Home Husada IDI Kembali Berduka, Salah Satu Anggotanya Gugur Karena Covid-19

IDI Kembali Berduka, Salah Satu Anggotanya Gugur Karena Covid-19

1,638
0
SHARE
IDI Kembali Berduka, Salah Satu Anggotanya Gugur Karena Covid-19

Keterangan Gambar : Sosok Dokter Idhar Karim, Saat Berkegiatan di Papua. Selain berprofesi sebagai tenaga medis, dr. Idhar Karim juga aktif dalam kegiatan lingkungan hidup dan kemanusiaan (sumber foto : dok pribadi/pp)

JAKARTA (Parahyanganpost.com) -- Ikatan Dokter Indonesia  (IDI) kembali berduka, salah satu anggotanya gugur karena Covid-19. Berdasarkan data terbaru dari Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), update (3/11/2020) jumlah dokter yang meninggal akibat Covid-19 mencapai 130 orang dokter.

Terbaru, salah seorang dokter ASN, Dokter Idhar Karim meninggal dunia pada hari Kamis, 5 November 2020 tepatnya pk.17.00 WIB lalu. Dokter Idhar meninggal dengan status positif covid-19 dan merupakan salah satu dokter yang bertugas di RSUD Natuna. 

Sebelum meninggal dunia, Dokter Idhar sempat dirawat di ruang isolasi RS Sisma Medika Jakarta Timur saat sedang libur panjang pulang ke keluarganya di Pondok Gede, Bekasi, pada Jumat, 30 Oktober lalu.

Setelah masuk ruang isolasi dan hasil test SWAB mandiri dinyatakan positif, pihak RS memberi rujukan untuk pindah dan masuk ICU RS Pertamina Jaya Jakarta Timur untuk perawatan lebih lanjut. Namun ternyata, kondisinya semakin parah dan meninggal dunia, kemudian dimakamkan dengan Protokol Covid19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, 7 November pk.09.00 WIB.

Dokter Idhar Karim bukan hanya sekedar dokter biasa walau almarhum belum sempat mencapai spesialis dikarenakan batasan usia sebagai salah satu syarat pendaftaran. Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Badan SAR Nasional (Basarnas) ini juga merupakan anggota Wanadri, tim pencinta alam dan SAR yang berpusat di Bandung, Jawa Barat.

"Walau usia masih 53 tahun, namun sudah cukuplah saya rasa pengabdian kakak saya kepada negara, khususnya sejak tsunami Aceh, sesar Palu, gempa Lombok, Papua dan lokasi bencana lainnya, juga sebagai seorang ayah yang berhasil mengantarkan 3 orang putrinya lulus dari perguruan negeri ternama di negeri ini, baik ITB, UI dan IPB," ungkap Azma Nazria, adik kandung Dokter Idhar.

Dokter Idhar juga sangat terlibat aktif saat RSUD Natuna melakukan rawat darurat untuk para TNI yang terluka akibat insiden meriam pada latihan militer Mei 2017 dan saat para mahasiswa Indonesia dari RRC dikarantina sebelum prosesi pemulangan ke rumah masing-masing pada Februari 2020 lalu.

"Kini saatnya beliau memenuhi panggilan Allah SWT untuk kembali pulang, apapun sebab musababnya karena semua itu merupakan qodarullah," pasrah Azma.

(rat/pp)