JAKARTA [www.parahyangan-post.com] - Gitaris, arranger sekaligus komposer musik Hariztoteles meluncurkan single ke-12 bertajuk “Bila Esok Aku” pada 20 Agustus 2021. Kali ini, ia menggandeng teman lamanya, JIMMO untuk mengisi lini vokal.
“Bila Esok Aku” bercerita tentang pria setia yang menemani pujaan hatinya hingga saat-saat terakhir dalam hidupnya. Lagu yang terinspirasi dari kisah nyata teman Hariztoteles ini sudah tersedia di berbagai platform streaming seperti Spotify, Apple Music, Itunes, Tiktok, Resso, YouTube Musik, Deezer, dll.
“Persis saat pandemi pada bulan (Juli) kemarin banyak pasangan sehidup semati karena COVID-19. Teman saya, sangat setia menunggu istrinya hingga saat-saat terakhirnya,” Hariztoteles bercerita tentang lagu “Bila Esok Aku”.
“Lagu ini memetik kisah pengandaian diri. Jika kita berpikir positif, lagu ini memiliki misi bahwa kita tidak hidup selamanya dengan kekasih hati, dan sayangilah selalu seperti akan berpisah suatu ketika pada esok hari,” lanjut Hariztoteles.
“Bila Esok Aku” diselimuti elemen musik rock ballad yang diawali dengan gitar akustik dan fill gitar elektrik. Setelah verse pertama selesai, intro bass mengalun syahdu ditemani selo dan smooth legato strings di kejauhan untuk mengawali situasi musik yang dramatis.
Lirik vokalnya cukup mudah dicerna dengan cara pembawaan yang ekpresif. Ketika masuk ke bagian reff, muncul bebunyian orkestra serta semburan distorsi gitar dan dentuman drum yang bernapaskan modern rock.
Interlude-nya cukup simple namun menyayat hati dengan sahutan string dan isian lead gitar kedua. Pada reff akhir, musik dan emosinya semakin meningkat. Lalu ditutup dengan persekutuan gitar dan orkestrasi yang cukup apik.
Ide awal penciptaan lagu ini muncul dari bagian reff sebagai hook dan tema lagu. Kemudian ditambahkan beberapa kalimat pada verse oleh Eddy yang berperan sebagai gitaris kedua. Teknik perekamannya sederhana namun rumit dalam proses mixing-nya karena memasukkan hampir 70 track.
“Mungkin sekitar 20 jenis instrumen musik yang saya masukkan ke dalam lagu ini yang akhirnya saya poles agar bunyi-bunyi tersebut tidak merusak harmoni dan nuansa lagunya. Dan tetap terdengar macho atau tegar,” tandas Hariztoteles.
Hariztoteles adalah musisi yang cukup berpengalaman. Meski belum terlalu tampak di permukaan, sebelumnya ia pernah berkerja sama dengan musisi seperti Ian Kasela (Radja), almarhum Arry Syaff (Baron and Soulmate, Cockpit, Cynomadeus), dan menjadi session player untuk Rossa, Elfa Singers, Syahrul Gunawan, dan Titi DJ.
Ia juga sempat bergabung dengan label rekaman Nagaswara saat bernaung di bawah bendera PESTA Band. Memutuskan untuk bersolo karier, ia lantas menggunakan nama Hariztoteles untuk menghindari masalah hukum terkait kontrak. Hariztoteles sendiri merupakan plesetan dari nama seorang filsuf Yunani terkenal, Ariztoteles.
Tak sampai di situ. Musisi yang juga berprofesi sebagai pengajar musik ini juga pernah menjadi juara lomba Jingle Nasional dari Indomie dan UseeTV dari Telkomsel sebagai pencipta lagu dan arranger.
Sementara itu, JIMMO adalah penyanyi yang cukup dikenal pada era awal 2000-an saat ia digaet Melly Goeslaw untuk berduet dalam OST “Eiffel I'm In Love”. Musisi yang kini aktif bersama band rock progresif KADRI JIMMO ini juga menggarap beberapa lagu bersama Melly dan melahirkan hits "Gantung". (RN)
LEAVE A REPLY