Keterangan Gambar : Priangga Bagusjalu Narutama (Kak Naru) - Wisudawan Berpestasi (sumber foto ; tim Wispril 2023/pp)
Pada 8 April 2023 lalu, ITB meluluskan 2.219 wisudawan dari berbagai program di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga). Tentunya, para wisudawan telah meraih banyak capaian dan prestasi sehingga akhirnya layak untuk dianugerahi gelar berdasarkan program studinya masing-masing, tetapi ada satu wisudawan yang mencolok dan pencapaiannya patut diperhatikan lebih. Beliau adalah Priangga Bagusjalu Narutama, wisudawan yang lebih akrab dipanggil Kak Naru ini mendapatkan gelar sarjana teknik (S.T.) setelah menempuh pendidikan di Teknik Dirgantara ITB selama 4,5 tahun.
Selama menjalani masa kuliahnya, Kak Naru turut aktif dalam berorganisasi, seperti Staff akademik FTMD ITB 2018, staff tim payload Aksantara ITB, kepala biro pengembangan organisasi KMPN ITB, serta wakil presiden untuk IISMA Alumni Club. Selain aktif dalam berorganisasi, Kak Naru juga berprestasi dalam bidang akademik seperti IISMA Scholarship Awardee to Lancaster University, juara 3 KRTI 2020 Technology Development Airframe Category, Finalis BIST League 4.0 IT Business Case Competition, dan menjadi delegasi Tokyo Tech’s Asia Young Scientist and Engineer Advanced Study Program.
Untuk berhasil sukses pun, tidak mudah jalan yang harus dilalui oleh Kak Naru. “Saat awal masuk ITB agak kaget sih. Banyak sekali hal yang harus diraba-raba. Adaptasi juga bukan hal yang mudah karena pemahaman seorang siswa dan mahasiswa itu jelas berbeda,” kata Kak Naru saat diwawancara. Pada akhirnya, Kak Naru berhasil menghadapi masa transisi karena terbantu oleh teman-teman di sekitarnya, mulai dari belajar di cafe sampai malam, belajar bikin drone melalui Aksantara ITB, dan berpartisipasi dalam supporter-an TPB CUP.
Setelah beradaptasi dengan baik, Kak Naru mulai aktif dalam mengikuti perlombaan, yaitu kompetisi robot terbang di Indonesia. Kak Naru bersama timnya dari Aksantara ITB merakit robot pesawat terbang bahkan sampai larut malam di workshop. Pengalamannya ini memberikan gambaran bagi Kak Naru terkait cara kerja engineering dalam tim yang akan bermanfaat baginya kelak. Dalam himpunannya, KMPN ITB, Kak Naru dituntut untuk harus beradaptasi lagi pada masa transisi luring ke daring, yaitu mengembangkan dan merancang osjur secara daring.
Kak Naru pertama kali mengenal IISMA melalui pengenalan dari Kampus Merdeka. Kak Naru mendaftar bersama teman-teman SMA-nya dengan Lancaster University sebagai pilihan keduanya. Syukurnya, Kak Naru berhasil lolos sebagai salah satu awardee dari Lancaster University dan mendapat kesempatan untuk belajar disana selama 3 bulan. “Di UK aku mempelajari bisnis, memang tidak linear dengan bidang aku yaitu teknik, tetapi aku mau mencoba hal baru dan mempelajari hal di luar teknik,” kata Kak Naru terkait pembelajarannya di Lancaster. “Aku juga jadi mengenal ilmu data dan komputer. Selain itu, aku belajar untuk berperilaku dewasa, berelasi, dan menjadi diri sendiri.”
Duka pun juga dirasakan Kak Naru selama berada di UK, kerinduan akan kampung halaman tentu tetap menyertai, “Kangen pasti sih, terlebih lagi melihat teman-temanku di Indonesia bergerak maju mendahului aku.” Kak Naru pun juga harus telat lulus setengah tahun karena SKS dari IISMA tidak dapat dikonversi menjadi SKS wajib di ITB. “Tetapi, aku gak menyesal sudah mengikuti IISMA. Ini adalah suatu kesempatan yang gak akan aku dapatkan di tempat lain,” Kak Naru mengklarifikasi dengan senyuman.
Kisah perjalanan Kak Naru memang terdengar sempurna dan ideal di telinga kebanyakan orang, tetapi tentu juga ada titik-titik kegagalan yang jarang dilihat oleh mata awam. “Saat gagal dan terdemotivasi pun juga ada, ujianku juga pernah gagal kok.” Namun, Kak Naru tidak menjadikan kegagalannya sebagai tanda untuk berhenti, melainkan sebagai dorongan untuk dapat menjadi lebih baik. Kak Naru menganggap dukungan orang di sekitarnya lah yang membuatnya dapat maju, terutama komunitas jurusannya yang kerap membantu, mendorong, dan mengingatkan Kak Naru di saat jatuh.
Berangkat dari pengalamannya, ada hal-hal yang ingin Kak Naru sampaikan kepada para rekan mahasiswa yang masih menempuh perkuliahan di ITB, “Menurutku, mahasiswa sekarang sudah punya modal yang bagus. Beranilah untuk mengeksplorasi diri dan mencoba hal baru, tetapi di satu sisi jangan dorong diri melebihi kapasitas. balancing things and understand your limits, know when to stop.” kata Kak Naru. Pesan Kak Naru dapat diterapkan bagi para mahasiswa agar dapat mencapai hal-hal hebat seperti yang sudah Kak Naru capai. Karena memang benar, yang membatasi diri sendiri itu hanyalah ketakutan akan kegagalan. Semoga cerita Kak Naru yang menginspirasi dapat menjadi turning point untuk kita semua yang membaca.
(Ditulis oleh : Naura Kasihna Risat/PP)
#WisprilITB2023 #Wispril #WisudawanBerprestasi2023 #ITB #Wispril2023 #ParadeWisuda2023
LEAVE A REPLY