lukisan lain dengan sangat atraktif. Yang membuat seluruh penonton dan tamu undangan berdecak kagum atas keterampilannya.
Kemudian dilanjutkan dengan penampilan paduan suara oleh siswi-siswi SMP BPK Penabur Cimahi. Mereka membawakan dua buah lagu dalam Bahasa Inggris yang cukup syahdu dan menggetarkan. Beberapa atraksi kesenian daerah, seperti angklung, juga ditampilkan dalam suasana yang hangat dan menggembirakan itu.
Acara berikutnya sambutan-sambutan. Baik secara langsung di panggung maupun secara virtual oleh para petinggi SEAQIS di luar negeri.
Plt. Direktur SEAQIS Zuhe Safitra mengatakan KHDA diberikan kepada para guru yang mempunyai karya terbaik di masing-masing Negara anggota SEAMEO. Mereka diseleksi oleh Kementerian Pendidikan tempat mereka berdomisili.
“Karya terbaik mereka itulah yang dilombakan dalam award ini. Tim juri sangat independen dan bereputasi internasional Berasal dari luar Negara yang tergabung dalam SEAMEO,” ujar Zuhe kepada parahyangan-post, usai kegiatan.
Pada KHDA-4 ini, Zuhe melanjutkan, pihaknya mengusung tema “Future-Ready Classrooms: Strategies for Digital Science Teaching”. Berfokus pada strategi pengajaran sains yang relevan dengan era digital.
Sebelum pemberian penghargaan, di tempat yang sama berlangsung presentasi praktik baik dari finalis yang mewakili setiap negara anggota SEAMEO. Kemudian pemaparan tiga pembicara kunci, yaitu: Dr Simone Blom PhD dari Southern Cross University Australia, Professor Xiang-Ping Wu dari Chinese Academy of Sciences, dan Professor Dr Kang Zhang dari The Hong Kong University of Science and Technology
Zuhe mengharapkan, setelah mengikuti Ki Hajar Dewantara Award 2024, para peserta dapat membawa pulang pengalaman dan pengetahuan baru yang dapat diterapkan di negara masing-masing.***(aboe/pp)
LEAVE A REPLY