Home Edukasi Kemendagri Gelar Festival Tenun Songket 2-7 September

Kemendagri Gelar Festival Tenun Songket 2-7 September

Presiden Jokowi akan resmikan Hari Songket Nasional

1,342
0
SHARE
Kemendagri Gelar Festival Tenun Songket 2-7 September

Keterangan Gambar : Penggagas Hari Tenun Nasional yang juga ketua Kadiifa Prof. Dr. Anna Mariana SH., MH., MBA. ( 2 dari kiri) dan Kepala Humas Kemendagri Togar Simangungsong (3 dari kiri) pada sesi tanya jawab Festival Songket (foto aboe)

Jakarta, parahyangan-post.com- Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan menggelar Festival Tenun Songket Nusantara & UMKM Expo 2023, di Gelora Bung Karno, 2-7 September mendatang. Hal tersebut disampaikan Ketua Pelaksanan Prof. Dr. Anna Mariana SH., MH., MBA, pada Press Gathering di Gedung BPSDM Kementerian Dalam Negeri RI Kalibata, Jakarta Selatan pada Rabu, 9 Agustus 2023.

Pada Press Ghatering, selain Prof. Anna, juga hadir sejumlah pejabat Kemendagri, diantara Kepala Humas Togar Simangunsong dan hiburan musik oleh penyanyi Yuni Sara,

Gelaran dikoordinir oleh KADIIFA (Komunitas Indonesia Internasional Fashion Art & UKM), Pemerintah DKI Jakarta, dan Kamar Dagang & Industri Indonesia

“Pada Festival ini kami akan membuka 6000 booth. Pesertanya dari 38 propinsi di Tanah Air dan UMKM binaan Kemendagri,” tutur Prof. Anna pada sesi tanya jawab.

Ditambahkan Prof. Anna nantinya pada penutupan festival, pihaknya akan mencanangkan Hari Songket Nasional yang jatuh pada tanggal 7 September.

“Rencananya Presiden Jokowi akan meresmikan Hari Songket Nasional itu,” tambahnya.

Sementara itu Humas Kemendagri Togar Simangunsong mengusulkan agar Panitia mendominasikan daerah-daerah penghasil songket terbaik di Tanah Air.

“Semua propinsi kan memiliki keunikan kain songketnya sendiri. Nah saya usulkan panitia merekomendasikan untuk memilih  propinsi terbaik. Mislanya ada 5 atau 10 propinsi adalah penghasil tenun songket terbaik di Indonesia. Gunanya untuk memudahkan pembeli luar negeri mencari songket terbaik di,” tutur Simangunsong, yang saat itu juga memakai songket kebanggaannya.

Lebih jauh Prof Anna menjelaskan, tenun dan songket adalah satu-satunya karya anak bangsa yang dapat ditemui di hampir semua daerah di Nusantara bahkan berada di 38 provinsi di Indonesia. Banyak sebutan untuk kain tenun seperti tenun ikat, songket, ulos, tapis, tenun gringsing, double ikat, endek, maupun kain ATBM.

Tenun dan songket memiliki sejarah panjang hingga 1000 tahun. Tenun dan songket, di masa Kerajaan Nusantara, pernah menjadi alat tukar perdagangan sebelum Indonesia memiliki mata uang Rupiah. Tenun dan songket menjadi pengganti koin emas yang dimiliki para raja, ratu, dan kaum bangsawan.*** (aboe/pp)